SDKI - D.0055 Gangguan Pola Tidur

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM

Gangguan Pola tidur merupakan masalah atau diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi yang memengaruhi kualitas tidur seseorang. Sebagian besar orang dewasa membutuhkan tidur sekitar 7-9 jam per hari, namun beberapa orang mungkin mengalami kesulitan dalam memulai tidur atau mempertahankan tidur sehingga membuat mereka merasa kurang segar dan lelah di pagi hari. Gangguan pola tidur juga dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang, terutama pada orang yang memiliki pekerjaan yang mengharuskan tingkat kewaspadaan yang tinggi.

Penyebab Gangguan Pola Tidur

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan pola tidur antara lain stres, kecemasan, depresi, dan beberapa kondisi medis seperti sleep apnea dan restless legs syndrome. Kebiasaan buruk seperti mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, merokok, atau mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan gangguan pola tidur.

Gejala Gangguan Pola Tidur

Beberapa gejala gangguan pola tidur antara lain kesulitan memulai tidur atau mempertahankan tidur, bangun terlalu awal di pagi hari, merasa lelah dan mengantuk sepanjang hari, dan kesulitan berkonsentrasi atau memori yang buruk.

Dampak Gangguan Pola Tidur pada Kesehatan

Gangguan pola tidur dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Kekurangan tidur dapat memengaruhi fungsi kognitif, seperti kesulitan berkonsentrasi, berpikir jernih, dan memori yang buruk. Selain itu, kurang tidur juga dapat memengaruhi kesehatan fisik, seperti meningkatkan risiko obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Peran Perawat dalam Mengatasi Gangguan Pola Tidur

Sebagai perawat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu pasien mengatasi gangguan pola tidur, antara lain:

  1. Menjaga lingkungan tidur yang nyaman dan tenang untuk pasien.
  2. Menjaga rutinitas tidur yang teratur untuk pasien.
  3. Memberikan dukungan emosional dan kesehatan mental pada pasien, seperti memberikan konseling dan strategi manajemen stres.
  4. Mendorong pasien untuk menjalani gaya hidup yang sehat, seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan melakukan olahraga teratur.
  5. Kolaborasi dalam Memberikan obat-obatan dan terapi non-obat untuk membantu pasien mengatasi gangguan pola tidur.

Ringkasan

Gangguan pola tidur dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, dan dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Sebagai perawat, peran penting dalam membantu pasien mengatasi gangguan pola tidur dengan memberikan dukungan emosional, manajemen stres, dan memberikan obat-obatan dan terapi non-obat untuk membantu pasien. Selain obat-obatan, terdapat terapi non-obat yang dapat membantu pasien mendapatkan tidur yang berkualitas. Berikut adalah beberapa terapi non-obat yang dapat diberikan:

  1. Terapi Relaksasi: Terapi relaksasi seperti meditasi, yoga, dan teknik pernapasan dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Terapi ini dapat membantu pasien lebih mudah tertidur dan meningkatkan kualitas tidurnya.
  2. Terapi Suara: Terapi suara seperti suara alam atau musik yang menenangkan dapat membantu pasien menghilangkan kecemasan dan menenangkan pikiran. Terapi suara dapat membantu pasien lebih mudah tertidur dan meningkatkan kualitas tidurnya.
  3. Terapi Cahaya: Terapi cahaya dapat membantu mengatur siklus tidur dan bangun pasien. Pada pagi hari, terapi cahaya dapat membantu meningkatkan kejelasan pikiran dan membantu pasien lebih mudah bangun. Pada malam hari, terapi cahaya dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk tidur.
  4. Terapi Lingkungan: Terapi lingkungan seperti mempertahankan kebersihan kamar tidur, mengatur suhu kamar, dan mengurangi suara bising dapat membantu pasien merasa lebih nyaman dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.
  5. Terapi Kognitif: Terapi kognitif dapat membantu pasien memperbaiki pola tidur dengan mengubah pola pikir yang buruk atau kebiasaan buruk yang mengganggu tidur. Terapi kognitif dapat membantu pasien meningkatkan pola tidurnya dengan memperbaiki kebiasaan buruk dan menyelesaikan masalah yang mengganggu pikiran.

Sebagai perawat, penting untuk bekerja sama dengan pasien untuk menentukan terapi non-obat yang terbaik untuk pasien dan memonitor efektivitas terapi tersebut. Dengan memberikan dukungan dan bantuan kepada pasien, perawat dapat membantu meningkatkan kualitas tidur pasien dan memperbaiki kesehatan mereka secara keseluruhan.

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)


"Seorang perawat selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pasien, dengan memberikan perawatan yang profesional dan bertanggung jawab."

Definisi

Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal


Penyebab

  1. Hambatan lingkungan (mis. kelembapan lingkungan sekitar, suhu lingkungan, pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, Jadwal pemantauan/pemeriksaan/tindakan): Merupakan faktor-faktor lingkungan yang dapat mengganggu kenyamanan dan kualitas tidur seseorang, seperti suhu, kebisingan, atau pencahayaan yang terlalu terang atau terlalu redup.

  2. Kurang kontrol tidur: Merupakan kondisi di mana seseorang tidak dapat mengendalikan pola tidurnya sendiri. Contohnya adalah gangguan tidur yang disebabkan oleh kecemasan atau stres.

  3. Kurang privasi: Merupakan keadaan di mana seseorang tidak memiliki ruang atau tempat tidur yang cukup pribadi untuk tidur. Hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur dan ketidaknyamanan.

  4. Restraint fisik: Merupakan tindakan pengikatan fisik yang dilakukan pada pasien yang berisiko melukai diri sendiri atau orang lain. Restraint fisik dapat mengganggu tidur pasien.

  5. Ketiadaan teman tidur: Merupakan keadaan di mana seseorang tidak memiliki pasangan atau teman tidur. Hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur dan rasa kesepian.

  6. Tidak familiar dengan peralatan tidur: Merupakan keadaan di mana seseorang tidak terbiasa atau tidak mengenal peralatan tidur tertentu, seperti bantal atau kasur baru, yang dapat mengganggu kenyamanan tidur.


Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif
  1. Mengeluh sulit tidur
  2. Mengeluh sering terjaga
  3. Mengeluh tidak puas tidur
  4. Mengeluh pola tidur berubah
  5. Mengeluh istirahat tidak cukup
  • (tidak tersedia)

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif
  1. Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun
  • (tidak tersedia)

Kondisi Klinis Terkait

  1. Nyeri/kolik: Merupakan sensasi tidak nyaman yang timbul pada tubuh dan dapat berlangsung dalam waktu yang singkat atau lama. Kolik adalah jenis nyeri yang berdenyut dan biasanya terjadi pada organ dalam seperti usus atau kandung kemih.

  2. Hipertiroidisme: Merupakan kondisi medis di mana kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti peningkatan nafsu makan, penurunan berat badan, keringat berlebih, dan kelelahan.

  3. Kecemasan: Merupakan keadaan ketika seseorang merasa cemas atau khawatir secara berlebihan. Kecemasan dapat menyebabkan gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, keringat berlebihan, dan kesulitan tidur.

  4. Penyakit paru obstruktif kronis: Merupakan kondisi paru-paru yang kronis dan menyebabkan kesulitan bernafas. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh paparan zat beracun seperti asap rokok atau polusi udara.

  5. Kehamilan: Merupakan kondisi fisiologis pada wanita di mana terjadi pembuahan sel telur dan berkembang menjadi janin di dalam rahim. Kehamilan dapat menyebabkan berbagai gejala fisik dan psikologis pada ibu hamil.

  6. Periode pasca partum: Merupakan periode setelah persalinan di mana tubuh ibu mengalami perubahan hormon dan fisik. Periode ini biasanya berlangsung selama 6 minggu setelah melahirkan.

  7. Kondisi pasca operasi: Merupakan kondisi setelah operasi di mana tubuh sedang dalam proses pemulihan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri, lelah, dan ketidaknyamanan.



SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama

Pola Tidur (L.05045)

Luaran Tambahan

Penampilan Peran (L.13119)
Status Kenyamanan (L.08064)
Tingkat Depresi (L.09097)
Tingkat Keletihan (L.05046)

SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama

Dukungan Tidur (I.09265)
Edukasi Aktivitas atau Istirahat (I.12362)

Intervensi Pendukung

Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan (I.12361)
Dukungan Meditasi (I.05172)
Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK (I.11349)
Fototerapi Gangguan Mood atau Tidur (I.05175)
Latihan Otogenik (I.08236)
Manajemen Dimensia (I.09286)
Manajemen Energi (I.05178)
Manajemen Lingkungan (I.14514)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Manajemen Nutrisi (I.03119)
Manajemen Nyeri (I.08238)
Manajemen Penggantian Hormon (I.07217)
Pemberian Obat Oral (I.03128)
Pengaturan Posisi (I.01019)
Promosi Koping (I.09312)
Promosi Latihan Fisik (I.05183)
Reduksi Ansietas (I.09134)
Teknik Menenangkan (I.08248)
Terapi Aktivitas (I.05186)
Terapi Musik (I.08250)
Terapi Pemijatan (I.08251)
Terapi Relaksasi (I.09326)
Terapi Relaksasi Otot Progresif (I.05187)

Referensi:

  1. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  2. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  3. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
  4. "Clinical Practice Guideline for the Pharmacologic Treatment of Chronic Insomnia in Adults: An American Academy of Sleep Medicine Clinical Practice Guideline" - American Academy of Sleep Medicine, 2017.
  5. "Non-pharmacological interventions for improving sleep quality in patients with chronic obstructive pulmonary disease (COPD): a systematic review and meta-analysis" - Zhang Y et al., Sleep Medicine Reviews, 2018.
SDKI - D.0055 Gangguan Pola Tidur Reviewed by Nursing University on 9:07:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.