SDKI - D.0020 Diare
DAFTAR ISI:
PENGETAHUAN UMUM
Diare adalah masalah keperawatan yang ditandai dengan frekuensi buang air besar yang meningkat dan konsistensi feses yang lebih encer dari biasanya. Kondisi ini biasanya terjadi ketika saluran pencernaan mengalami peradangan atau iritasi, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, reaksi obat, atau intoleransi makanan.
Sebagai seorang perawat, Anda akan sering bertemu dengan pasien yang menderita diare. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami penyebab, gejala, dan pengobatan diare. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa hal yang perlu diketahui tentang diare.
Penyebab Diare
Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Infeksi: Virus, bakteri, dan parasit dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan yang mengakibatkan diare.
- Makanan atau minuman yang terkontaminasi: Makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakteri atau virus dapat menyebabkan diare.
- Antibiotik: Antibiotik dapat mengganggu keseimbangan bakteri di saluran pencernaan dan menyebabkan diare.
- Intoleransi makanan: Beberapa orang mungkin tidak dapat mencerna makanan tertentu dengan baik dan ini dapat menyebabkan diare.
- Penyakit inflamasi usus: Kondisi medis seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif dapat menyebabkan diare.
Gejala Diare
Beberapa gejala umum diare meliputi:
- Buang air besar lebih sering dari biasanya.
- Feses lebih encer dari biasanya.
- Kram perut.
- Nyeri perut.
- Kehilangan nafsu makan.
- Dehidrasi.
- Demam.
Pengobatan Diare
- Minum banyak cairan: Hal terpenting dalam pengobatan diare adalah mencegah dehidrasi. Pasien harus minum banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang selama diare.
- Pemberian Obat: Dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu mengurangi diare, terutama jika diare disebabkan oleh infeksi.
- Perubahan diet: Pasien mungkin perlu menghindari makanan tertentu yang dapat memperburuk diare dan memperbanyak konsumsi makanan yang mudah dicerna seperti roti putih, nasi, dan pisang.
- Istirahat: Pasien harus beristirahat dan menghindari aktivitas fisik yang berat selama diare.
Kesimpulan
Diare adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Sebagai perawat, penting untuk memahami gejala dan pengobatan diare, serta memberikan perawatan yang tepat kepada pasien. Mencegah dehidrasi adalah hal terpenting dalam pengobatan diare, jadi pastikan pasien minum banyak cairan dan mengikuti diet yang tepat.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Lakukan Pengkajian dengan Tepat Sehingga Masalah Keperwatan Diare dapat Diangkat Sesuai dengan Keadaan, Pastikan Anda Memilih Luaran dan Intervensi yang Berkaitan dengan Penyakit yang di derita oleh Klien serta Penanganan Keperawatannya.
Definisi
Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk
Penyebab
Fisiologis
- Inflamasi gastrointestinal adalah kondisi medis di mana saluran pencernaan mengalami peradangan, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, reaksi obat, atau penyakit autoimun.
- Iritasi gastrointestinal adalah kondisi medis di mana saluran pencernaan mengalami iritasi, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti makanan tertentu, stres, atau efek samping obat.
- Proses infeksi adalah kondisi medis di mana organisme seperti bakteri, virus, atau parasit masuk ke dalam tubuh dan menghasilkan gejala yang tidak menyenangkan atau bahkan berbahaya.
- Malabsorpsi adalah kondisi medis di mana tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik dari makanan yang dikonsumsi, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit celiac, intoleransi laktosa, atau pankreatitis.
Psikologis
- Kecemasan adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan perasaan tidak nyaman atau takut yang berlebihan dalam situasi tertentu. Kecemasan dapat memengaruhi perilaku, pikiran, dan fisik seseorang, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari.
- Tingkat stres tinggi adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami tekanan emosional yang berlebihan akibat dari berbagai faktor seperti beban kerja yang berat, konflik interpersonal, atau masalah keuangan. Tingkat stres tinggi dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang, termasuk gangguan tidur, sakit kepala, kecemasan, dan depresi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi, olahraga, atau konseling psikologis.
Situasional
- Terpapar kontaminan adalah kondisi ketika seseorang terkena zat atau bahan kimia yang berbahaya melalui udara, air, atau makanan yang terkontaminasi. Kontaminan dapat berupa logam berat, pestisida, atau bahan kimia industri lainnya.
- Terpapar toksin adalah kondisi ketika seseorang terkena zat atau bahan kimia beracun yang dapat merusak tubuh. Toksin dapat masuk ke tubuh melalui inhalasi, konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau melalui kontak kulit.
- Penyalahgunaan laksatif adalah kebiasaan berlebihan dalam mengonsumsi obat pelunak feses yang bertujuan untuk memperlancar buang air besar. Penyalahgunaan laksatif dapat menyebabkan efek samping seperti diare, kram perut, dan dehidrasi.
- Penyalahgunaan zat adalah kebiasaan buruk dalam mengonsumsi obat atau zat tertentu yang tidak diresepkan oleh dokter atau digunakan di luar tujuan medis yang dimaksudkan. Penyalahgunaan zat dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan bahkan kematian.
- Program pengobatan (agen tiroid, analgesik, pelunak feses, ferosulfat, antasida, cimetidine, dan antibiotik) adalah serangkaian pengobatan yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan seperti hipotiroidisme, nyeri, sembelit, anemia, gangguan pencernaan, maag, dan infeksi.
- Perubahan air dan makanan adalah kondisi di mana sumber air atau makanan yang biasa dikonsumsi mengalami perubahan kualitas atau terkontaminasi oleh bakteri atau virus. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diare, muntah, dan sakit perut.
- Bakteri pada air adalah kondisi di mana sumber air yang biasa dikonsumsi terkontaminasi oleh bakteri. Bakteri tersebut dapat menyebabkan berbagai infeksi seperti diare, infeksi saluran kemih, atau penyakit kulit.
Gejala & Tanda Mayor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala & Tanda Minor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
- Kanker kolon adalah kondisi medis di mana sel-sel abnormal tumbuh di dalam usus besar, yang dapat menyebabkan gejala seperti perubahan pola buang air besar, nyeri perut, dan anemia.
- Diverticulitis adalah kondisi medis di mana terjadi peradangan pada kantong-kantong kecil di dalam dinding usus besar (divertikula), yang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri perut, demam, dan mual.
- Iritasi usus adalah kondisi medis di mana saluran pencernaan mengalami iritasi, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti makanan tertentu, stres, atau efek samping obat. Gejala iritasi usus meliputi diare, kram perut, dan gas.
- Crohn's disease adalah kondisi medis di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan gejala seperti diare, nyeri perut, dan penurunan berat badan.
- Ulkus peptikum adalah kondisi medis di mana terdapat luka pada lapisan dalam lambung atau duodenum, yang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri perut, mual, dan muntah.
- Gastritis adalah kondisi medis di mana terjadi peradangan pada lapisan dalam lambung, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan nyeri perut.
- Spasme kolon adalah kondisi medis di mana usus besar mengalami kontraksi yang kuat dan tiba-tiba, yang dapat menyebabkan gejala seperti kram perut, gas, dan diare.
- Kolitis ulseratif adalah kondisi medis di mana terjadi peradangan pada lapisan dalam usus besar, yang dapat menyebabkan gejala seperti diare berdarah, nyeri perut, dan penurunan berat badan.
- Hipertiroidisme adalah kondisi medis di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan, yang dapat menyebabkan gejala seperti peningkatan detak jantung, penurunan berat badan, dan kelelahan.
- Demam typoid adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Salmonella typhi, yang dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, dan diare.
- Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang dibawa oleh nyamuk Anopheles, yang dapat menyebabkan gejala seperti demam, menggigil, dan sakit kepala.
- Sigelosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Shigella, yang dapat menyebabkan gejala seperti diare berdarah, nyeri perut, dan demam.
- Kolera adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, yang dapat menyebabkan gejala seperti diare yang parah, muntah, dan dehidrasi.
- Disentri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau parasit, yang dapat menyebabkan gejala seperti diare berdarah, kram perut, dan demam.
- Hepatitis adalah kondisi medis di mana terjadi peradangan pada hati, yang dapat disebabkan oleh virus, alkohol, obat-obatan, atau zat-zat beracun lainnya. Gejala hepatitis dapat bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakitnya, tetapi beberapa gejala yang umum meliputi kelelahan, mual, muntah, penurunan nafsu makan, kulit dan mata yang kuning, dan perut yang membesar. Pengobatan untuk hepatitis tergantung pada penyebabnya dan dapat meliputi obat-obatan, perubahan gaya hidup, atau dalam kasus yang parah, transplantasi hati. Pencegahan hepatitis meliputi vaksinasi dan menghindari faktor risiko seperti penggunaan narkoba suntik dan hubungan seks tanpa kondom.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Keseimbangan Cairan (L.03020)
Keseimbangan Elektrolit (L.03021)
Kontinensia Fekal (L.04035)
Motilitas Gastrointestinal (L.03023)
Status Cairan (L.03208)
Tingkat Infeksi (L.14137)
Tingkat Nyeri (L.08066)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Pemantauan Cairan (I.03121)
Intervensi Pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan (I.12361)
Edukasi Kemoterapi (I. 12382)
Konsultasi (I.12461)
Irigasi Kolostomi (I.04147)
Insersi Intravena (I.02030)
Manajemen Cairan (I.03098)
Manajemen Elektrolit (I.03102)
Manajemen Eliminasi Fekal (I.04151)
Manajemen Kemoterapi (I.14511)
Manajemen Lingkungan (I.14514)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Manajemen Nutrisi (I.03119)
Manajemen Nutrisi Parenteral (I.03120)
Pemantauan Elektrolit (I.03122)
Pemberian Makanan Enteral (I.03126)
Pemberian Obat (I.02062)
Pemberian Obat Intravena (I.02065)
Pemberian Obat Oral (I.03128)
Pengontrolan Infeksi (I.14451)
Perawatan Kateter Sentral Perifer (I.02078)
Perawatan Perineum (I.07226)
Perawatan Selang Gastrointestinal (I.03133)
Perawatan Stoma (I.04166)
Promosi Berat Badan (I.03136)
Reduksi Ansietas (I.09134)
Terapi Intravena (I.02086)
Referensi:
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: