Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Anemia
A. Definisi
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi medis yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin di dalam darah, yang disertai dengan jumlah sel darah merah yang kurang dari normal. Hemoglobin adalah protein yang mengikat oksigen di dalam sel darah merah dan mengangkutnya ke seluruh tubuh. Penurunan kadar hemoglobin mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawa ke jaringan tubuh, termasuk janin dalam kandungan. Anemia pada ibu hamil dapat memengaruhi kesehatan ibu dan perkembangan janin, sehingga perawatan yang tepat sangat penting.
B. Etiologi
Penyebab utama anemia pada ibu hamil adalah defisiensi zat besi, karena kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan janin dan plasenta. Selain itu, defisiensi asam folat dan vitamin B12 juga dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil. Faktor risiko lainnya termasuk perdarahan hebat selama kehamilan, kehamilan berulang, gangguan penyerapan nutrisi, serta kondisi kronis seperti penyakit ginjal atau penyakit autoimun.
C. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil dapat bervariasi, namun beberapa yang umum termasuk kelelahan yang berlebihan, pusing, sesak napas, kulit pucat, denyut jantung cepat, dan mudah lelah saat melakukan aktivitas ringan. Selain itu, ibu hamil dengan anemia juga dapat mengalami peningkatan risiko komplikasi kehamilan seperti persalinan prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
D. Pathway
Patofisiologi anemia pada ibu hamil melibatkan gangguan dalam produksi sel darah merah atau peningkatan dalam kehilangan sel darah merah. Defisiensi zat besi, asam folat, atau vitamin B12 dapat mengganggu produksi sel darah merah, sedangkan perdarahan hebat selama kehamilan dapat menyebabkan kehilangan sel darah merah secara signifikan.
E. Pemeriksaan Penunjang (Diagnostik dan Laboratorium)
Pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis anemia pada ibu hamil meliputi pemeriksaan darah lengkap (complete blood count/CBC) untuk menilai kadar hemoglobin dan jumlah sel darah merah, serta pemeriksaan serum untuk menentukan kadar zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Pemeriksaan lain seperti tes fungsi tiroid juga dapat dilakukan untuk menyingkirkan penyebab lain dari gejala yang serupa.
F. Asuhan Keperawatan
- SDKI - D.0015 Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
- SDKI - D.0057 Keletihan
- SDKI - D.0074 Gangguan Rasa Nyaman
Daftar Pustaka
Iron Deficiency Anemia in Pregnancy: Assessment, Prevention, and Treatment. (2015). American College of Obstetricians and Gynecologists.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Scholl, T. O., & Reilly, T. (2000). Anemia, iron and pregnancy outcome. Journal of Nutrition, 130(2S Suppl), 443S-447S.
Milman, N. (2006). Iron and pregnancy—a delicate balance. Annals of Hematology, 85(9), 559-565.

Tidak ada komentar: