SDKI - D.0028 Menyusui Efektif
DAFTAR ISI:
PENGETAHUAN UMUM
Menyusui adalah cara alami terbaik untuk memberi makan bayi. ASI (Air Susu Ibu) mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, tidak semua ibu bisa menyusui dengan mudah. Oleh karena itu, menyusui efektif sangat penting untuk memastikan bayi menerima asupan ASI yang cukup. Berikut adalah beberapa tips tentang bagaimana menyusui efektif.
Menyusui secepat mungkin setelah bayi dilahirkan
ASI pertama yang keluar dari payudara setelah melahirkan disebut kolostrum. Kolostrum kaya akan nutrisi dan sangat penting bagi bayi. Oleh karena itu, penting untuk menyusui bayi secepat mungkin setelah lahir, bahkan jika bayi masih di ruang operasi atau di ruang perawatan intensif.
Menyusui sering
Bayi baru lahir membutuhkan banyak makanan dan biasanya perlu disusui setidaknya delapan hingga dua belas kali dalam sehari. Menyusui sering dapat membantu meningkatkan produksi ASI dan memastikan bayi menerima nutrisi yang cukup.
Menempelkan bayi dengan benar
Menempelkan bayi dengan benar pada payudara sangat penting untuk memastikan bayi menerima ASI dengan efektif. Bayi harus ditempelkan pada payudara dengan bibir terbuka lebar dan mulut mengambil sebanyak mungkin dari puting dan areola.
Memastikan bayi mendapatkan cukup ASI
Tanda bahwa bayi mendapatkan cukup ASI adalah jika bayi memiliki urin yang cukup dan BAB (buang air besar) yang berwarna kuning atau kehijauan. Selain itu, bayi yang mendapatkan cukup ASI akan terlihat puas dan tidur nyenyak.
Merawat payudara
Merawat payudara sangat penting dalam menyusui. Ibu harus memastikan payudara tetap bersih dan kering untuk menghindari infeksi. Selain itu, menggunakan bantalan payudara dapat membantu menghindari lecet pada puting payudara.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Perawat adalah Mitra
Definisi
Pemberian ASI secara langsung dari payudara kepada bayi dan anak yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
Penyebab
Fisiologis
- Hormon oksitosin dan prolaktin adekuat
- Payudara membesar, alveoli mulai terisi ASI
- Tidak ada kelainan pada struktur payudara
- Puting menonjol
- Bayi aterm
- Tidak ada kelainan bentuk pada mulut bayi
Situasional
- Rawat gabung
- Dukungan keluarga dan tenaga kesehatan adekuat
- Faktor budaya
Gejala & Tanda Mayor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala & Tanda Minor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
- Status kesehatan ibu baik
- Status kesehatan bayi baik
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Dukungan sosial (L.13113)
Kinerja Pengasuhan (L.13117)
Perletakan (L.13122)
Status Nutrisi Bayi (L.03031)
Intervensi Utama
Promosi ASI Eksklusif (I.03135)
Promosi Laktasi (I.03138)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Pendukung
Edukasi Nutrisi Bayi (I.12397)
Edukasi Orang Tua: Fase Bayi (I.12400)
Manajemen Nutrisi (I.03119)
Pemeriksaan Payudara (I.07224)
Pendampingan Proses Menyusui (I.03130)
Perawatan Bayi (I.10338)
Perawatan Neonatus (I.03132)
Pijat Laktasi (I.03134)
Promosi Berat Badan (I.03136)
Promosi Kepercayaan Diri (I.09310)
Promosi Perletakan (I.10342)
Referensi:
American Academy of Pediatrics. (2012). Breastfeeding and the use of human milk. Pediatrics, 129(3), e827-e841. La Leche League International. (2020). The Womanly Art of Breastfeeding. New York: Ballantine Books. World Health Organization. (2017). Breastfeeding. Geneva: World Health Organization. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0028 Menyusui Efektif
Reviewed by Nursing University
on
7:50:00 AM
Rating:

Tidak ada komentar: