SDKI - D.0027 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

Pengetahuan Umum

Ketidakstabilan kadar glukosa darah (blood glucose) adalah kondisi di mana kadar gula darah seringkali naik dan turun secara tiba-tiba dan tidak terkontrol. Kondisi ini sering dialami oleh penderita diabetes dan membutuhkan perhatian dan pengelolaan yang baik agar terhindar dari komplikasi yang lebih serius. Artikel ini akan membahas pengertian ketidakstabilan kadar glukosa darah, penyebab, dan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut.


Pengertian Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah


Ketidakstabilan kadar glukosa darah merupakan kondisi di mana kadar gula darah penderita diabetes naik dan turun secara tiba-tiba dan tidak terkontrol. Kondisi ini sering disebut sebagai fluktuasi glukosa darah atau variability of glucose levels. Fluktuasi ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang pendek (intraday) atau dalam jangka waktu yang lebih lama (interday).


Penyebab Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah


Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketidakstabilan kadar glukosa darah antara lain:


Kepatuhan Pasien yang Buruk

Ketidakpatuhan pasien dalam mengikuti rencana pengobatan yang telah disarankan oleh dokter dapat menyebabkan fluktuasi kadar glukosa darah yang tidak terkontrol. Misalnya, jika pasien seringkali tidak mengonsumsi obat anti-diabetes pada waktunya atau tidak mengikuti pola makan yang sehat dan teratur.


Aktivitas Fisik yang Berlebihan

Aktivitas fisik yang berlebihan atau tidak teratur dapat menyebabkan fluktuasi kadar glukosa darah. Hal ini disebabkan karena aktivitas fisik dapat mempercepat metabolisme glukosa darah sehingga kadar gula darah menjadi turun secara tiba-tiba.


Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol dapat menyebabkan fluktuasi kadar glukosa darah yang tidak terkontrol. Hal ini disebabkan karena alkohol dapat memengaruhi kerja hormon insulin sehingga mengganggu metabolisme glukosa darah.


Stres

Stres dapat menyebabkan fluktuasi kadar glukosa darah. Hal ini disebabkan karena stres dapat memengaruhi pelepasan hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula darah.


Tindakan Keperawatan pada Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah


Beberapa tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakstabilan kadar glukosa darah antara lain:


Edukasi Pasien

Pemberian edukasi yang tepat kepada pasien sangat penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengikuti rencana pengobatan yang telah disarankan oleh dokter. Pasien harus diberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti mengenai pentingnya mengonsumsi obat antidiabetes pada waktu yang tepat, mengikuti pola makan yang sehat dan teratur, serta menjaga aktivitas fisik yang cukup.


Monitoring Kadar Glukosa Darah

Pasien perlu melakukan monitoring kadar glukosa darah secara teratur untuk memastikan bahwa kadar gula darah tetap terkontrol. Pasien dapat melakukan monitoring sendiri dengan menggunakan alat monitor glukosa darah yang tersedia di pasaran atau dengan melakukan pemeriksaan di laboratorium kesehatan.


Mengatur Pola Makan

Pasien perlu mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan teratur untuk menjaga kadar glukosa darah tetap terkontrol. Pasien perlu menghindari makanan yang mengandung gula dan karbohidrat tinggi serta mengonsumsi makanan yang kaya serat dan protein.


Pengelolaan Stres

Pasien perlu melakukan pengelolaan stres dengan cara yang tepat untuk menghindari fluktuasi kadar glukosa darah yang tidak terkontrol. Pasien dapat melakukan relaksasi, meditasi, atau terapi perilaku kognitif untuk mengurangi stres.


Konsultasi dengan Perawat Ahli

Pasien perlu berkonsultasi dengan perawat ahli secara rutin untuk memastikan bahwa rencana perawatan yang dilakukan telah sesuai dan membantu mengontrol kadar glukosa darah. Perawat Ahli juga dapat memberikan saran dan yang diperlukan untuk mengatasi ketidakstabilan kadar glukosa darah yang lebih serius.


Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)



Perawat Melayani dengan Spenuh Hati :)


Definisi

Variasi kadar glukosa darah naik/turun dari rentang normal


Penyebab

Hiperglikemia

  1. Disfungsi pankreas adalah kondisi di mana pankreas tidak dapat berfungsi dengan baik dalam memproduksi hormon insulin atau hormon lain yang diperlukan untuk pengolahan makanan dan regulasi kadar gula darah dalam tubuh.
  2. Resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak merespons dengan baik terhadap insulin yang diproduksi oleh pankreas, sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
  3. Gangguan toleransi glukosa darah adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mengendalikan kadar gula darah setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gula atau karbohidrat tinggi, tetapi belum mencapai tingkat diabetes.
  4. Gangguan glukosa darah puasa adalah kondisi di mana kadar gula darah tinggi saat seseorang tidak makan atau puasa, tetapi belum mencapai tingkat diabetes.

Hipoglikemia


  1. Penggunaan insulin atau obat glikemik oral: Obat-obatan ini digunakan untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien dengan diabetes. Penggunaan obat-obatan ini harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien.
  2. Hyperinsulinemia (mis. insulinoma): Kondisi ini terjadi ketika terdapat peningkatan kadar insulin dalam darah. Hal ini dapat disebabkan oleh insulinoma, yaitu tumor yang terbentuk pada sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.
  3. Endokrinopati (mis. kerusakan adrenal atau pituitari): Kerusakan pada kelenjar endokrin seperti adrenal atau pituitari dapat mempengaruhi kadar gula darah, karena hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin mempengaruhi regulasi kadar gula darah.
  4. Disfungsi hati: Fungsi hati sangat penting dalam metabolisme karbohidrat dan regulasi kadar gula darah. Jika terdapat disfungsi hati, maka dapat menyebabkan ketidakstabilan kadar gula darah.
  5. Disfungsi ginjal kronis: Ginjal berperan penting dalam menghilangkan zat-zat beracun dalam tubuh. Jika terdapat disfungsi ginjal kronis, maka hal ini dapat mempengaruhi regulasi kadar gula darah dalam tubuh.
  6. Efek agen farmakologis: Beberapa obat-obatan memiliki efek samping terhadap kadar gula darah. Misalnya, kortikosteroid dapat meningkatkan kadar gula darah.
  7. Tindakan pembedahan neoplasma: Tindakan pembedahan pada neoplasma tertentu seperti tumor adrenal dapat mempengaruhi regulasi kadar gula darah.
  8. Gangguan metabolik bawaan (mis. gangguan penyimpanan lisosomal, galaktosemia, gangguan penyimpanan glikogen): Beberapa gangguan metabolik bawaan dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat dan regulasi kadar gula darah dalam tubuh.

Gejala & Tanda Mayor:

Subjektif Objektif
Hipoglikemia
  1. Mengantuk
  2. Pusing
 
Hipoglikemia
  1. Gangguan koordinasi
  2. Kadar glukosa dalam darah/urin rendah
 
Hiperglikemia
  1. Lelah atau lesu
Hiperglikemia
  1. Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi
 

Gejala & Tanda Minor:

Subjektif Objektif
Hipoglikemia
  1. Palpitasi
  2. Mengeluh lapar
Hipoglikemia
  1. Gemetar
  2. Kesadaran menurun
  3. Perilaku aneh
  4. Sulit bicara
  5. Berkeringat
Hiperglikemia
  1. Mulut kering
  2. Haus meningkat
Hiperglikemia
  1. Jumlah urin meningkat

