SDKI - D.0047 Inkontinensia Urin Urgensi
Penyebab Inkotinensia Urin Urgensi
Pengobatan dan Pengelolaan
Perawatan Keperawatan
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Keluarnya urin tidak terkendali sesaat setelah keinginan yang kuat untuk berkemih (kebelet)
Penyebab
Iritasi reseptor kontraksi kandung kemih merujuk pada rangsangan yang dapat memicu kontraksi kandung kemih, seperti pada kasus infeksi saluran kemih atau batu ginjal.
Penurunan kapasitas kandung kemih terjadi ketika kandung kemih tidak dapat menampung urine sebanyak biasanya, misalnya karena penuaan atau cedera pada saraf yang mengendalikan kandung kemih.
Hiperaktivitas detrusor dengan kerusakan kontraktilitas kandung kemih adalah kondisi di mana otot detrusor yang mengendalikan pengosongan kandung kemih menjadi terlalu aktif dan menyebabkan kandung kemih mengosongkan diri terlalu sering atau terlalu cepat.
Efek agen farmakologis seperti diuretik dapat mempengaruhi fungsi kandung kemih dengan meningkatkan volume urine yang diproduksi, sehingga memicu respons kandung kemih untuk mengosongkan diri lebih sering.
Gejala & Tanda Mayor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala & Tanda Minor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
Riwayat penyakit peradangan pelvis dan atau vagina dapat mempengaruhi fungsi kandung kemih karena peradangan yang terjadi dapat menyebar ke saluran kemih, termasuk kandung kemih dan menyebabkan gangguan fungsi.
Riwayat penggunaan kateter urin dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan juga dapat menyebabkan kerusakan pada otot-otot dan saraf-saraf yang mengendalikan kandung kemih.
Infeksi kandung kemih dan atau uretra dapat mempengaruhi fungsi kandung kemih dengan memicu kontraksi otot-otot kandung kemih dan menyebabkan gejala seperti sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, dan sensasi terbakar pada uretra.
Gangguan neurogenik/tumor/infeksi yang mempengaruhi saraf-saraf yang mengendalikan kandung kemih dapat menyebabkan disfungsi kandung kemih, termasuk hiperaktivitas detrusor atau penurunan kapasitas kandung kemih.
Penyakit Parkinson juga dapat mempengaruhi fungsi kandung kemih karena gangguan pada sistem saraf yang mengendalikan kandung kemih.
Neuropati diabetikum adalah kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf yang mengendalikan kandung kemih, sehingga dapat menyebabkan hiperaktivitas detrusor atau penurunan kapasitas kandung kemih.
Operasi abdomen yang melibatkan kandung kemih atau organ-organ terkait lainnya dapat menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf atau otot-otot yang mengendalikan kandung kemih dan menyebabkan disfungsi kandung kemih.
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Kontrol Gejala (L.14127)
Perawatan Diri (L.11103)
Tingkat Infeksi (L.14137)
Intervensi Utama
Perawatan Inkontinensia Urine (I.04163)
Intervensi Pendukung
Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK (I.11349)
Dukungan Perawatan Diri Mandi (I.11352)
Edukasi Toilet Training (I.12458)
Kateterisasi Urine (I.04147)
Manajemen Cairan (I.03098)
Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)
Manajemen Inkontinensia Urine (I.04154)
Manajemen Lingkungan (I.14514)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Pemberian Obat Oral (I.03128)
Pengontrolan Infeksi (I.14451)
Perawatan Kateter Urine (I.04164)
Perawatan Perineum (I.07226)
Referensi:
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: