SDKI - D.0062 Gangguan Memori
Pengetahuan Umum
Gangguan memori adalah diagnosis keperawatan tentang suatu kondisi di mana individu mengalami kesulitan untuk mengingat informasi secara tepat atau dalam jumlah yang memadai. Gangguan memori dapat memiliki berbagai penyebab, termasuk penyakit Alzheimer, stroke, atau cedera otak traumatis. Selain itu, gangguan memori juga dapat disebabkan oleh depresi, kelelahan, atau kecemasan.
Dalam konteks perawatan kesehatan, gangguan memori menjadi penting karena dapat berdampak pada kualitas hidup dan kemandirian pasien. Gangguan memori yang parah dapat menyebabkan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti memasak, berbelanja, atau bahkan mandiri.
Perawat memiliki peran penting dalam merawat pasien dengan gangguan memori. Perawat dapat membantu pasien untuk mengingat informasi dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan daya ingat. Berikut adalah beberapa strategi perawat yang dapat dilakukan dalam merawat pasien dengan gangguan memori:
Membuat lingkungan yang kondusif: Lingkungan yang tenang dan teratur dapat membantu pasien dengan gangguan memori untuk berkonsentrasi dan mengingat informasi dengan lebih mudah. Perawat dapat membantu dalam menciptakan lingkungan yang kondusif, seperti memastikan pencahayaan yang cukup, mengurangi gangguan suara, dan menjaga kebersihan dan ketertiban di sekitar pasien.
Membantu pasien untuk mengingat informasi: Perawat dapat membantu pasien dengan gangguan memori untuk mengingat informasi penting, seperti nama keluarga, tanggal ulang tahun, atau jadwal janji dokter. Perawat dapat menggunakan teknik-teknik seperti pengulangan, pengingat visual, atau teknik mnemonik untuk membantu pasien mengingat informasi.
Memberikan dukungan emosional: Pasien dengan gangguan memori dapat merasa frustasi, cemas, atau sedih karena kesulitan mengingat informasi. Perawat dapat memberikan dukungan emosional, seperti mendengarkan keluhan pasien, memberikan motivasi, atau mengalihkan perhatian pasien dari masalahnya.
Menjaga komunikasi yang jelas dan sederhana: Pasien dengan gangguan memori dapat kesulitan dalam memahami informasi yang kompleks atau dalam memproses informasi yang disampaikan dengan cepat. Oleh karena itu, perawat perlu memastikan bahwa komunikasi dengan pasien jelas dan sederhana, serta disampaikan dengan perlahan.
Menyediakan dukungan untuk keluarga: Pasien dengan gangguan memori seringkali memerlukan dukungan keluarga dalam menjalani hidup sehari-hari. Perawat dapat memberikan dukungan untuk keluarga pasien, seperti memberikan informasi tentang gangguan memori atau memberikan saran untuk meningkatkan perawatan pasien di rumah.
Dalam merawat pasien dengan gangguan memori, perawat dapat memberikan dukungan yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan membantu pasien untuk tetap mandiri. Dengan memahami dan mengembangkan strategi yang tepat, pasien dengan gangguan memori dapat mempertahankan kehidupan yang produktif dan memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan lebih baik. Beberapa strategi yang dapat membantu pasien dengan gangguan memori untuk tetap mandiri meliputi:
Meningkatkan kesadaran akan keadaan: Pasien perlu memahami kondisi mereka dan memahami cara-cara untuk mengatasi kesulitan yang terkait dengan gangguan memori. Perawat dapat membantu pasien dengan mengajarkan strategi yang berguna dan memberikan informasi tentang kondisi pasien.
Menjaga pola hidup yang sehat: Kebiasaan hidup sehat dapat membantu meningkatkan kemampuan otak dan meningkatkan fungsi kognitif. Pasien dengan gangguan memori perlu menjaga pola hidup yang sehat dengan menerapkan kebiasaan seperti olahraga teratur, diet sehat, dan tidur yang cukup.
Menggunakan alat bantu: Ada berbagai alat bantu yang tersedia untuk membantu pasien dengan gangguan memori, seperti kalender, pengingat, atau aplikasi mobile yang dapat membantu mengingat janji dokter atau tugas yang harus dilakukan.
Mengembangkan strategi adaptasi: Pasien dengan gangguan memori perlu mengembangkan strategi adaptasi untuk mengatasi kesulitan yang terkait dengan kondisi mereka. Perawat dapat membantu pasien untuk mengembangkan strategi seperti mencatat informasi penting, membuat daftar tugas yang harus dilakukan, atau menggunakan teknik mnemonik untuk mengingat informasi.
Meningkatkan keterlibatan sosial: Keterlibatan sosial dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan meningkatkan kesejahteraan psikologis pasien. Perawat dapat membantu pasien dengan gangguan memori untuk terlibat dalam kegiatan sosial, seperti kelompok dukungan atau kegiatan komunitas.
Dengan dukungan yang tepat, pasien dengan gangguan memori dapat mempertahankan kemandirian mereka dan mengatasi kesulitan yang terkait dengan kondisi mereka. Perawat dapat memberikan dukungan yang penting dalam membantu pasien untuk mencapai tujuan tersebut.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Kategori : Fisiologi
Definisi
Ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau perilaku
Penyebab
Ketidakadekuatan stimulasi intelektual: kondisi di mana seseorang tidak menerima stimulasi atau rangsangan intelektual yang cukup, yang dapat memengaruhi kemampuan kognitif dan memori.
Gangguan sirkulasi ke otak: kondisi di mana pasokan darah ke otak terganggu, yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan memengaruhi fungsi kognitif dan memori.
Gangguan volume cairan dan atau elektrolit: kondisi di mana keseimbangan cairan atau elektrolit dalam tubuh terganggu, yang dapat memengaruhi fungsi otak dan kognitif.
Proses penuaan: proses alami di mana tubuh mengalami perubahan biologis dan kognitif seiring bertambahnya usia, yang dapat memengaruhi fungsi kognitif dan memori.
Hipoksia: kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan memengaruhi fungsi kognitif dan memori.
Gangguan neurologis (mis. EEG positif, cedera kepala, gangguan kejang): kondisi neurologis yang memengaruhi fungsi otak dan kognitif, seperti cedera kepala, gangguan kejang, atau hasil tes EEG yang abnormal.
Efek agen farmakologis: efek obat atau zat kimia pada fungsi kognitif dan memori.
Penyalahgunaan zat: penggunaan zat atau obat yang dapat memengaruhi fungsi otak dan kognitif, seperti alkohol atau narkoba.
Faktor psikologis (mis. kecemasan, depresi, stres berlebihan, berduka, gangguan tidur): faktor psikologis yang dapat memengaruhi fungsi otak dan kognitif, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan tidur.
Distraksi lingkungan: gangguan atau distraksi dari lingkungan, seperti kebisingan atau situasi yang tidak nyaman, yang dapat memengaruhi konsentrasi dan memori.
Gejala & Tanda Mayor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala & Tanda Minor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu atau terhenti, biasanya karena pembuluh darah yang pecah atau tersumbat.
Cedera kepala adalah kerusakan pada otak atau jaringan di sekitarnya akibat benturan, goncangan atau tekanan pada kepala. Cedera kepala dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang yang serius tergantung pada keparahan dan jenisnya.
Kejang adalah aktivitas abnormal pada sel-sel otak yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran, gerakan tak terkendali, kejang, atau sensasi aneh. Kejang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk epilepsi, demam, cedera kepala, dan masalah kesehatan lainnya.
Penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif otak yang menyebabkan hilangnya kemampuan kognitif dan memori, dan umumnya terjadi pada orang yang lebih tua. Penyakit ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan memerlukan perawatan jangka panjang.
Depresi adalah kondisi mental yang ditandai oleh perasaan sedih, putus asa, kehilangan minat atau kebahagiaan, dan kecemasan. Depresi dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan memerlukan perawatan yang tepat.
Intoksikasi alkohol adalah kondisi ketika seseorang mengalami keracunan alkohol akibat mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol. Intoksikasi alkohol dapat menyebabkan gangguan mental dan fisik, termasuk hilangnya koordinasi, kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian.
Penyalahgunaan zat adalah kondisi ketika seseorang menggunakan atau mengonsumsi zat-zat tertentu dengan cara yang tidak sehat atau berlebihan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada kesehatan fisik dan mental. Zat yang sering disalahgunakan meliputi narkoba, obat-obatan resep, dan alkohol.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Perfusi Serebral (L.02014)
Proses Informasi (L.10100)
Status Neurologis (L.06053)
Status Kognitif (L.09086)
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Intervensi Utama
Orientasi Realita (I.09297)
Intervensi Pendukung
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan (I.12361)
Manajemen Cairan (I.03098)
Manajemen Delirium (I.06189)
Manajemen Dimensia (I.09286)
Manajemen Elektroensefalografi (I.06191)
Manajemen Elektrolit (I.03102)
Manajemen Lingkungan (I.14514)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Pemantauan Cairan (I.03121)
Pemantauan Elektrolit (I.03122)
Pemantauan Neurologis (I.06197)
Pemetaan Otak (Brainmapping) (I.06201)
Perawatan Jantung (I.02075)
Reduksi Ansietas (I.09134)
Stimulasi Kognitif (I.06208)
Surveilans (I.14582)
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) (I.06211)
Terapi Mileu (I.09324)
Terapi Oksigen (I.01026)
Terapi Reminisens (I.09327)
Terapi Validasi (I.09332)
Referensi:
- Baddeley, A. D., Eysenck, M. W., & Anderson, M. C. (2015). Memory. Psychology Press.Murre, J. M., & Dros, J. (2015). Replication and analysis of Ebbinghaus’ forgetting curve. PloS one, 10(7), e0120644.
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: