Program Kerja Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
DEFINISI
Keselamatan pasien merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia kesehatan. Setiap tahunnya, terdapat jutaan pasien yang dirawat di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Dalam rangka meminimalkan risiko terjadinya kesalahan medis dan meningkatkan keselamatan pasien, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Kesalahan medis yang terjadi pada pasien dapat berakibat fatal dan mengancam nyawa pasien. Oleh karena itu, setiap tenaga kesehatan harus memahami pentingnya keselamatan pasien, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas.
Beberapa contoh kejadian keselamatan pasien yang sering terjadi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya adalah kesalahan pemberian obat, infeksi terkait perawatan kesehatan, cedera akibat jatuh, operasi yang salah, penyakit menular, dan penggunaan alat yang tidak tepat. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya seperti menjaga kebersihan dan sanitasi, menggunakan alat-alat medis yang steril, memastikan pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, dan melakukan double-check pada saat pemberian obat atau operasi.
Penanganan keselamatan pasien harus dilakukan secara holistik, mulai dari aspek pencegahan, diagnosis, hingga pengobatan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keselamatan pasien antara lain:
- Melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan pasien secara seksama.
- Memastikan pasien mendapatkan informasi yang cukup tentang diagnosis dan rencana pengobatan.
- Menggunakan alat medis yang steril dan memastikan kebersihan lingkungan.
- Mengedukasi pasien dan keluarganya tentang cara menjaga kebersihan diri.
- Menerapkan protokol keselamatan pasien dan melakukan double-check pada saat pemberian obat atau prosedur medis lainnya.
- Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk keperluan pasien.
- Melakukan monitoring terhadap pasien secara kontinu selama masa perawatan.
Upaya meningkatkan keselamatan pasien memerlukan dukungan dari semua pihak, baik dari tenaga kesehatan, pihak rumah sakit, maupun dari pemerintah. Selain itu, juga perlu dilakukan penelitian dan pengembangan terhadap protokol keselamatan pasien yang lebih efektif dan efisien.
PROGRAM KERJA KESELAMATAN PASIEN
Program kerja keselamatan pasien merupakan rangkaian upaya yang dilakukan oleh rumah sakit untuk meminimalkan risiko terjadinya kesalahan medis dan meningkatkan keselamatan pasien. Berikut adalah beberapa contoh program kerja keselamatan pasien yang dapat dilakukan di rumah sakit:
Identifikasi Pasien
Program ini dilakukan dengan cara memberikan tanda pengenal pada pasien, seperti gelang atau kartu identitas. Hal ini berguna untuk memastikan pasien yang dirawat di rumah sakit adalah orang yang benar, sehingga dapat menghindari kesalahan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Pemeriksaan Obat
Program ini dilakukan dengan cara melakukan double-check pada saat pemberian obat kepada pasien. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa obat yang diberikan adalah obat yang tepat, dosisnya sesuai dengan yang diresepkan, dan pasien tidak memiliki alergi terhadap obat tersebut.
Identifikasi Risiko Jatuh
Program ini dilakukan dengan cara melakukan identifikasi pada pasien yang berisiko jatuh dan memberikan tindakan pencegahan, seperti memberikan pengawasan khusus, memberikan alat bantu, dan melakukan pengaturan lingkungan agar tidak terjadi kecelakaan.
Pemberian Informasi pada Pasien
Program ini dilakukan dengan cara memberikan informasi yang jelas dan terperinci kepada pasien mengenai diagnosis, rencana pengobatan, serta cara menjaga kesehatan selama dan setelah perawatan di rumah sakit.
Pemantauan Infeksi Terkait Perawatan Kesehatan
Program ini dilakukan dengan cara memastikan kebersihan lingkungan dan alat medis yang digunakan dalam perawatan kesehatan, serta melakukan pemantauan dan tindakan pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi selama masa perawatan di rumah sakit.
Identifikasi Risiko Bedah
Program ini dilakukan dengan cara melakukan identifikasi pada pasien yang berisiko terhadap kesalahan selama prosedur bedah, serta memberikan tindakan pencegahan, seperti double-check pada alat medis dan pemberian antibiotik profilaksis sebelum operasi.
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Program ini dilakukan dengan cara melakukan pelaporan insiden keselamatan pasien yang terjadi di rumah sakit, baik yang berdampak fatal maupun tidak. Hal ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan pada sistem kesehatan agar dapat lebih aman dan berkualitas.
Dalam menjalankan program kerja keselamatan pasien, rumah sakit dapat melibatkan semua pihak, mulai dari tenaga kesehatan, pihak manajemen, pasien, serta keluarga pasien. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kesehatan yang aman dan berkualitas bagi semua orang yang berada di rumah sakit.
Keselamatan pasien adalah suatu konsep yang sangat penting dalam dunia kesehatan, karena berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan pasien selama pelayanan medis. Berikut beberapa contoh kejadian keselamatan pasien dan penatalaksanaannya:
- Kesalahan Pemberian Obat: Kesalahan pemberian obat adalah salah satu bentuk kesalahan medis yang paling sering terjadi. Hal ini bisa terjadi karena kesalahan dosis, jenis obat yang salah, atau pemberian obat pada pasien yang alergi terhadap obat tersebut. Penatalaksanaannya adalah dengan memastikan informasi pasien tentang alergi, riwayat penyakit, dan obat yang sedang dikonsumsi, serta melakukan double-check pada saat pemberian obat.
- Infeksi Terkait Perawatan Kesehatan: Infeksi terkait perawatan kesehatan adalah infeksi yang terjadi selama pasien dirawat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Penatalaksanaannya adalah dengan menjaga kebersihan dan sanitasi, menggunakan alat-alat medis yang steril, dan memastikan pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.
- Cedera Akibat Jatuh: Cedera akibat jatuh sering terjadi pada pasien yang sudah tua atau mengalami gangguan keseimbangan. Penatalaksanaannya adalah dengan melakukan pengawasan dan pendampingan, serta menjaga lingkungan sekitar pasien agar tidak licin atau berbahaya.
- Operasi yang Salah: Operasi yang salah bisa terjadi ketika dokter melakukan operasi pada bagian tubuh yang salah, melakukan prosedur yang salah, atau mengambil tindakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasien. Penatalaksanaannya adalah dengan melakukan double-check pada saat operasi, menggunakan checklist, dan memastikan informasi pasien yang akurat.
- Penyakit Menular: Penyakit menular bisa menyebar dengan mudah di lingkungan perawatan kesehatan, terutama jika pasien memiliki sistem kekebalan yang lemah. Penatalaksanaannya adalah dengan menggunakan alat-alat medis yang steril, memastikan pasien menjaga kebersihan diri, dan melakukan tindakan pencegahan lainnya seperti imunisasi.
- Penggunaan alat yang Tidak Tepat: Penggunaan alat yang tidak tepat bisa menyebabkan cedera atau infeksi pada pasien. Penatalaksanaannya adalah dengan memastikan staf kesehatan terlatih dalam penggunaan alat medis, melakukan perawatan dan pemeliharaan alat yang teratur, serta memastikan pasien dan staf kesehatan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.
Itulah beberapa contoh kejadian keselamatan pasien dan penatalaksanaannya. Penting bagi semua pihak di bidang kesehatan untuk memprioritaskan keselamatan pasien agar pasien dapat menerima pelayanan medis yang berkualitas dan aman.
Selain itu, penting juga untuk melibatkan semua pihak dalam menjalankan program keselamatan pasien, termasuk tenaga kesehatan, pihak manajemen, pasien, serta keluarga pasien. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kesehatan yang aman dan berkualitas bagi semua orang yang berada di rumah sakit.
Contoh Daftar Checklist Keselamatan Pasien
- Checklist Identifikasi Pasien:
- Memastikan pasien memberikan identifikasi yang benar, seperti nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medis, atau nomor pasien.
- Memastikan tanda identifikasi pasien telah dipasang dengan benar.
- Checklist Pemberian Obat:
- Memastikan obat yang diberikan sesuai dengan resep dokter.
- Memastikan dosis obat yang diberikan tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.
- Memastikan tidak ada interaksi obat yang membahayakan bagi pasien.
- Mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh dan memasang tanda peringatan.
- Mengidentifikasi dan menghilangkan faktor risiko jatuh, seperti tanah yang licin atau lantai yang tidak rata.
- Memasang alat bantu seperti pegangan atau kursi roda.
- Menjelaskan diagnosis dan rencana pengobatan pada pasien.
- Memberikan informasi yang jelas tentang efek samping obat yang mungkin terjadi.
- Memberikan informasi tentang tindakan pencegahan yang dapat dilakukan pasien untuk menjaga kesehatannya.
- Menjaga kebersihan lingkungan dan alat medis yang digunakan dalam perawatan kesehatan.
- Memastikan pasien dan staf kesehatan mencuci tangan secara teratur.
- Menerapkan protokol pencegahan infeksi.
- Menjelaskan risiko bedah pada pasien dan keluarga pasien.
- Memastikan pasien telah menjalani pemeriksaan pra-bedah, seperti pemeriksaan darah atau EKG.
- Memastikan alat bedah yang digunakan sudah disetel dengan benar.
- Mendorong staf kesehatan untuk melaporkan setiap insiden keselamatan pasien.
- Mengevaluasi insiden dan melakukan perbaikan pada sistem kesehatan.
- Memberikan pelatihan dan dukungan untuk mendorong pelaporan insiden keselamatan pasien.
Daftar Referensi:
- World Health Organization. (2021). Patient safety. https://www.who.int/westernpacific/health-topics/patient-safety
- Agency for Healthcare Research and Quality. (2022). Patient Safety. https://www.ahrq.gov/patient-safety/index.html
- Institute for Healthcare Improvement. (2022). Patient Safety. http://www.ihi.org/topics/patientsafety/Pages/default.aspx

Tidak ada komentar: