SDKI - D.0002 Gangguan Penyapihan Ventilator

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM

Gangguan penyapihan ventilator atau disebut juga dengan ventilator-associated pneumonia (VAP) adalah suatu kondisi di mana infeksi saluran napas bawah terjadi pada pasien yang dirawat dengan ventilator. Kondisi ini sering terjadi pada pasien yang memerlukan perawatan intensif dan dapat menyebabkan komplikasi serius serta meningkatkan risiko kematian.


Penyebab


Gangguan penyapihan ventilator terjadi ketika bakteri atau virus yang berada di dalam saluran napas masuk ke paru-paru melalui tabung ventilator. Tabung ventilator adalah alat medis yang dimasukkan ke dalam saluran napas untuk membantu pasien bernapas ketika mereka tidak dapat bernapas sendiri. Bakteri atau virus yang masuk ke paru-paru dapat menyebabkan infeksi dan mengganggu proses penyapihan normal.


Faktor Risiko


Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguan penyapihan ventilator meliputi:


  • Lama waktu penggunaan ventilator
  • Riwayat merokok
  • Kondisi kesehatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh
  • Pemasangan tabung ventilator yang tidak benar
  • Kurangnya kebersihan di lingkungan perawatan pasien
  • Adanya infeksi pada pasien sebelumnya
  • Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau berlebihan


Gejala


Gejala utama gangguan penyapihan ventilator adalah demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Pasien juga dapat mengalami gejala lain seperti nafas pendek, detak jantung yang cepat, dan peningkatan produksi lendir atau dahak.


Pengobatan


Pengobatan gangguan penyapihan ventilator bertujuan untuk mengatasi infeksi saluran napas bawah dan memperbaiki proses penyapihan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan meliputi:


  • Pemberian antibiotik: Antibiotik diberikan untuk membunuh bakteri atau virus penyebab infeksi. Antibiotik yang tepat harus dipilih berdasarkan jenis bakteri atau virus yang menyebabkan infeksi dan sensitivitas obat.
  • Pemasangan ventilator yang benar: Pemasangan tabung ventilator harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai prosedur medis yang tepat untuk menghindari kerusakan pada saluran napas.
  • Penghapusan lendir atau dahak: Pasien harus dijaga kebersihan saluran napasnya dengan penghapusan lendir atau dahak yang berlebihan.
  • Pemulihan sistem kekebalan tubuh: Pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat diberikan suplemen nutrisi atau obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.


Pencegahan


Pencegahan gangguan penyapihan ventilator sangat penting untuk mencegah infeksi saluran napas bawah pada pasien yang dirawat dengan ventilator. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:


  • Menjaga kebersihan lingkungan perawatan: Lingkungan perawatan harus bersih dan steril
  • Melakukan perawatan oral hygiene: Pasien yang dirawat dengan ventilator harus menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menyikat gigi dan lidah secara teratur.
  • Memperhatikan kebersihan tangan: Semua petugas medis yang merawat pasien harus menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara teratur atau menggunakan hand sanitizer.
  • Menghindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu: Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau berlebihan dapat menyebabkan resistensi bakteri terhadap antibiotik.
  • Memperhatikan posisi pasien: Pasien yang dirawat dengan ventilator harus diposisikan dengan benar untuk mencegah aspirasi.
  • Mengurangi waktu penggunaan ventilator: Penggunaan ventilator harus dibatasi sebanyak mungkin untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan penyapihan ventilator.
  • Melakukan evaluasi secara teratur: Pasien yang dirawat dengan ventilator harus dievaluasi secara teratur untuk memantau kemajuan perawatan dan memperbaiki prosedur perawatan jika diperlukan.


Kesimpulan


Gangguan penyapihan ventilator adalah kondisi yang dapat terjadi pada pasien yang dirawat dengan ventilator. Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi saluran napas bawah dan meningkatkan risiko komplikasi serius serta meningkatkan risiko kematian. Pencegahan dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya gangguan penyapihan ventilator dan memperbaiki proses penyapihan pada pasien yang memerlukan perawatan intensif.


SDKI - D.0002 Gangguan Penyapihan Ventilator


Definisi : ketidakmampuan beradaptasi dengan pengurangan bantuan ventilator mekanik yang dapat menghambat dan memperlama proses penyapihan. (PPNI, 2019).


Penyebab


Penyebab Fisiologis :


  1. Hipersekresi jalan nafas adalah kondisi di mana terjadi produksi lendir atau cairan berlebihan pada saluran pernapasan, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan gejala lain seperti batuk, suara napas yang berat, dan infeksi saluran pernapasan.

  2. Ketidakcukupan energi terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup energi untuk menjalankan fungsi tubuh yang dibutuhkan. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti nutrisi yang tidak adekuat, penyakit kronis, atau kelelahan fisik yang berlebihan.

  3. Hambatan upaya napas merujuk pada berbagai masalah yang dapat menghambat kemampuan seseorang untuk bernapas secara efektif. Ini bisa termasuk nyeri saat bernafas, kelemahan otot pernapasan, atau efek dari obat-obatan seperti sedasi atau pengaruh alkohol. Gejala-gejala ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bernapas dengan benar dan dapat memerlukan perawatan medis.


Penyebab Psikologis :


  1. Kecemasan adalah perasaan yang timbul ketika seseorang merasa khawatir atau takut terhadap situasi tertentu atau masa depan yang tidak pasti. Kecemasan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang jika tidak ditangani dengan baik.

  2. Perasaan tidak berdaya adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan atau mengubah situasi yang dihadapinya, yang dapat menyebabkan perasaan putus asa dan kurangnya motivasi.

  3. Kurang terpapar informasi tentang proses penyapihan merujuk pada kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang cara mempersiapkan dan memberikan makan bayi dengan benar pada periode setelah kelahiran.

  4. Penurunan motivasi merujuk pada kondisi di mana seseorang kehilangan semangat dan minat dalam melakukan kegiatan atau tugas tertentu. Penurunan motivasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, atau depresi, dan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam berbagai aspek kehidupan.


Situasional :

  1. Ketidakadekuatan dukungan sosial merujuk pada kurangnya atau kekurangan dukungan dari keluarga, teman, atau lingkungan sosial lainnya dalam menghadapi masalah atau stres. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang.

  2. Ketidaktepatan kecepatan proses penyapihan merujuk pada kurangnya kesesuaian antara kebutuhan dan kemampuan bayi dalam mengatasi proses penyapihan. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan bayi.

  3. Riwayat kegagalan berulang dalam upaya penyapihan merujuk pada pengalaman sebelumnya di mana bayi mengalami kegagalan dalam proses penyapihan. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan bayi dan memerlukan perawatan medis yang intensif.

  4. Riwayat ketergantungan ventilator lebih dari 4 hari merujuk pada penggunaan ventilator untuk membantu bernapas selama lebih dari 4 hari. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan dan kemampuan seseorang untuk bernapas secara mandiri dan memerlukan perawatan medis yang intensif.


Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif : Tidak tersedia.


Objektif :

  1. Frekuensi napas meningkat adalah kondisi di mana seseorang mengalami peningkatan jumlah napas per menit yang melebihi batas normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan fisik, kecemasan, atau kondisi medis yang mendasar.

  2. Penggunaan otot bantu napas terjadi ketika seseorang memakai otot-otot tambahan untuk membantu proses pernapasan. Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan bernapas atau saat ada tekanan pada organ-organ pernapasan.

  3. Napas megap-megap (gasping) adalah kondisi di mana seseorang mengalami napas pendek-pendek atau terengah-engah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera otak atau masalah pernapasan lainnya.

  4. Upaya napas dan bantuan ventilator tidak sinkron terjadi ketika upaya napas seseorang tidak sejalan dengan bantuan ventilator yang diberikan. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan memerlukan pengaturan ventilator yang lebih tepat.

  5. Nafas dangkal adalah kondisi di mana seseorang mengalami napas yang terlalu pendek dan dangkal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan, tekanan darah rendah, atau kondisi medis yang mendasar.

  6. Agitasi adalah kondisi di mana seseorang mengalami gelisah, cemas, atau sulit tenang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, kecemasan, atau gangguan mood.

  7. Nilai gas darah arteri abnormal adalah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti masalah pernapasan, gangguan kardiovaskular, atau kondisi medis yang mendasar.


Gejala dan Tanda Minor

Subjektif :

  1. Lelah adalah kondisi di mana seseorang merasa kelelahan secara fisik atau mental. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan akibat bekerja terlalu keras, kurang tidur, atau kondisi medis yang mendasar.

  2. Kuatir mesin rusak adalah kekhawatiran yang berlebihan atau khawatir berlebihan tentang kerusakan atau kegagalan suatu mesin atau alat. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang dan memerlukan pengelolaan yang tepat.

  3. Fokus meningkat pada pernafasan terjadi ketika seseorang secara konsisten atau terus-menerus memikirkan atau memperhatikan proses pernapasan mereka sendiri. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kecemasan atau kondisi medis yang mendasar, dan dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang.


Objektif:

  1. Auskultasi suara inspirasi menurun adalah kondisi di mana suara yang dihasilkan oleh inspirasi atau napas masuk menjadi lebih lemah atau tidak terdengar sama sekali saat didengar dengan stetoskop. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan pernapasan atau kondisi medis yang mendasar.

