SDKI - D.0060 Risiko Intoleransi Aktivitas
Pengetahuan Umum
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Berisiko mengalami ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Faktor Risiko
Gangguan sirkulasi: Merupakan kondisi di mana aliran darah ke seluruh tubuh terganggu, bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti penyempitan pembuluh darah, kerusakan pada jantung, atau gangguan pada sistem pernapasan.
Ketidakbugaran status fisik: Merupakan kondisi tubuh yang tidak mampu melakukan aktivitas fisik dengan baik atau maksimal karena berbagai faktor, seperti kekurangan latihan fisik, penyakit, atau faktor usia.
Riwayat intoleransi aktivitas sebelumnya: Merupakan catatan medis tentang riwayat pasien yang mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik tertentu di masa lalu.
Tidak berpengalaman dengan suatu aktivitas: Merupakan kondisi di mana seseorang tidak memiliki pengalaman atau keterampilan yang cukup dalam melakukan suatu aktivitas tertentu.
Gangguan pernapasan: Merupakan kondisi di mana fungsi pernapasan seseorang terganggu atau tidak normal, bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti asma, PPOK, atau penyakit paru-paru lainnya. Gangguan pernapasan dapat menyebabkan intoleransi aktivitas pada pasien.
Kondisi Klinis Terkait
Anemia: Merupakan kondisi di mana kadar hemoglobin dalam darah rendah sehingga mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pasien dengan anemia bisa mengalami kelelahan dan kesulitan melakukan aktivitas fisik.
Gagal jantung kongestif: Merupakan kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan baik sehingga mengakibatkan penumpukan cairan di paru-paru dan tubuh. Pasien dengan gagal jantung kongestif biasanya mengalami kesulitan bernapas dan mudah lelah saat melakukan aktivitas fisik.
Penyakit katup jantung: Merupakan kondisi di mana katup jantung tidak bekerja dengan baik sehingga mengurangi aliran darah keluar dan ke dalam jantung. Pasien dengan penyakit katup jantung bisa mengalami sesak napas dan kelelahan saat melakukan aktivitas fisik.
Aritmia: Merupakan kondisi di mana detak jantung tidak teratur sehingga mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Pasien dengan aritmia bisa mengalami sesak napas dan kelelahan saat melakukan aktivitas fisik.
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK): Merupakan kondisi di mana saluran pernapasan terhambat sehingga mengurangi kemampuan pasien untuk bernapas dengan baik. Pasien dengan PPOK bisa mengalami sesak napas dan kelelahan saat melakukan aktivitas fisik.
Gangguan metabolik: Merupakan kelainan pada metabolisme tubuh sehingga mengganggu fungsi organ dan sistem dalam tubuh. Pasien dengan gangguan metabolik bisa mengalami kelelahan dan kesulitan melakukan aktivitas fisik.
Gangguan muskuloskeletal: Merupakan kondisi yang terkait dengan tulang, otot, dan persendian. Pasien dengan gangguan muskuloskeletal bisa mengalami kesulitan melakukan aktivitas fisik karena rasa nyeri atau kekakuan pada bagian tubuh yang terkena.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Konservasi Energi (L.05040)
Tingkat Keletihan (L.05046)
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Intervensi Utama
Promosi Latihan Fisik (I.05183)
Intervensi Pendukung
Dukungan Tidur (I.09265)
Edukasi Aktivitas atau Istirahat (I.12362)
Edukasi Latihan Fisik (I.12389)
Identifikasi Risiko (I.14502)
Latihan Pernapasan (I.01007)
Manajemen Alat Pacu Jantung Permanen (I.02032)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Manajemen Nutrisi (I.03119)
Manajemen Nyeri (I.08238)
Pemantauan Respirasi (I.01014)
Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Pengaturan Posisi (I.01019)
Promosi Berat Badan (I.03136)
Rehabilitasi Jantung (I.02081)
Surveilans (I.14582)
Terapi Aktivitas (I.05186)
Terapi Oksigen (I.01026)
Referensi:
- American Thoracic Society. (2003). ATS Statement: Guidelines for the Six-Minute Walk Test. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, 167(9), 111-117.
- Jang, Y., Kim, S., & Choi, J. (2016). Effects of exercise on fatigue, sleep, and resting energy expenditure in patients with metabolic syndrome: a preliminary randomized controlled trial. BMC Public Health, 16(1), 1092.
- PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: