SDKI - D.0033 Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM


Disfungsi motilitas gastrointestinal adalah kondisi yang terjadi ketika gerakan normal dalam saluran pencernaan terganggu atau tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, diare atau sembelit, kembung, dan sakit perut.

Beberapa faktor risiko disfungsi motilitas gastrointestinal adalah usia, obesitas, pola makan yang tidak sehat, stres, dan beberapa kondisi medis seperti diabetes, gangguan tiroid, dan skleroderma.

Perawat memainkan peran penting dalam mencegah dan mengelola disfungsi motilitas gastrointestinal dengan cara melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap gejala klinis pasien, mengajarkan pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur, serta memberikan pengobatan yang sesuai sesuai dengan kondisi pasien.

Tindakan perawat yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius dari disfungsi motilitas gastrointestinal, seperti malabsorpsi nutrisi, obstruksi usus, dan gangguan elektrolit.


Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)

"Jangan pernah meremehkan kekuatanmu sebagai seorang perawat. Tidak ada hal yang terlalu kecil atau tidak penting dalam perawatan pasien." - Anonymous


Definisi

Risiko peningkatan, penurunan atau tidak efektifnya aktivitas peristaltik pada system gastrointestinal

Faktor Risiko

  1. Pembedahan abdomen adalah tindakan operasi yang dilakukan pada organ-organ di rongga perut. 
  2. Penurunan sirkulasi gastrointestinal adalah kondisi ketika aliran darah ke saluran pencernaan terganggu.
  3. Intoleransi makanan adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan menoleransi makanan tertentu.
  4. Refluks gastrointestinal adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan.
  5. Hiperglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah tinggi.
  6. Imobilitas adalah ketidakmampuan untuk bergerak atau melakukan aktivitas fisik.
  7. Proses penuaan adalah perubahan fisiologis dan biologis yang terjadi pada tubuh seiring bertambahnya usia.
  8. Infeksi gastrointestinal adalah infeksi pada saluran pencernaan.
  9. Efek agen farmakologis (mis. antibiotik, laksatif, narkotika/opiate) adalah efek yang dihasilkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu.
  10. Prematuritas adalah kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu.
  11. Kecemasan dan stres adalah kondisi emosional yang dapat mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan.
  12. Kurangnya sanitasi pada persiapan makanan dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan.


Kondisi Klinis Terkait

  1. Pembedahan abdomen atau usus adalah tindakan operasi pada organ perut atau usus.
  2. Malnutrisi adalah keadaan ketika tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.
  3. Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah.
  4. Kecemasan adalah perasaan khawatir yang berlebihan dan dapat mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan.
  5. Kanker empedu adalah kanker yang berasal dari kandung empedu.
  6. Kolesistektomi adalah tindakan pengangkatan kantung empedu.
  7. Infeksi pencernaan adalah infeksi pada saluran pencernaan.
  8. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala seperti sakit perut dan mulas.
  9. Dialisis peritoneal adalah metode pengobatan untuk membersihkan darah bagi orang yang mengalami gagal ginjal.
  10. Terapi radiasi adalah tindakan penggunaan sinar radiasi untuk menghancurkan sel-sel kanker.
  11. Multiple organ dysfunction syndrome adalah kondisi ketika beberapa organ dalam tubuh mengalami kerusakan fungsi secara serentak.


SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama

Motilitas Gastrointestinal (L.03023)

Luaran Tambahan

Eliminasi Fekal (L.04033)
Keseimbangan Cairan (L.03020)
Keseimbangan Elektrolit (L.03021)
Pemulihan Pascabedah (L.14129)
Tingkat Infeksi (L.14137)
Tingkat Nyeri (L.08066)

SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama

Edukasi Diet (I.12369)
Pengontrolan Infeksi (I.14451)

Intervensi Pendukung

Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan (I.12361)
Edukasi Proses Penyakit (I.12444)
Identifikasi Risiko (I.14502)
Irigasi Kolostomi (I.04147)
Insersi Selang Nasogastrik (I.03092)
Konseling Nutrisi (I.03094)
Manajemen Nutrisi (I.03119)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Pemantauan Nutrisi (I.03123)
Pencegahan Infeksi (I.14539)
Perawatan Selang Gastrointestinal (I.03133)
Perawatan Stoma (I.04166)
Promosi Latihan Fisik (I.05183)
Reduksi Ansietas (I.09134)
Surveilans (I.14582)
Terapi Aktivitas (I.05186)


Sumber Bacaan:

  1. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (2022). Gastroparesis. 
  2. International Foundation for Gastrointestinal Disorders. (2022). Motility Disorders. 
  3. American College of Gastroenterology. (2022). Irritable Bowel Syndrome. 
  4. National Center for Complementary and Integrative Health. (2022). Probiotics: What You Need to Know. 
  5. Mayo Clinic. (2022). Diverticulitis. 
  6. American Gastroenterological Association. (2022). Functional Dyspepsia.
  7. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (2022). Diabetic Neuropathy. 
  8. International Foundation for Gastrointestinal Disorders. (2022). Constipation. 
  9. Mayo Clinic. (2022). Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
  10. American College of Gastroenterology. (2022). Crohn's Disease.
  11. American College of Gastroenterology. (2022). Ulcerative Colitis.
  12. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. (2022). Hirschsprung's Disease.
  13. PPNI (2017). 
    Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  14. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  15. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0033 Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal Reviewed by Nursing University on 7:32:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.