SDKI - D.0058 Kesiapan Peningkatan Tidur

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM

Tidur merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan dalam hidup. Kualitas tidur yang baik dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif, daya tahan tubuh, dan kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi perawat untuk memperhatikan kesiapan pasien dalam meningkatkan tidur mereka.

Kesiapan pasien dalam meningkatkan tidur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi fisik dan mental, lingkungan tidur, kebiasaan tidur, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Perawat harus memperhatikan faktor-faktor ini untuk membantu pasien meningkatkan tidurnya dengan cara yang aman dan efektif.

Pertama-tama, perawat dapat membantu memastikan bahwa lingkungan tidur pasien aman dan nyaman. Hal ini dapat mencakup memastikan bahwa suhu ruangan dan pencahayaan yang tepat, mengurangi kebisingan, dan memberikan tempat tidur yang nyaman. Perawat juga dapat memastikan bahwa pasien memiliki akses ke benda-benda yang diperlukan, seperti selimut atau bantal tambahan.

Selain itu, perawat dapat membantu pasien memperbaiki kebiasaan tidur mereka. Ini dapat mencakup mengajarkan teknik relaksasi, mempromosikan rutinitas tidur yang konsisten, dan membatasi penggunaan teknologi sebelum tidur. Perawat dapat bekerja sama dengan pasien untuk mengidentifikasi dan mengatasi kebiasaan tidur yang tidak sehat, seperti minum kopi atau minuman berkafein lainnya sebelum tidur.

Penting juga bagi perawat untuk memperhatikan penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi kualitas tidur pasien. Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan pasien merasa terjaga atau mengganggu pola tidur mereka. Perawat harus memperhatikan efek samping obat-obatan dan memberikan saran kepada pasien tentang cara mengurangi efek samping yang mungkin terjadi.

Perawat juga dapat memberikan dukungan emosional dan mental kepada pasien yang memiliki masalah tidur. Beberapa pasien mungkin mengalami stres atau kecemasan yang mengganggu tidur mereka. Perawat dapat membantu pasien mengidentifikasi sumber stres atau kecemasan dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan.

Dalam melakukan intervensi untuk meningkatkan tidur, perawat harus memperhatikan prinsip-prinsip keamanan dan etika. Perawat harus memastikan bahwa semua intervensi yang diberikan aman dan sesuai dengan standar perawatan yang diterima secara umum. Perawat juga harus mempertimbangkan kebutuhan individu pasien dan memastikan bahwa mereka memahami intervensi yang dilakukan.



Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)


Perawat dapat membantu memastikan bahwa lingkungan tidur pasien aman dan nyaman


Definisi

Pola penurunan kesadaran alamiah dan periodik yang memungkinkan istirahat adekuat, mempertahankan gaya hidup yang diinginkan dan dapat ditingkatkan


Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif
  1. Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan tidur
  2. Mengekspresikan perasaan cukup istirahat setelah tidur
  1. Jumlah waktu tidur sesuai dengan pertumbuhan perkembangan

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif
  1. Tidak menggunakan obat tidur
  1. Menerapkan rutinitas tidur yang meningkatkan kebiasaan tidur

Kondisi Klinis Terkait

  1. Pemulihan pada pasca operasi: Pemulihan pasca operasi adalah proses penyembuhan tubuh setelah menjalani operasi. Proses ini mencakup pengelolaan nyeri, perawatan luka, rehabilitasi, dan pemulihan fungsi tubuh yang hilang selama operasi.

  2. Nyeri kronis: Nyeri kronis adalah kondisi nyeri yang berlangsung selama lebih dari tiga hingga enam bulan. Nyeri ini bisa bersifat terus-menerus atau datang dan pergi secara teratur. Nyeri kronis dapat memengaruhi kualitas hidup dan memerlukan manajemen nyeri jangka panjang.

  3. Kehamilan (periode prenatal/postnatal): Kehamilan adalah proses pembawaan janin dalam rahim. Periode prenatal mencakup waktu sejak kehamilan dimulai hingga melahirkan, sementara periode postnatal adalah periode setelah kelahiran bayi hingga beberapa minggu atau bulan.

  4. Sleep apnea: Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan napas yang terhenti sementara saat tidur. Hal ini dapat terjadi beberapa kali dalam satu malam dan dapat memengaruhi kualitas tidur serta kesehatan secara keseluruhan. Sleep apnea dapat diobati dengan penggunaan alat bantu pernapasan atau perubahan gaya hidup.


SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama

Pola Tidur (L.05045)

Luaran Tambahan

Motivasi (L.09080)
Perilaku Kesehatan (L.12107)
Status Kenyamanan (L.08064)
Tingkat Pengetahuan (L.12111)

SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama

Dukungan Tidur (I.09265)
Edukasi Aktivitas atau Istirahat (I.12362)

Intervensi Pendukung

Manajemen Dimensia (I.09286)
Manajemen Energi (I.05178)
Manajemen Lingkungan (I.14514)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Pengaturan Posisi (I.01019)
Promosi Kesadaran Diri (I.09311)
Promosi Koping (I.09312)
Promosi Latihan Fisik (I.05183)
Reduksi Ansietas (I.09134)
Teknik Imajinasi Terbimbing (I.08247)
Terapi Akupuntur (I.06210)
Terapi Murottal (I.08249)
Terapi Musik (I.08250)
Terapi Pemijatan (I.08251)
Terapi Relaksasi Otot Progresif (I.05187)


Referensi:

  1. American Nurses Association. (2014). Nursing: Scope and standards of practice. Silver Spring, MD: Nursesbooks.org.National Sleep Foundation. (2021). Sleep hygiene.
  2. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  3. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  4. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0058 Kesiapan Peningkatan Tidur Reviewed by Nursing University on 5:23:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.