SDKI - D.0015 Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
DAFTAR ISI:
PENGETAHUAN UMUM
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan proses yang melibatkan pergerakan darah dari jantung ke seluruh tubuh melalui arteri dan vena perifer. Hal ini penting karena melalui proses ini seluruh organ tubuh mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk fungsi yang normal. Namun, terkadang terjadi risiko perfusi perifer tidak efektif, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Perfusi perifer yang tidak efektif dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti gangguan pada sirkulasi darah, kerusakan pada pembuluh darah, atau gangguan pada jantung. Beberapa risiko yang terkait dengan perfusi perifer yang tidak efektif antara lain:
Gangguan Pada Jantung
Jantung adalah organ yang sangat penting dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Jika jantung mengalami gangguan atau penyakit, maka kemampuannya dalam memompa darah akan terganggu, dan ini akan mempengaruhi perfusi perifer. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pada jantung antara lain serangan jantung, aritmia, dan gagal jantung.
Gangguan Pada Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah saluran yang membawa darah ke seluruh tubuh. Jika pembuluh darah mengalami kerusakan atau penyempitan, maka aliran darah ke organ-organ tubuh akan terganggu. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah antara lain aterosklerosis, varises, dan trombosis.
Infeksi
Infeksi dapat mempengaruhi perfusi perifer karena dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah dan jaringan sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan aliran darah ke area yang terinfeksi, dan jika tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke organ lain dalam tubuh.
Cedera
Cedera pada pembuluh darah atau jaringan di sekitarnya dapat menyebabkan perdarahan atau kerusakan pada sirkulasi darah. Cedera juga dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit atau tersumbat, yang dapat mempengaruhi perfusi perifer.
Dehidrasi
Dehidrasi dapat mempengaruhi perfusi perifer karena dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental dan sulit untuk mengalir melalui pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke organ-organ tubuh dan mempengaruhi fungsi normal organ-organ tersebut.
Ketika perfusi perifer tidak efektif, berbagai masalah kesehatan dapat terjadi, seperti nyeri, pembengkakan, dan kesulitan bernapas. Jika tidak diobati, perfusi perifer yang tidak efektif dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti infeksi, gangren, atau bahkan kematian.
Untuk mencegah risiko perfusi perifer tidak efektif, penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, dengan caramelakukan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, olahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok atau minum alkohol. Selain itu, penting juga untuk mengelola kondisi kesehatan yang sudah ada, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung, dengan cara mengikuti pengobatan yang telah diresepkan oleh dokter.
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengindikasikan risiko perfusi perifer tidak efektif, seperti nyeri pada anggota tubuh atau kesulitan bernapas, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab masalah tersebut dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Pada kasus yang lebih serius, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan medis, seperti pembedahan atau terapi farmakologi, untuk membantu memperbaiki sirkulasi darah. Namun, dalam kebanyakan kasus, risiko perfusi perifer tidak efektif dapat dihindari dengan menjaga gaya hidup sehat dan mengelola kondisi kesehatan dengan baik.
Jadi kesimpulannya, perfusi perifer yang tidak efektif dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Untuk mencegah risiko ini, penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, mengelola kondisi kesehatan yang sudah ada, dan segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan. Dengan tindakan yang tepat, risiko perfusi perifer tidak efektif dapat diminimalkan dan Anda dapat menjalani hidup dengan sehat dan produktif.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh.
Faktor Risiko
- Hiperglikemia: Kondisi di mana kadar glukosa dalam darah melebihi normal.
- Gaya hidup kurang gerak: Kondisi di mana seseorang memiliki kurang aktifitas fisik dalam kehidupan sehari-harinya.
- Hipertensi: Kondisi di mana tekanan darah terus-menerus tinggi pada pembuluh darah.
- Merokok: Kebiasaan menghisap rokok yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
- Prosedur endovaskuler: Prosedur medis yang menggunakan alat bantu endoskopi dan radiologi untuk mengobati masalah pada pembuluh darah.
- Trauma: Cedera fisik pada tubuh yang disebabkan oleh kejadian tertentu.
- Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat: Kondisi di mana seseorang tidak memperoleh informasi atau pengetahuan tentang faktor risiko tertentu yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Misalnya, kurang tahu tentang bahaya merokok, gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, dan imobilitas.
Kondisi Klinis Terkait
- Arteriosclerosis: kondisi di mana arteri mengeras dan kehilangan elastisitasnya, dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
- Raynaud's disease: gangguan sirkulasi pada jari-jari tangan atau kaki yang dapat menyebabkan pembengkakan, kebiruan, dan kesemutan.
- Trombosis arteri: kondisi di mana terbentuk bekuan darah pada arteri, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan atau bahkan kematian.
- Artritis reumatoid: penyakit autoimun di mana sistem kekebalan menyerang sendi, menyebabkan peradangan dan kerusakan sendi.
- Leriche's syndrome: kondisi di mana arteri yang menyuplai darah ke kaki tersumbat, menyebabkan nyeri saat berjalan atau berlari.
- Aneurysm: kondisi di mana dinding arteri melebar dan melemah, dapat pecah dan menyebabkan pendarahan yang berpotensi fatal.
- Buerger's disease: penyakit yang mempengaruhi pembuluh darah di tangan dan kaki, menyebabkan pembengkakan dan nyeri, dan dapat menyebabkan gangren atau amputasi.
- Varicose veins: kondisi di mana vena melebar dan bergelombang, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri.
- Diabetes mellitus: penyakit yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses glukosa, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan saraf, ginjal, dan mata.
- Hipotensi: tekanan darah rendah, dapat menyebabkan pusing, kelemahan, dan pingsan.
- Kanker: kondisi di mana sel-sel abnormal tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali, dapat menyebabkan berbagai gejala tergantung pada jenis kanker dan stadiumnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Mobilitas Fisik (L.05042)
Penyembuhan Luka (L.14130)
Status Sirkulasi (L.02016)
Tingkat Cedera (L.14136)
Tingkat Perdarahan (L.02017)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Pencegahan Syok (I.02068)
Perawatan Sirkulasi (I.14570)
Intervensi Pendukung
Dukungan Berhenti Merokok. (I.01001)
Edukasi Berhenti Merokok (I.12366)
Edukasi Diet (I.12369)
Edukasi Latihan Fisik (I.12389)
Edukasi Penggunaan Nadi Radialis (I.12412)
Edukasi Perawatan Kaki (I.12423)
Edukasi Program Pengobatan (I.12441)
Edukasi Proses Penyakit (I.12444)
Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
Manajemen Hipoglikemia (I.03115)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Manajemen Sensasi Perifer (I.06195)
Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Pemasangan Stocking Elastis (I.02061)
Pemberian Obat (I.02062)
Pemberian Obat Intravena (I.02065)
Pemberian Obat Oral (I.03128)
Pencegahan Emboli (I.02066)
Pengaturan Posisi (I.01019)
Perawatan Neurovaskuler (I.06204)
Perawatan Sirkulasi (I.14570)
Perawatan Tirah Baring (I.14572)
Promosi Latihan Fisik (I.05183)
Surveilans (I.14582)
Terapi Bekam (I.02085)
Referensi:
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0015 Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Reviewed by Nursing University
on
9:13:00 AM
Rating:

Tidak ada komentar: