SDKI - D.0064 Konfusi Akut

Pengetahuan Umum

Konfusi akut adalah keadaan kebingungan atau kesulitan berpikir yang terjadi tiba-tiba dan bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi, dehidrasi, stres, obat-obatan, atau gangguan kesehatan lainnya. Konfusi akut merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada pasien di rumah sakit, terutama pada orang tua atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Konfusi akut seringkali dianggap sebagai gejala yang tidak signifikan dan terkadang diabaikan oleh pasien atau keluarganya. Padahal, kondisi ini bisa mempengaruhi kualitas hidup pasien dan memperburuk kondisi kesehatannya jika tidak segera ditangani dengan baik.

Gejala Konfusi Akut

Beberapa gejala konfusi akut yang biasa ditemukan pada pasien meliputi:

  1. Kesulitan untuk berkonsentrasi atau memusatkan perhatian
  2. Kesulitan untuk mengingat hal-hal yang baru saja terjadi
  3. Gangguan dalam pemikiran dan bicara
  4. Bingung tentang tempat, waktu atau situasi saat ini
  5. Perubahan emosi seperti mudah marah, cemas atau depresi
  6. Gangguan dalam tidur atau siklus tidur yang terganggu

Penyebab Konfusi Akut

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan konfusi akut meliputi:

  1. Infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi pernapasan
  2. Dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit
  3. Gangguan metabolisme, seperti hipoglikemia atau hipotiroidisme
  4. Gangguan kardiovaskular, seperti gagal jantung atau hipotensi
  5. Gangguan neurologis, seperti stroke atau tumor otak
  6. Efek samping dari obat-obatan tertentu
  7. Gangguan psikiatrik, seperti depresi atau gangguan bipolar
  8. Gangguan lingkungan, seperti kelelahan atau stres

Pengobatan Konfusi Akut

Penanganan konfusi akut harus dilakukan sesegera mungkin dan disesuaikan dengan penyebabnya. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Mengobati infeksi atau penyakit lainnya yang mendasari
  2. Memperbaiki dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit
  3. Menjaga kadar gula darah dalam batas normal
  4. Meninjau ulang dosis dan jenis obat yang sedang digunakan
  5. Memberikan terapi fisik atau rehabilitasi untuk mengurangi risiko kekambuhan atau mengembalikan kemampuan fisik pasien

Peran Perawat dalam Menangani Konfusi Akut
Perawat memainkan peran penting dalam penanganan konfusi akut. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan perawat meliputi:

  1. Menganalisis gejala dan melaporkannya kepada tim medis
  2. Melakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi tanda-tanda penyakit mendasar
  3. Meningkatkan kenyamanan pasien dengan memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman
  4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien tentang konfusi akut dan pentingnya penanganan yang tepat
  5. Membantu pasien dalam menjaga nutrisi dan cairan yang cukup
  6. Memfasilitasi komunikasi yang efektif antara pasien dan keluarga
  7. Memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada pasien dan keluarga

    Perawat juga harus memantau kondisi pasien secara teratur dan memberikan intervensi segera jika kondisi pasien memburuk. Selain itu, perawat harus bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk menyusun rencana perawatan yang tepat untuk pasien.

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)




Definisi

Gangguan kesadaran, perhatian, kognitif, dan persepsi yang reversibel, berlangsung tiba-tiba dan singkat


Penyebab

  1. Delirium adalah keadaan kebingungan yang muncul secara mendadak, disertai perubahan kesadaran, perhatian, dan kognitif. Delirium bisa disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis lainnya, efek obat-obatan, atau stres.
  2. Dementia adalah gangguan neurodegeneratif yang menyebabkan kerusakan pada fungsi kognitif, termasuk memori, pemikiran, dan perilaku. Dementia umumnya berkembang secara bertahap dan memburuk seiring waktu. Beberapa jenis dementia meliputi penyakit Alzheimer dan dementia vaskular.
  3. Fluktuasi siklus tidur-bangun adalah keadaan di mana seseorang mengalami perubahan pola tidur-bangun yang tidak teratur atau tidak sesuai dengan waktu yang diharapkan. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk stres, perubahan jadwal kerja, perubahan lingkungan, dan gangguan kesehatan.
  4. Usia lebih dari 60 tahun adalah kriteria usia yang digunakan untuk menentukan populasi lansia dalam penelitian atau pelayanan kesehatan. Usia ini juga sering dihubungkan dengan peningkatan risiko beberapa kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke, dan gangguan kognitif seperti dementia.
  5. Penyalahgunaan zat adalah penggunaan zat atau obat yang berlebihan atau tidak sesuai dengan keperluan medis atau resep dokter, yang dapat menyebabkan efek samping dan bahaya kesehatan yang serius. Penyalahgunaan zat dapat terjadi pada berbagai jenis obat atau zat, termasuk alkohol, narkoba, dan obat-obatan terlarang.

Gejala & Tanda Mayor:

Subjektif Objektif
  1. Kurang motivasi untuk memulai/ menyelesaikan perilaku berorientasi tujuan
  2. Kurang motivasi untuk memulai/ menyelesaikan perilaku terarah
  1. Fluktuasi fungsi kognitif
  2. Fluktuasi tingkat kesadaran
  3. Fluktuasi aktivitas psikomotorik

Gejala & Tanda Minor:

Subjektif Objektif
  1. Salah persepsi
  1. Halusinasi
  2. Gelisah

Kondisi Klinis Terkait


  1. Cedera kepala adalah kerusakan pada otak yang terjadi akibat benturan atau trauma pada kepala. Cedera kepala dapat memiliki berbagai tingkat keparahan, mulai dari ringan hingga parah, dan dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, kebingungan, dan kehilangan kesadaran.
  2. Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu atau terhenti, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak dan gejala seperti kesulitan berbicara, kelumpuhan pada satu sisi tubuh, dan kehilangan koordinasi.
  3. Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang berkembang secara bertahap dan menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak, menyebabkan gejala seperti hilangnya memori, kesulitan berpikir dan berbicara, serta perubahan mood dan perilaku.
  4. Penyalahgunaan zat
  5. Demensia
  6. Delirium


Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)

Luaran Utama

Tingkat Konfusi (L.06054)

Luaran Tambahan

Kestabilan Kadar Glukosa Darah (L.03022)
Kontrol Pikir (L.09078)
Memori (L.09079)
Orientasi Kognitif (L.09081)
Perfusi Serebral (L.02014)
Proses Informasi (L.10100)
Status Neurologis (L.06053)
Tingkat Agitasi (L.09092)
Tingkat Delirium (L.09095)
Tingkat Keletihan (L.05046)

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)

Intervensi Utama

Manajemen Delirium (I.06189)
Manajemen Halusinasi (I.09288)
Manajemen Penyalahgunaan Zat (I.09291)

Intervensi Pendukung

Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan (I.12361)
Dukungan Perawatan Diri (I.11348)
Dukungan Tidur (I.09265)
Konsultasi (I.12461)
Latihan Memori (I.06188)
Manajemen Asam Basa (I.02036)
Manajemen Elektroensefalografi (I.06191)
Manajemen Elektrokonvulsif (I.06192)
Edukasi Keselamatan Lingkungan (I.12384)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Manajemen Nyeri (I.08238)
Manajemen Putus Zat (I.09292)
Orientasi Realita (I.09297)
Pemantauan Neurologis (I.06197)
Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Pencegahan Jatuh (I.14540)
Pengekangan Fisik (I.09300)
Pengontrolan Penyalahgunaan Zat (I.09303)
Reduksi Ansietas (I.09134)
Seklusi (I.09315)
Skrining Penyalahgunaan Zat (I.09316)
Stimulasi Kognitif (I.06208)
Teknik Menenangkan (I.08248)
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) (I.06211)
Terapi Penyalahgunaan Zat (Detoksifikasi Zat) (I.09325)
Terapi Rumatan Metadon (I.09328)
Terapi Sentuhan (I.09330)


Sebagai Bahan Bacaan:

  1. "Acute Confusional State (Delirium)" oleh Cleveland Clinic.
  2. "Delirium (Acute Confusional State)" oleh American Family Physician.
  3. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  4. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  5. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0064 Konfusi Akut Reviewed by Nursing University on 6:09:00 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.