Hasil Riset: Penerapan Telenursing dalam Meningkatkan Pelayanan Keperawatan
Hasil Riset 1:
Judul Penelitian: Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kesiapan Perawat Klinis dalam Pemanfaatan Telenursing di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan perawat klinis dalam pemanfaatan telenursing. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional dan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Sampel penelitian terdiri dari 49 perawat klinis yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan dua instrumen penelitian yaitu Telehealth Readiness Assessment Tool (TRAT) dan Technology Readiness and Acceptance Model (TRAM) yang dimodifikasi dalam bahasa Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Somers'd untuk mengidentifikasi hubungan dengan tabel kontingensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan inti, kesiapan operasional, dan kesiapan keterlibatan terhadap kesiapan perawat dalam pemanfaatan telenursing. Kesiapan operasional memiliki kekuatan hubungan yang lemah, sedangkan kesiapan inti dan kesiapan keterlibatan berhubungan sedang dengan kesiapan perawat klinis dalam pemanfaatan telenursing. Oleh karena itu, faktor-faktor ini harus dipertimbangkan untuk meningkatkan kesiapan perawat klinis dalam pemanfaatan telenursing.
Faktor kesiapan inti meliputi kemampuan teknis dan pengetahuan yang memadai tentang teknologi telenursing, serta keyakinan dan motivasi untuk menggunakannya. Faktor kesiapan operasional mencakup kemampuan untuk mengoperasikan teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk mengimplementasikan telenursing. Faktor kesiapan keterlibatan meliputi dukungan dari manajemen dan rekan kerja, serta kemampuan untuk berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
Penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan pelayanan kesehatan di masa depan dengan memperkenalkan konsep telenursing sebagai solusi dalam pemberian asuhan keperawatan jarak jauh. Dalam konteks pandemi COVID-19 saat ini, telenursing menjadi semakin penting sebagai alternatif untuk mengurangi risiko penyebaran virus, serta memberikan akses pelayanan kesehatan yang lebih mudah dan efektif bagi masyarakat.
Namun demikian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Pertama, sampel penelitian terbatas hanya pada perawat klinis di satu rumah sakit. Oleh karena itu, generalisasi hasil penelitian perlu dilakukan dengan hati-hati. Kedua, penelitian ini hanya fokus pada faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan perawat klinis dalam pemanfaatan telenursing. Oleh karena itu, faktor lain yang mungkin mempengaruhi pemanfaatan telenursing, seperti faktor pasien atau kebijakan organisasi, perlu dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memperkuat pemahaman tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan perawat klinis dalam pemanfaatan telenursing. Temuan ini dapat dijadikan landasan bagi pengembangan program pelatihan dan pendidikan yang efektif untuk meningkatkan kesiapan perawat dalam mengimplementasikan telenursing dalam pelayanan kesehatan.
Melalui penggunaan dua instrumen kuesioner, yaitu TRAT dan TRAM yang dimodifikasi ke dalam Bahasa Indonesia, penelitian ini memberikan kepercayaan diri dalam mengukur kesiapan perawat klinis dalam mengadopsi teknologi telenursing. Penggunaan pendekatan cross-sectional memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data pada satu waktu tertentu, sehingga memberikan gambaran yang akurat tentang kesiapan perawat klinis dalam pemanfaatan telenursing.
Namun, ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Pertama, ukuran sampel yang relatif kecil, yaitu 49 perawat klinis. Sehingga diperlukan penelitian yang lebih besar untuk mengkonfirmasi temuan ini. Kedua, penelitian ini hanya dilakukan di satu rumah sakit di Indonesia, sehingga temuan ini mungkin tidak dapat di generalisasi pada populasi yang lebih luas.
Namun, kesimpulan penelitian ini dapat dianggap sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya yang dapat menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen kuesioner yang digunakan. Dalam jangka panjang, temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan strategi pengembangan sumber daya manusia dalam penerapan teknologi telenursing di berbagai institusi kesehatan di Indonesia.
Hasil Riset 2:
Judul Penelitian: Penerapan Telenursing pada Pasien dengan Diabetes Melitus Selama Pandemi COVID-19
Penelitian yang dilakukan oleh Thome (2023) merupakan sebuah tinjauan pustaka yang bertujuan untuk menganalisis penerapan telenursing pada pasien diabetes melitus selama periode COVID-19. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan kata kunci tertentu untuk mencari artikel yang relevan dari tiga database terpercaya, yaitu ProQuest, Pubmed, dan Google Scholar.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 16 artikel yang dianalisis dalam penelitian ini, dengan 4 artikel berasal dari ProQuest, 2 artikel dari Pubmed, dan 10 artikel dari Google Scholar. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa telenursing telah diterapkan pada pasien diabetes melitus di berbagai negara, dan beberapa di antaranya dilakukan melalui aplikasi telenursing.
Penerapan telenursing pada pasien diabetes melitus selama pandemi COVID-19 membawa manfaat besar bagi pasien dalam mendapatkan informasi tentang pengobatan, pencegahan, dan edukasi terkait diabetes melitus. Dalam kondisi pandemi yang membatasi interaksi fisik, telenursing juga memudahkan pasien dalam mendapatkan akses ke layanan kesehatan tanpa harus keluar rumah atau bertemu secara langsung dengan tenaga medis.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan mengenai penerapan telenursing pada pasien diabetes melitus selama pandemi COVID-19, serta manfaat yang didapat dari penerapan telenursing tersebut. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa telenursing dapat menjadi solusi alternatif dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien, terutama dalam situasi pandemi yang membatasi interaksi fisik.
Hasil Riset 3:
Judul Penelitian: Efektifitas Pendidikan Kesehatan Melalui Telenursing Berbasis Telepon Seluler Terhadap Kadar Gula Darah Penyandang Diabetes Melitus Di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Penlitian oleh Mahaling, C. S. S. ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan melalui telenursing berbasis telepon seluler dalam mengurangi kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus.
Penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperimental pre dan posttest design with control grup design pada sembilan puluh penyandang DM yang secara acak dialokasikan untuk kelompok intervensi dan kontrol. Kelompok intervensi menerima booklet dan pendidikan kesehatan melalui telenursing berbasis telepon seluler sebanyak 4 sesi dan follow up juga 4 sesi, sedangkan kelompok kontrol menerima booklet dan pendidikan kesehatan DM dari Puskesmas.
Data yang dihasilkan dianalisis dengan uji t-test. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pengukuran kadar gula darah puasa kelompok intervensi memiliki perbedaan signifikan dengan nilai p=0,001 pada bulan pertama dan p=0,001 pada bulan kedua (follow up). Kelompok kontrol juga menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai p=0,012 pada bulan pertama dan p=0,001 pada bulan kedua. Namun, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada kedua pengukuran dengan nilai p=0,196 pada bulan pertama dan p=0,172 pada bulan kedua.
Dalam kesimpulannya, artikel ini menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan melalui telenursing berbasis telepon seluler dapat membantu dalam mengurangi kadar gula darah puasa pada pasien diabetes mellitus. Meskipun tidak ditemukan perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol, penelitian ini menunjukkan bahwa telenursing berbasis telepon seluler dapat menjadi alternatif yang efektif dalam memberikan pendidikan kesehatan bagi pasien DM yang sulit dijangkau oleh layanan kesehatan konvensional. Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mengevaluasi efektivitas telenursing dalam jangka waktu yang lebih lama dan pada populasi yang lebih besar.
Kesimpulan:
Dari ketiga penelitian yang telah disajikan, masing-masing memiliki fokus yang berbeda namun terkait dengan penggunaan teknologi dalam bidang kesehatan, khususnya dalam bidang keperawatan.
Penelitian pertama oleh Asika (2023) bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan perawat klinis dalam pemanfaatan telenursing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan inti, kesiapan operasional, dan kesiapan keterlibatan memiliki hubungan signifikan dengan kesiapan perawat dalam memanfaatkan telenursing.
Penelitian kedua oleh Thome (2023) adalah suatu tinjauan pustaka yang bertujuan untuk menganalisis penerapan telenursing pada pasien dengan diabetes melitus selama pandemi COVID-19. Hasil tinjauan pustaka menunjukkan bahwa telenursing telah diterapkan di beberapa negara, termasuk melalui aplikasi telenursing, dan dapat membantu pasien dengan diabetes melitus untuk memperoleh informasi mengenai pengobatan, pencegahan, dan edukasi terkait diabetes melitus selama pandemi COVID-19.
Penelitian ketiga oleh Mahaling (2023) bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan melalui telenursing berbasis telepon seluler terhadap kadar gula darah penyandang diabetes melitus di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan melalui telenursing berbasis telepon seluler efektif dalam menurunkan kadar gula darah puasa pada pasien dengan diabetes melitus.
Secara keseluruhan, ketiga penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dalam bidang kesehatan, khususnya telenursing, dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan edukasi pasien. Namun, perlu ada persiapan dan kesiapan baik dari sisi perawat maupun pasien dalam memanfaatkan teknologi tersebut.
Sumber Referensi:
- ASIKA, A. (2023). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kesiapan Perawat Klinis dalam Pemanfaatan Telenursing di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
- Thome, A. L. (2023). Penerapan Telenursing pada Pasien dengan Diabetes Melitus Selama Pandemi COVID-19. Jurnal Keperawatan Silampari, 6(2), 1046-1054.
- Mahaling, C. S. S. (2023). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Melalui Telenursing Berbasis Telepon Seluler Terhadap Kadar Gula Darah Penyandang Diabetes Melitus Di Kabupaten Kepulauan Sangihe (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
Reviewed by Nursing University
on
6:05:00 AM
Rating:


Tidak ada komentar: