SDKI - D.0008 Penurunan Curah Jantung

 DAFTAR ISI:



PENGETAHUAN UMUM


Penurunan Curah Jantung adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi yang terjadi ketika volume darah yang dipompa keluar dari jantung setiap menit menurun. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyakit jantung, dehidrasi, anemia, kelelahan, dan obesitas. Penurunan curah jantung dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, kelelahan, pusing, dan pingsan.


Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama penurunan curah jantung. Kondisi seperti penyakit arteri koroner, gagal jantung, dan kelainan katup jantung dapat menyebabkan jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup kuat. Penyakit jantung dapat diatasi dengan berbagai cara, termasuk mengubah gaya hidup, mengonsumsi obat-obatan, atau melakukan prosedur medis tertentu seperti operasi jantung.


Dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan penurunan curah jantung. Ketika tubuh kekurangan cairan, darah akan menjadi lebih kental, sehingga membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah keluar. Anemia, atau kurangnya sel darah merah dalam tubuh, juga dapat menyebabkan penurunan curah jantung karena sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.


Kelelahan atau overtraining dapat menyebabkan penurunan curah jantung sementara. Terlalu banyak melakukan aktivitas fisik dapat menyebabkan tubuh kehilangan energi dan menyebabkan penurunan volume darah yang dipompa keluar dari jantung. Ini dapat diatasi dengan istirahat yang cukup dan mengurangi intensitas latihan.

Obesitas juga dapat menyebabkan penurunan curah jantung. Kondisi ini terjadi karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Mengubah gaya hidup dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur dapat membantu mengatasi obesitas dan meningkatkan curah jantung.

Untuk mengatasi penurunan curah jantung, perlu dilakukan diagnosa dan penanganan sesuai dengan penyebabnya. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes medis lainnya untuk menentukan penyebab penurunan curah jantung dan menyarankan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi kondisi ini. Beberapa perubahan gaya hidup dan perawatan medis dapat membantu meningkatkan curah jantung dan mengurangi gejala yang terkait dengan kondisi ini.


SDKI - D.0008 Penurunan Curah Jantung

Definisi

Ketidakmampuan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme Tubuh

Penyebab

  1. Perubahan irama jantung adalah ketidaknormalan dalam aktivitas listrik yang mengatur detak jantung, seperti aritmia atau gangguan irama jantung.
  2. Perubahan frekuensi jantung adalah perubahan dalam detak jantung, baik menjadi lebih cepat (takikardia) atau lebih lambat (bradikardia) dari detak jantung normal.
  3. Perubahan kontraktilitas adalah perubahan dalam kemampuan otot jantung untuk berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh.
  4. Perubahan preload adalah perubahan dalam tekanan dan volume darah di dalam jantung sebelum kontraksi otot jantung terjadi. Preload yang tinggi biasanya menyebabkan peningkatan kontraksi otot jantung.
  5. Perubahan afterload adalah perubahan dalam tekanan yang harus diatasi oleh otot jantung saat memompa darah keluar dari jantung dan ke dalam sistem peredaran darah. Afterload yang tinggi biasanya membuat pekerjaan jantung menjadi lebih berat dan bisa mengganggu fungsi jantung.

Gejala dan Tanda Mayor:

 
Subjektif Objektif
Perubahan irama jantung
  1. Palpitasi
Perubahan irama jantung
  1. Bradikardia/takikardia
  2. Gambaran EKG aritmia atau gangguan konduksi
Perubahan Preload
  1. Lelah
Perubahan Preload
  1. Edema
  2. Distensi vena jugularis
  3. Central venous pressure (CVP) meningkat/menurun
  4. Hepatomegaly
Perubahan afterload
  1. Dispnea
Perubahan afterload
  1. Tekanan darah meningkat/menurun
  2. Nadi perifer teraba lemah
  3. Capillary refill time > 3 detik
  4. Oliguria
  5. Warna kulit pucat dan/atau sianosis
Perubahan kontraktilitas
  1. Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
  2. Ortopnea
  3. Batuk
Perubahan kontraktilitas
  1. Terdengar suara jantung S3 dan atau S4
  2. Ejection fraction (EF) menurun

Gejala dan Tanda Minor:

Subjektif Objektif
Perubahan preload
  • (tidak tersedia)
Perubahan preload
  1. Murmur jantung
  2. Berat badan bertambah
  3. Pulmonary artery wedge pressure (PAWP) menurun
Perubahan afterload
  • (tidak tersedia)
Perubahan afterload
  1. Pulmonary vascular resistance (PVR) meningkat/menurun
  2. Systemic vascular resistance (SVR) meningkat/menurun
Perubahan kontraktilitas
  • (tidak tersedia)
Perubahan kontraktilitas
  1. Cardiac indeks (CI) menurun
  2. Left ventricular stroke work index (LVSWI) menurun
  3. Stroke volume index (SVI) menurun
Perilaku/emosional
  1. Cemas
  2. Gelisah
Perilaku/emosional
  • (tidak tersedia)