  2. Warna kulit abnormal (misalnya pucat, sianosis) adalah kondisi di mana warna kulit seseorang berubah dari warna normalnya. Warna kulit pucat dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti anemia atau gangguan peredaran darah, sedangkan warna kulit sianosis terjadi ketika seseorang mengalami kekurangan oksigen.

  3. Napas paradoks abdominal adalah kondisi di mana seseorang mengalami pernapasan yang tidak normal, di mana perut terlihat naik saat mengeluarkan napas dan turun saat mengambil napas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan otot, tekanan pada organ pernapasan, atau kondisi medis yang mendasar.

  4. Diaforesis adalah kondisi di mana seseorang mengalami keringat berlebihan atau berkeringat secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, kecemasan, atau kondisi medis yang mendasar.

  5. Ekspresi wajah takut adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan atau kecemasan yang dapat terlihat dari ekspresi wajahnya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kecemasan, trauma, atau kondisi medis yang mendasar.

  6. Tekanan darah meningkat adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang menjadi lebih tinggi dari biasanya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kecemasan, stres, atau kondisi medis yang mendasar.

  7. Frekuensi nadi meningkat adalah kondisi di mana detak jantung seseorang menjadi lebih cepat dari biasanya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, kecemasan, atau kondisi medis yang mendasar.

  8. Kesadaran menurun adalah kondisi di mana seseorang mengalami penurunan tingkat kesadaran atau kesulitan untuk tetap sadar dan terjaga. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera otak, keracunan, atau kondisi medis yang mendasar.


Kondisi Klinis Terkait

  1. Cedera kepala adalah kondisi yang terjadi ketika kepala seseorang mengalami benturan atau trauma yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak atau struktur kepala lainnya. Cedera kepala dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga, atau kekerasan.

  2. Coronary artery bypass graft (CABG) adalah prosedur operasi untuk mengobati penyakit arteri koroner di mana arteri yang tersumbat atau rusak di sekitar jantung diganti dengan arteri lain dari tubuh atau pembuluh darah buatan. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung dan mengurangi risiko serangan jantung.

  3. Gagal napas adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan bernafas atau tidak mampu bernafas sama sekali. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit pernapasan, cedera, atau kondisi medis yang mendasar.

  4. Cardiac arrest adalah kondisi medis yang terjadi ketika detak jantung seseorang berhenti mendadak. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti serangan jantung, kelelahan, atau kondisi medis yang mendasar.

  5. Transplantasi jantung adalah prosedur operasi untuk mengganti jantung yang rusak atau tidak berfungsi dengan jantung dari donor yang sehat. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi jantung dan kualitas hidup penerima transplantasi.

  6. Displasia bronkopulmonal adalah kondisi medis yang terjadi pada bayi yang baru lahir di mana saluran napas dan jaringan paru-paru tidak berkembang dengan normal. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan memerlukan perawatan medis yang intensif.


SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)


LUARAN UTAMA :



LUARAN TAMBAHAN :


1. Konservasi Energi.

2. Motivasi.

3. Pertukaran Gas.

4. Perfusi Paru.

5. Pola Tidur.

6. Status Kenyamanan.

7. Status Neurologis.

8. Status Nutrisi.

9. Tingkat Agitasi.


SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)


Intervensi Utama


Intervensi Pendukung

  • Dukungan Emosional (I.09256)
  • Dukungan Ventilasi (I.01002)
  • Edukasi Pengukuran Respirasi (I.12413)
  • Ekstubasi Selang Endotrakheal (I.01003)
  • Manajemen Asam Basa (I.02036)
  • Manajemen Energi (I.05178)
  • Manajemen Jalan Napas (I.01011)
  • Manajemen Jalan Napas Buatan (I.01012)
  • Manajemen Ventilasi Mekanik (I.01013)
  • Manajemen Medikasi (I.14517)
  • Manajemen Asam Basa (I.02036)
  • Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
  • Pemberian Obat (I.02062)
  • Pemberian Obat Inhalasi (I.01015)
  • Pemberian Obat Interpleura (I.14530)
  • Pemberian Obat Intradermal (I.14531)
  • Pemberian Obat Intramuskular (I.02063)
  • Pemberian Obat Intravena (I.02065)
  • Pemberian Obat Oral (I.03128)
  • Pencegahan Aspirasi (I.01018)
  • Pencegahan Infeksi (I.14539)
  • Pengambilan Sampel Darah Arteri (I.02069)
  • Pengaturan Posisi (I.01019)
  • Penghisapan Jalan Napas (I.01020)
  • Promosi Komunikasi: Defisit Bicara (I.13492)
  • Promosi Koping (I.09312)
  • Reduksi Ansietas (I.09134)
  • Terapi Relaksasi (I.09326)

Referensi:

PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.

PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

SDKI - D.0002 Gangguan Penyapihan Ventilator Reviewed by Nursing University on 10:18:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.