SDKI - D.0011 Risiko Penurunan Curah Jantung

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM


Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompa oleh jantung dalam satu menit. Penurunan curah jantung dapat terjadi karena berbagai faktor dan dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan yang serius.


Faktor Risiko Penurunan Curah Jantung


Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan curah jantung meliputi:

  • Penyakit jantung koroner
    • Penyakit jantung koroner adalah kondisi yang terjadi ketika arteri koroner (arteri yang membawa darah ke jantung) terhambat atau tersumbat. Penyakit ini dapat mengurangi pasokan darah ke jantung, sehingga mengurangi curah jantung.
  • Hipertensi
    • Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan jantung, sehingga mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efektif dan meningkatkan risiko penurunan curah jantung.
  • Gagal jantung
    • Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Gagal jantung dapat menyebabkan penurunan curah jantung karena jantung tidak dapat memompa darah sebanyak yang dibutuhkan oleh tubuh.
  • Gangguan katup jantung
    • Gangguan katup jantung, seperti stenosis atau regurgitasi, dapat mempengaruhi aliran darah ke jantung dan mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efektif.
  • Aritmia
    • Aritmia adalah ketidaknormalan pada irama detak jantung. Aritmia dapat mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah dengan efektif dan meningkatkan risiko penurunan curah jantung.


Dampak Penurunan Curah Jantung

Penurunan curah jantung dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan, seperti:

  • Serangan jantung
    • Penurunan curah jantung dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung. Pasokan darah yang tidak mencukupi ke jantung dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan jantung.
  • Gagal jantung
    • Penurunan curah jantung dapat meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung. Jantung yang tidak dapat memompa darah dengan efektif dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan organ tubuh lainnya.
  • Gangguan sirkulasi
    • Penurunan curah jantung dapat mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh dan menyebabkan gangguan sirkulasi. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti lelah, sesak napas, dan pusing.


Pencegahan Penurunan Curah Jantung

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penurunan curah jantung meliputi:
  • Olahraga teratur
    • Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan curah jantung.
  • Mengonsumsi makanan sehat
    • Makanan sehat dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko terjadinya penurunan curah jantung. Konsumsilah makanan yang kaya akan serat, vitamin, mineral, dan protein tanpa lemak yang tinggi. Batasi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, garam, dan gula.
  • Mengelola stres
    • Stres dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Cobalah untuk mengelola stres dengan melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam-dalam.
  • Berhenti merokok
    • Merokok dapat merusak pembuluh darah dan jantung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penurunan curah jantung. Berhenti merokok dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi kesehatan yang serius.
  • Memperhatikan kesehatan jantung secara teratur
    • Lakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin untuk memantau kesehatan jantung dan mencegah terjadinya komplikasi kesehatan yang serius.
  • Mengikuti proses pengobatan
    • Jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan penurunan curah jantung, seperti hipertensi, gangguan katup jantung, atau aritmia, ikuti pengobatan yang diresepkan dokter untuk mengontrol kondisi tersebut dan mencegah terjadinya komplikasi kesehatan yang serius.


Kesimpulan

Penurunan curah jantung dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai kondisi kesehatan yang serius, seperti serangan jantung, gagal jantung, dan gangguan sirkulasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penurunan curah jantung meliputi olahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat, mengelola stres, berhenti merokok, memperhatikan kesehatan jantung secara teratur, dan mengikuti pengobatan yang diresepkan dokter.



SDKI  (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)

SDKI - D.0011 Risiko Penurunan Curah Jantung

Definisi


Berisiko mengalami pemompaan jantung yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.

Faktor Risiko

  • Perubahan afterload: Merupakan perubahan pada tekanan atau hambatan yang harus diatasi oleh jantung ketika memompa darah keluar dari ventrikel.
  • Perubahan frekuensi jantung: Merupakan perubahan pada jumlah detak jantung per menit yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti aktivitas fisik, stres, dan kondisi kesehatan.
  • Perubahan irama jantung: Merupakan perubahan pada pola detak jantung, seperti terjadinya denyut ekstrasistol atau aritmia.
  • Perubahan kontraktilitas: Merupakan perubahan pada kemampuan otot jantung untuk mengepakan atau mengontraksi yang dapat mempengaruhi jumlah darah yang dipompa oleh jantung.
  • Perubahan preload: Merupakan perubahan pada jumlah darah yang mengisi ventrikel jantung pada saat diastolik atau fase relaksasi jantung sebelum terjadinya kontraksi.
  • Gagal jantung kongestif: Merupakan kondisi medis yang terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah secara efektif dan menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru atau organ tubuh lainnya.
  • Sindrom koroner akut: Merupakan kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat atau terganggu, biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan arteri koroner.
  • Gangguan katup jantung (stenosis/regurgitasi aorta, pulmonalis, trikuspidalis, atau mitralis): Merupakan kondisi medis yang terjadi ketika katup jantung tidak berfungsi dengan baik, bisa karena penyempitan (stenosis) atau kebocoran (regurgitasi) yang dapat mempengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh.
  • Atrial/ventricular septal defect: Merupakan kondisi medis yang terjadi ketika terdapat lubang atau celah pada dinding pembatas antara bilik atau atrium jantung, sehingga darah dapat bocor dari satu sisi ke sisi lainnya.
  • Aritmia: Merupakan kondisi medis yang terjadi ketika terjadi ketidaknormalan pada irama detak jantung, bisa berupa detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.


SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama
  • Curah Jantung (L.02008)

Luaran Tambahan
  • Perfusi Miokard (L.02011)
  • Perfusi Perifer (L.02011)
  • Status Cairan (L.03208)
  • Status Neurologis (L.06053)
  • Status Sirkulasi (L.02016)
  • Tingkat Keletihan (L.05046)

SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama
  • Perawatan Jantung (I.02075)
  • Perawatan Jantung Akut (I.02076)

Intervensi Pendukung
  • Edukasi Penggunaan Nadi Radialis (I.12412)
  • Edukasi Rehabilitasi Jantung (I.12446)
  • Insersi Intravena (I.02030)
  • Manajemen Alat Pacu Jantung Permanen (I.02032)
  • Manajemen Alat Pacu Jantung Sementara (I.02033)
  • Manajemen Aritmia (I.02035)
  • Manajemen Cairan (I.03098)
  • Manajemen Elektrolit (I.03102)
  • Manajemen Elektrolit: Hiperkalemia (I.03103)
  • Manajemen Elektrolit: Hiperkalsemia (I.03104)
  • Manajemen Elektrolit: Hipermagnesemia (I.03105)
  • Manajemen Elektrolit: Hipernatremia (I.03106)
  • Manajemen Elektrolit: Hipokalemia (I.03107)
  • Manajemen Elektrolit: Hipokalsemia (I.03108)
  • Manajemen Elektrolit: Hipomagnesemia (I.03109)
  • Manajemen Elektrolit: Hiponatremia (I.03110)
  • Manajemen Overdosis (I.14518)
  • Manajemen Perdarahan Pervaginam Pascapersalinan (I.02045)
  • Manajemen Syok (I.02048)
  • Manajemen Syok Anafilaktif (I.02049)
  • Manajemen Syok Hipovolemik (I.02050)
  • Manajemen Syok Kardiogenik (I.02051)
  • Manajemen Syok Neurogenik (I.02052)
  • Manajemen Syok Obstruktif (I.02053)
  • Manajemen Syok Septik (I.02054)
  • Pemantauan Cairan (I.03121)
  • Pemantauan Elektrolit (I.03122)
  • Pemantauan Hemodinamik Invasif (I.02058)
  • Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
  • Pemberian Obat (I.02062)
  • Pemberian Obat Intravena (I.02065)
  • Pencegahan Perdarahan (I.02067)
  • Pengambilan Sampel Darah Arteri (I.02069)
  • Pengambilan Sampel Darah Vena (I.02070)
  • Manajemen Perdarahan (I.02040)
  • Perawatan Alat Topang Jantung Mekanik (I.02072)
  • Rehabilitasi Jantung (I.02081)
  • Terapi Intravena (I.02086)
  • Terapi Oksigen (I.01026)


Referensi:
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0011 Risiko Penurunan Curah Jantung Reviewed by Nursing University on 7:15:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.