Kondisi Klinis Terkait

  1. Gagal jantung kongestif adalah keadaan di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien sehingga menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan organ tubuh lainnya.
  2. Sindrom koroner akut adalah kondisi di mana arteri koroner yang memasok darah ke jantung terhalang sehingga mengurangi pasokan oksigen ke jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung.
  3. Stenosis mitral adalah penyempitan katup mitral di jantung, sehingga menghambat aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri.
  4. Regurgitasi mitral adalah keadaan di mana katup mitral tidak menutup dengan sempurna sehingga darah kembali ke atrium kiri.
  5. Stenosis aorta adalah penyempitan katup aorta di jantung, sehingga menghambat aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta.
  6. Regurgitasi aorta adalah keadaan di mana katup aorta tidak menutup dengan sempurna sehingga darah kembali ke ventrikel kiri.
  7. Stenosis trikuspidal adalah penyempitan katup trikuspid di jantung, sehingga menghambat aliran darah dari atrium kanan ke ventrikel kanan.
  8. Regurgitasi trikuspidal adalah keadaan di mana katup trikuspid tidak menutup dengan sempurna sehingga darah kembali ke atrium kanan.
  9. Stenosis pulmonal adalah penyempitan katup pulmonal di jantung, sehingga menghambat aliran darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis.
  10. Regurgitasi pulmonal adalah keadaan di mana katup pulmonal tidak menutup dengan sempurna sehingga darah kembali ke ventrikel kanan.
  11. Aritmia adalah kelainan irama jantung yang tidak normal, bisa lebih cepat atau lebih lambat dari irama jantung normal.
  12. Penyakit jantung bawaan adalah kelainan struktural pada jantung yang terjadi sejak lahir.

SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama
  • Curah Jantung (L.02008)
Luaran Tambahan
  • Perfusi Miokard (L.02011)
  • Perfusi Renal (L.02013)
  • Perfusi Perifer (L.02011)
  • Perfusi Serebral (L.02014)
  • Status Cairan (L.03208)
  • Status Neurologis (L.06053)
  • Status Sirkulasi (L.02016)
  • Tingkat Keletihan (L.05046)


SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama
  • Perawatan Jantung (I.02075)
  • Perawatan Jantung Akut (I.02076)
Intervensi Pendukung
  • Code Management ( I.02029)
  • Edukasi Rehabilitasi Jantung (I.12446)
  • Insersi Intravena (I.02030)
  • Konsultasi (I.12461)
  • Manajemen Alat Pacu Jantung Permanen (I.02032)
  • Manajemen Alat Pacu Jantung Sementara (I.02033)
  • Manajemen Aritmia (I.02035)
  • Manajemen Cairan (I.03098)
  • Manajemen Elektrolit (I.03102)
  • Manajemen Elektrolit: Hiperkalemia (I.03103)
  • Manajemen Elektrolit: Hiperkalsemia (I.03104)
  • Manajemen Elektrolit: Hipermagnesemia (I.03105)
  • Manajemen Elektrolit: Hipernatremia (I.03106)
  • Manajemen Elektrolit: Hipokalemia (I.03107)
  • Manajemen Elektrolit Hipokalsemia (I.03108)
  • Manajemen Elektrolit: Hipomagnesemia (I.03109)
  • Manajemen Elektrolit: Hiponatremia (I.03110)
  • Manajemen Nyeri (I.08238)
  • Manajemen Overdosis (I.14518)
  • Manajemen Perdarahan Pervaginam (I.02044)
  • Manajemen Perdarahan Pervaginam Pascapersalinan (I.02045)
  • Manajemen Spesimen Darah (I.02047)
  • Manajemen Syok (I.02048)
  • Manajemen Syok Anafilaktif (I.02049)
  • Manajemen Syok Hipovolemik (I.02050)
  • Manajemen Syok Kardiogenik (I.02051)
  • Manajemen Syok Neurogenik (I.02052)
  • Manajemen Syok Obstruktif (I.02053)
  • Manajemen Syok Septik (I.02054)
  • Pemantauan Cairan (I.03121)
  • Pemantauan Elektrolit (I.03122)
  • Pemantauan Hemodinamik Invasif (I.02058)
  • Pemantauan Neurologis (I.06197)
  • Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
  • Pemberian Obat (I.02062)
  • Pemberian Obat Intravena (I.02065)
  • Pemberian Obat Oral (I.03128)
  • Pencegahan Perdarahan (I.02067)
  • Pengambilan Sampel Darah Arteri (I.02069)
  • Pengambilan Sampel Darah Vena (I.02070)
  • Perawatan Alat Topang Jantung Mekanik (I.02072)
  • Perawatan Sirkulasi (I.14570)
  • Rehabilitasi Jantung (I.02081)
  • Resusitasi Jantung Paru (I.02083)
  • Terapi Intravena (I.02086)
  • Terapi Oksigen (I.01026)

Referensi:
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. 
SDKI - D.0008 Penurunan Curah Jantung Reviewed by Nursing University on 8:33:00 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.