SDKI - D.0039 Risiko Syok

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM

Syok adalah kondisi medis yang dapat terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk mempertahankan fungsi organ vital. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan seringkali mengancam nyawa. Sedangkan Risiko Syok adalah Masalah atau Diagnosa Keperawatan yang mengacu pada Risiko timbulnya kejadian Syok (GMK.MY.ID, 2023). Sebagai perawat, penting bagi kita untuk memahami apa yang menyebabkan syok, gejala yang muncul, dan tindakan yang harus diambil untuk menanganinya.


Penyebab Syok

Syok dapat terjadi karena berbagai penyebab, termasuk:


Syok Hipovolemik

Syok hipovolemik terjadi ketika volume darah dalam tubuh menurun, baik karena perdarahan internal atau eksternal atau dehidrasi yang berat.


Syok Kardiogenik

Syok kardiogenik terjadi ketika fungsi jantung terganggu dan tidak dapat memompa darah dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.


Syok Anafilaksis

Syok anafilaksis terjadi ketika tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap zat tertentu, seperti obat-obatan atau makanan, yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan penurunan tekanan darah.


Syok Neurogenik

Syok neurogenik terjadi ketika kerusakan saraf mengganggu fungsi sistem saraf otonom, yang mengatur tekanan darah dan detak jantung.


Syok Septik

Syok septik terjadi ketika bakteri atau toksin menyebar ke seluruh tubuh, menghasilkan reaksi inflamasi yang menyebabkan penurunan tekanan darah.


Gejala Syok

Gejala syok dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya, tetapi umumnya meliputi:

  • Penurunan tekanan darah
  • Peningkatan detak jantung
  • Pernapasan yang cepat dan dangkal
  • Berkeringat yang berlebihan
  • Pucat dan dingin
  • Mual dan muntah
  • Kesulitan berkonsentrasi atau bingung


Penanganan Syok

Penanganan syok harus dilakukan secepat mungkin untuk mencegah kerusakan organ dan kematian. Tindakan yang harus dilakukan termasuk:

  • Memperbaiki aliran darah dengan pemberian cairan dan/atau transfusi darah
  • Menjaga tekanan darah dengan obat-obatan vasopresor
  • Memastikan pasokan oksigen yang cukup dengan memberikan oksigen atau ventilasi mekanik
  • Mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab syok

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)


"Tidak ada kekuatan yang lebih besar daripada kekuatan cinta dan kepedulian yang diberikan oleh seorang perawat kepada pasien mereka." - Anonymous


Definisi

Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa


Faktor Risiko

  1. Hipoksemia: Kondisi di mana kadar oksigen dalam darah lebih rendah dari normal.
  2. Hipoksia: Kondisi di mana sel-sel tubuh kekurangan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.
  3. Hipotensi: Tekanan darah yang lebih rendah dari normal.
  4. Kekurangan volume cairan: Kondisi di mana tubuh kekurangan cairan sehingga dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit.
  5. Sepsis: Respons tubuh terhadap infeksi yang parah yang dapat menyebabkan kerusakan organ dan bahkan kematian.
  6. Sindrom respon inflamasi sistemik (SIRS): Reaksi inflamasi tubuh yang sistemik dan berlebihan yang dapat terjadi sebagai respons terhadap berbagai jenis cedera atau infeksi.

Kondisi Klinis Terkait

  1. Perdarahan: Kehilangan darah yang dapat terjadi di dalam tubuh atau dari luka pada kulit.
  2. Trauma multiple: Kondisi di mana terdapat lebih dari satu cedera pada tubuh, biasanya akibat dari kecelakaan atau benturan yang hebat.
  3. Pneumothoraks: Kondisi di mana terdapat udara yang mengumpul di rongga pleura (ruang antara paru-paru dan dinding dada) sehingga menyebabkan paru-paru kolaps.
  4. Infark miokard: Kerusakan pada otot jantung akibat terhambatnya aliran darah ke jantung.
  5. Kardiomiopati: Penyakit jantung di mana otot jantung melemah dan kehilangan kemampuannya untuk memompa darah dengan efektif.
  6. Cedera medula spinalis: Cedera pada sumsum tulang belakang yang dapat mengakibatkan kelumpuhan atau gangguan sensorik.
  7. Anafilaksis: Reaksi alergi yang parah dan mengancam jiwa akibat paparan alergen tertentu.
  8. Sepsis: Respons tubuh terhadap infeksi yang parah yang dapat menyebabkan kerusakan organ dan bahkan kematian.
  9. Koagulasi intravaskuler diseminata: Kondisi di mana terjadi pembekuan darah yang tidak terkendali di dalam pembuluh darah, sehingga menyebabkan gangguan sirkulasi darah dan organ yang terpengaruh.
  10. Sindrom respon inflamasi sistemik (SIRS): Reaksi inflamasi tubuh yang sistemik dan berlebihan yang dapat terjadi sebagai respons terhadap berbagai jenis cedera atau infeksi.


Keterangan

Catatan SDKI: "Diagnosa ini ditegakkan pada kondisi gawat darurat yang dapat mengancam jiwa dan intervensi diarahkan untuk penyelamatan jiwa".


SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama

Tingkat Syok (L.03032)

Luaran Tambahan

Keseimbangan Asam Basa (L.02009)
Perfusi Perifer (L.02011)
Respon Alergi Sistemik (L.14132)
Status Cairan (L.03208)
Status Sirkulasi (L.02016)
Tingkat Infeksi (L.14137)


SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama

Pencegahan Syok (I.02068)
Pemantauan Cairan (I.03121)


Intervensi Pendukung

Edukasi Dehidrasi (I.12367)
Edukasi Reaksi Alergi (I.12445)
Edukasi Terapi Cairan (I.12455)
Identifikasi Risiko (I.14502)
Insersi Intravena (I.02030)
Konsultasi via Telepon (I.12462)
Manajemen Akses Vena Sentral (I.02031)
Manajemen Anafilaksi (I.02034)
Manajemen Cairan (I.03098)
Manajemen Hipoglikemia (I.03115)
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
Manajemen Perdarahan (I.02040)
Manajemen Perdarahan Akhir Masa Kehamilan (I.02041)
Manajemen Perdarahan Antepartum Dipertahankan (I.02042)
Manajemen Perdarahan Antepartum Tidak Dipertahankan (I.02043)
Manajemen Perdarahan Pervaginam (I.02044)
Manajemen Perdarahan Pervaginam Pascapersalinan (I.02045)
Manajemen Reaksi Alergi (I.14520)
Pemantauan Hemodinamik Invasif (I.02058)
Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Pemberian Obat (I.02062)
Pemberian Obat Intravena (I.02065)
Pencegahan Alergi (I.14535)
Pencegahan Infeksi (I.14539)
Pencegahan Perdarahan (I.02067)
Pengontrolan Infeksi (I.14451)
Perawatan Emboli Paru (I.02074)
Perawatan Jantung (I.02075)
Perawatan Sirkulasi (I.14570)
Resusitasi Cairan (I.03139)
Surveilans (I.14582)
Terapi Intravena (I.02086)
Terapi Oksigen (I.01026)
Transfusi Darah (I.02089)


Bahan Bacaan untuk Diagnosa Keperawatan - Risiko Syok:

  1. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  2. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  3. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
  4. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2019). Nursing Diagnosis Manual: Planning, Individualizing, and Documenting Client Care (6th ed.). F. A. Davis Company.
  5. Lewis, S. L., Bucher, L., Heitkemper, M. M., & Harding, M. (2017). Medical-Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems (10th ed.). Mosby.
  6. 3. Urden, L. D., Stacy, K. M., & Lough, M. E. (2018). Critical Care Nursing: Diagnosis and Management (8th ed.). Elsevier.

Sumber lain yang dapat dijadikan referensi adalah buku-buku medis dan jurnal ilmiah tentang penanganan syok. Penting bagi perawat untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang keperawatan dan membaca literatur yang terkait dengan kondisi medis yang ditemui di praktik sehari-hari. Dengan memahami penyebab, gejala, dan penanganan syok, perawat dapat memberikan perawatan yang tepat dan meminimalkan risiko terjadinya komplikasi yang lebih serius.

SDKI - D.0039 Risiko Syok Reviewed by Nursing University on 9:23:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.