SDKI - D.0043 Inkontinensia Urin Berlebih
Inkontinensia urin berlebihan (atau juga disebut sebagai inkontinensia urin yang berlebihan atau inkontinensia urin overaktif) adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi di mana seseorang tidak dapat mengendalikan buang air kecil secara normal dan mengalami kebocoran urine yang tidak diinginkan. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang dan dapat menyebabkan masalah emosional, fisik, dan sosial.
Penyebab utama dari inkontinensia urin berlebihan adalah kelelahan otot-otot kandung kemih dan/atau saraf yang mengontrol kandung kemih. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi ini adalah infeksi saluran kemih, penggunaan obat-obatan tertentu, dan kondisi medis lainnya seperti diabetes, stroke, atau gangguan saraf.
Pengobatan untuk inkontinensia urin berlebihan dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan adalah terapi fisik, pengobatan obat-obatan, dan dalam kasus yang parah, tindakan bedah. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menghindari minuman yang memicu kandung kemih, melakukan latihan kegel, dan menjaga berat badan dapat membantu mengatasi kondisi ini. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.
Definisi
Kehilangan urin tidak terkendali akibat overdistensi kandung kemih
Penyebab
- Blok spingter
- Kerusakan atau ketidakadekuatan jalur aferen
- Obstruksi jalan keluar (mis.impaksi fekal, efek agen farmakologis)
- Ketidakadekuatan detrusor (mis. pada kondisi stress atau tidak nyaman, deconditioned voiding)
Gejala & Tanda Mayor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala & Tanda Minor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
- Asma adalah kondisi saluran pernapasan yang menyebabkan sesak napas, batuk, dan dada terasa berat. Biasanya disebabkan oleh reaksi alergi atau iritasi tertentu pada saluran pernapasan.
- Alergi adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya. Gejalanya bisa berupa gatal-gatal, ruam, hidung berair, bersin, sesak napas, dan lain-lain.
- Penyakit neurologi adalah kondisi medis yang memengaruhi sistem saraf, seperti cedera/tumor/infeksi medula spinalis, cedera kepala, sklerosis multipel, dimielinisasi saraf, neuropati diabetikum, dan neuropati alkohol.
- Cedera kepala adalah kerusakan pada otak atau jaringan sekitarnya yang terjadi karena benturan atau trauma pada kepala.
- Sklerosis multipel adalah penyakit autoimun yang merusak lapisan pelindung saraf di otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan gejala seperti kesulitan bergerak, kelemahan otot, dan gangguan penglihatan.
- Dimielinisasi saraf adalah kondisi di mana lapisan pelindung saraf (mielin) rusak, sehingga mengganggu fungsi normal saraf tersebut.
- Neuropati diabetikum adalah kerusakan saraf yang disebabkan oleh diabetes. Gejala yang mungkin muncul antara lain kesemutan, mati rasa, dan nyeri.
- Neuropati alkohol adalah kondisi di mana kerusakan saraf terjadi akibat konsumsi alkohol yang berlebihan.
- Striktura uretra/leher kandung kemih adalah penyempitan pada uretra atau leher kandung kemih, yang menyebabkan kesulitan buang air kecil dan gejala lainnya.
- Pembesaran prostat adalah kondisi di mana kelenjar prostat membesar, sehingga menyebabkan kesulitan buang air kecil dan gejala lainnya.
- Pembengkakan perineal adalah kondisi di mana terjadi pembengkakan pada area perineum, yaitu area antara anus dan alat kelamin. Penyebabnya bisa beragam, seperti infeksi atau trauma.
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Perawatan Diri (L.11103)
Status Kognitif (L.09086)
Status Neurologis (L.06053)
Tingkat Pengetahuan (L.12111)
Intervensi Utama
Perawatan Inkontinensia Urine (I.04163)
Intervensi Pendukung
Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK (I.11349)
Edukasi Program Pengobatan (I.12441)
Manajemen Cairan (I.03098)
Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)
Manajemen Inkontinensia Urine (I.04154)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Pemberian Obat Oral (I.03128)
Perawatan Kateter Urine (I.04164)
Perawatan Perineum (I.07226)
Perawatan Retensi Urine (I.04165)
Referensi:
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: