SDKI - D.0037 Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM

Ketidakseimbangan elektrolit adalah kondisi yang terjadi ketika kadar elektrolit dalam tubuh seseorang tidak seimbang, baik karena terlalu tinggi atau terlalu rendah. Elektrolit adalah mineral seperti natrium, kalium, kalsium, dan magnesium, yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan fungsi organ dalam tubuh. Perawat memiliki peran penting dalam mencegah dan mengelola risiko ketidakseimbangan elektrolit pada pasien.

Ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk makanan yang tidak sehat, dehidrasi, masalah ginjal, atau gangguan pada kelenjar endokrin. Tanda-tanda dan gejala ketidakseimbangan elektrolit dapat bervariasi tergantung pada jenis elektrolit yang terpengaruh. Beberapa tanda dan gejala yang umum terjadi meliputi kelelahan, sakit kepala, pusing, kejang, dan detak jantung tidak teratur.

Perawat dapat membantu mencegah dan mengelola risiko ketidakseimbangan elektrolit dengan memastikan pasien menerima asupan elektrolit yang seimbang dan memantau kondisi elektrolit pasien secara teratur. Perawat juga harus mengenali faktor risiko ketidakseimbangan elektrolit pada pasien, seperti riwayat penyakit atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Jika ketidakseimbangan elektrolit terjadi, perawat dapat memberikan terapi elektrolit atau obat-obatan untuk membantu mengatasi masalah tersebut.

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)

"Sebuah senyum, kata-kata yang lembut, atau sentuhan lembut dari seorang perawat dapat membawa kebahagiaan dan kenyamanan bagi pasien yang sedang mengalami penderitaan." - Anonymous

Definisi


"Berisiko mengalami perubahan kadar serum elektrolit"

Faktor Risiko


  1. Ketidakseimbangan cairan terjadi ketika kadar cairan dalam tubuh seseorang tidak seimbang, baik karena kekurangan atau kelebihan cairan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh dehidrasi atau intoksikasi air.
  2. Gangguan mekanisme regulasi adalah kondisi ketika mekanisme tubuh yang bertanggung jawab dalam mengatur keseimbangan elektrolit dan cairan tidak berfungsi dengan baik. Diabetes dapat menjadi salah satu penyebabnya.
  3. Efek samping prosedur adalah efek negatif yang muncul setelah menjalani suatu prosedur medis, seperti pembedahan. Efek samping tersebut dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  4. Diare adalah kondisi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinja yang encer dan berlebihan.
  5. Muntah adalah kondisi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit melalui muntahan yang berlebihan.
  6. Disfungsi ginjal adalah kondisi ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  7. Disfungsi regulasi endokrin adalah kondisi ketika kelenjar endokrin tidak berfungsi dengan baik dalam menghasilkan hormon yang terlibat dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.

Kondisi Klinis Terkait

  1. Gagal ginjal adalah kondisi ketika fungsi ginjal terganggu sehingga tidak mampu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dengan baik.
  2. Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan penurunan berat badan yang signifikan dan ketidakmampuan untuk mempertahankan berat badan ideal. Kondisi ini dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  3. Diabetes melitus adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik, sehingga dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  4. Penyakit Chron adalah kondisi inflamasi kronis pada saluran pencernaan, yang dapat memengaruhi penyerapan nutrisi dan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  5. Gastroenteritis adalah kondisi infeksi pada saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan muntah, diare, dan kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  6. Pankreatitis adalah kondisi inflamasi pada pankreas, yang dapat memengaruhi produksi insulin dan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  7. Cedera kepala adalah cedera pada kepala yang dapat memengaruhi fungsi otak dan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  8. Kanker adalah kondisi ketika sel-sel abnormal tumbuh dengan tidak terkendali. Pengobatan kanker seperti kemoterapi dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  9. Trauma multiple adalah kondisi ketika seseorang mengalami banyak cedera pada berbagai bagian tubuh, yang dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  10. Luka bakar adalah cedera pada kulit akibat paparan panas atau bahan kimia, yang dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
  11. Anemia sel sabit adalah kondisi ketika sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal dan mudah rusak, yang dapat memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.


SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)


Luaran Utama


Keseimbangan Elektrolit (L.03021)

Luaran Tambahan


Eliminasi Fekal (L.04033)
Fungsi Gastrointestinal (L.03019)
Keseimbangan Cairan (L.03020)
Penyembuhan Luka (L.14130)
Status Nutrisi (L.03030)
Kontrol Mual atau Muntah (L.10099)

SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)


Intervensi Utama


Pemantauan Elektrolit (I.03122)

Intervensi Pendukung


Edukasi Perawatan Selang Drain (I.12431)
Identifikasi Risiko (I.14502)
Manajemen Cairan (I.03098)
Manajemen Dialisis Peritoneal (I.03100)
Manajemen Diare (I.03101)
Manajemen Elektrolit (I.03102)
Manajemen Elektrolit: Hiperkalemia (I.03103)
Manajemen Elektrolit: Hiperkalsemia (I.03104)
Manajemen Elektrolit: Hipermagnesemia (I.03105)
Manajemen Elektrolit: Hipernatremia (I.03106)
Manajemen Elektrolit: Hipokalemia (I.03107)
Manajemen Elektrolit: Hipokalsemia (I.03108)
Manajemen Elektrolit: Hipomagnesemia (I.03109)
Manajemen Elektrolit: Hiponatremia (I.03110)
Manajemen Gangguan Makan (I.03111)
Manajemen Hemodialisis (I.03112)
Manajemen Mual (I.03117)
Manajemen Muntah (I.03118)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Pemantauan Cairan (I.03121)
Perawatan Luka Bakar (I.14565)
Resusitasi Cairan (I.03139)
Surveilans (I.14582)


Bahan Belajar Mandiri:

  1. Ignatavicius, D. D., & Workman, M. L. (2019). Fluids and electrolytes, acids and bases. In Medical-Surgical Nursing: Patient-Centered Collaborative Care (9th ed., pp. 151-191). Elsevier.
  2. Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., & Bucher, L. (2019). Fluids and electrolytes. In Medical-Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems (11th ed., pp. 116-152). Elsevier.
  3. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  4. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  5. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
SDKI - D.0037 Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit Reviewed by Nursing University on 8:40:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.