Kondisi Klinis Terkait

  1. Diabetes melitus: Diabetes melitus adalah kondisi di mana kadar gula darah terlalu tinggi dalam jangka waktu yang lama karena tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.
  2. Ketoasidosis diabetik: Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi serius dari diabetes yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin dan mulai memecah lemak sebagai sumber energi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar asam dalam darah yang dapat berbahaya bagi kesehatan.
  3. Hipoglikemia: Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah terlalu rendah. Kondisi ini dapat terjadi jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi obat diabetes atau tidak makan cukup.
  4. Hiperglikemia: Hiperglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah terlalu tinggi. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan diabetes yang tidak mampu mengontrol kadar gula darah dengan baik.
  5. Diabetes gestasional: Diabetes gestasional adalah kondisi di mana seorang wanita mengalami peningkatan kadar gula darah selama kehamilan. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
  6. Penggunaan kortikosteroid: Kortikosteroid adalah obat antiinflamasi yang sering digunakan untuk mengobati kondisi seperti asma, arthritis, dan lupus. Penggunaan obat ini dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
  7. Nutrisi parenteral total (TPN): TPN adalah cara pemberian nutrisi yang diberikan melalui infus langsung ke dalam pembuluh darah. Nutrisi yang diberikan dalam bentuk cairan ini dapat mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Pasien yang menerima TPN harus dipantau kadar gula darahnya secara ketat untuk mencegah terjadinya komplikasi. 

Luaran Utama

Kestabilan Kadar Glukosa Darah (L.03022)

Luaran Tambahan

Kontrol Risiko (L.14128)
Perilaku Mempertahankan Berat Badan (L.03025)
Perilaku Menurunkan Berat Badan (L.03027)
Status Antepartum (L.07059)
Status Intrapartum (L.07060)
Status Nutrisi (L.03030)
Status Pascapartum (L.07062)
Tingkat Pengetahuan (L.12111)


Intervensi Utama

Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
Manajemen Hipoglikemia (I.03115)


Intervensi Pendukung

Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan (I.12361)
Edukasi Diet (I.12369)
Edukasi Kesehatan (I.12383)
Edukasi Latihan Fisik (I.12389)
Edukasi Program Pengobatan (I.12441)
Edukasi Prosedur Tindakan (I.12442)
Edukasi Proses Penyakit (I.12444)
Identifikasi Risiko (I.14502)
Konseling Nutrisi (I.03094)
Konsultasi (I.12461)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Manajemen Teknologi Kesehatan (I.14521)
Pelibatan Keluarga (I.14525)
Pemantauan Nutrisi (I.03123)
Pemberian Obat (I.02062)
Pemberian Obat Intravena (I.02065)
Pemberian Obat Oral (I.03128)
Pemberian Obat Subkutan (I.03129)
Perawatan Kehamilan Risiko Tinggi (I.14560)
Promosi Berat Badan (I.03136)
Promosi Dukungan Keluarga (I.13488)
Promosi Kepercayaan Diri (I.09310)
Promosi Kesadaran Diri (I.09311)
Surveilans (I.14582)
Yoga (I.08253)


Sumber Bacaan Terkait:

  1. American Diabetes Association. (2021). Standards of Medical Care in Diabetes. Diabetes Care, 44(Supplement 1), S1-S232.
  2. International Diabetes Federation. (2019). Managing older people with type 2 diabetes: Global guideline. Brussels: International Diabetes Federation.
  3. Klonoff, D. C., Ahn, D., Drincic, A., Gupta, R., & Khunti, K. (2020). Continuous glucose monitoring: An Endocrine Society clinical practice guideline. Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 105(5), dgaa048.
  4. Powers, M. A., Bardsley, J. K., Cypress, M., Duker, P., Funnell, M. M., Fischl, A. H., ... & Vivian, E. M. (2017). Diabetes self-management education and support in type 2 diabetes: A joint position statement of the American Diabetes Association, the American Association of Diabetes Educators, and the Academy of Nutrition and Dietetics. The Diabetes Educator, 43(1), 40-53.
  5. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  6. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  7. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0027 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Reviewed by Nursing University on 5:29:00 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.