SDKI - D.0066 Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial
DAFTAR ISI:
PENGETAHUAN UMUM
Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial (PKAI) adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi di mana tekanan dalam rongga tengkorak meningkat karena adanya peningkatan jumlah cairan atau jaringan di dalamnya. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai penyebab seperti tumor otak, cedera kepala, perdarahan otak, infeksi, atau tekanan darah tinggi pada otak.
Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial yang tidak terkontrol dapat mengancam nyawa karena dapat mengakibatkan kerusakan pada otak. Oleh karena itu, pengukuran Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial dan pengendaliannya sangat penting dalam perawatan pasien dengan kondisi ini.
Pengukuran Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial dilakukan dengan memasukkan kateter khusus ke dalam rongga tengkorak dan mengukur tekanan di dalamnya. Pengukuran Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis yang terlatih untuk menghindari komplikasi seperti infeksi atau kerusakan pada otak.
Pengendalian Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial dilakukan dengan berbagai cara seperti memberikan obat-obatan untuk menurunkan tekanan intrakranial, mengurangi cairan dalam tubuh dengan memberikan diuretik, atau melakukan operasi untuk mengurangi tekanan pada otak.
Perawatan pasien dengan Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial juga memerlukan pemantauan ketat terhadap kondisi pasien seperti perubahan tingkat kesadaran, tekanan darah, dan pernapasan. Penting juga untuk memperhatikan gejala dan tanda-tanda yang dapat menunjukkan peningkatan PKAI seperti sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur, atau kejang.
Dalam kasus yang lebih parah, pasien dengan PKAI mungkin memerlukan perawatan intensif di unit perawatan intensif (ICU) atau bahkan operasi darurat untuk mengurangi tekanan intrakranial yang tidak terkontrol.
Dalam hal ini, peran perawat sangat penting dalam memberikan perawatan dan pemantauan yang adekuat pada pasien dengan PKAI. Perawat harus terlatih dalam melakukan pengukuran tekanan intrakranial dan memantau kondisi pasien secara ketat untuk mendeteksi perubahan yang dapat mengancam nyawa.
Perawat juga harus memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang kondisi ICP dan bagaimana cara menghindari faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi tersebut. Edukasi ini dapat meliputi informasi tentang pengaturan tekanan darah yang tepat, diet yang sehat, dan penghindaran faktor risiko seperti merokok atau konsumsi alkohol.
Dalam kesimpulannya, Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial merupakan kondisi serius yang memerlukan pengukuran dan pengendalian yang ketat untuk mencegah komplikasi yang dapat mengancam nyawa. Peran perawat sangat penting dalam memberikan perawatan yang adekuat dan pemantauan yang ketat pada pasien dengan ICP untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pasien.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Gangguan mekanisme dinamika intrakranial dalam melakukan kompensasi terhadap stimulus yang dapat menurunkan kapasitas intrakranial
Penyebab
Lesi menempati ruang merujuk pada kondisi ketika tumor, abses, atau benda lain yang menempati ruang di dalam rongga tengkorak dan menekan otak. Gangguan metabolisme terjadi ketika kadar elektrolit dalam darah tidak seimbang atau ketika terjadi kerusakan fungsi organ tubuh, seperti ginjal atau hati, yang dapat menyebabkan ensefalopati. Edema serebral terjadi ketika terjadi penumpukan cairan di dalam jaringan otak, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera kepala, stroke, hipoksia, atau pascaoperasi. Peningkatan tekanan vena terjadi ketika terjadi peningkatan tekanan dalam sistem vena di otak, yang dapat disebabkan oleh trombosis sinus vena serebral, gagal jantung, atau obstruksi vena jugularis atau vena kava superior. Obstruksi aliran cairan serebrospinalis terjadi ketika aliran cairan serebrospinalis terhalang, yang dapat menyebabkan hidrosefalus. Hipertensi intrakranial idiopatik adalah kondisi di mana terjadi peningkatan tekanan intrakranial tanpa adanya penyebab yang jelas.
Gejala dan Tanda Mayor
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala dan Tanda Minor
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
Cedera kepala merujuk pada kerusakan atau trauma pada otak yang terjadi akibat benturan atau guncangan pada kepala. Iskemik serebral terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak dan berpotensi memicu stroke. Tumor serebral merujuk pada pertumbuhan sel-sel abnormal atau neoplasma di dalam otak yang dapat mengganggu fungsi otak dan memicu berbagai gejala. Hidrosefalus terjadi ketika terjadi penumpukan cairan serebrospinalis di dalam rongga tengkorak, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial dan berbagai gejala neurologis. Hematoma kranial terjadi ketika terjadi penumpukan darah di dalam rongga tengkorak, yang dapat menekan otak dan menyebabkan berbagai gejala neurologis. Pembentukan arteriovenous merujuk pada kondisi di mana terdapat hubungan abnormal antara arteri dan vena di otak, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial dan berbagai gejala neurologis. Edema vasogenik atau sitotoksik serebral terjadi ketika terjadi penumpukan cairan di dalam jaringan otak, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera kepala, stroke, atau infeksi, dan dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial dan berbagai gejala neurologis. Hiperemia merujuk pada peningkatan aliran darah ke otak, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera kepala atau infeksi. Obstruksi aliran vena terjadi ketika terjadi hambatan pada aliran vena di otak, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial dan berbagai gejala neurologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Keseimbangan Cairan (L.03020)
Kontrol Kejang (L.06050)
Orientasi Kognitif (L.09081)
Perfusi Serebral (L.02014)
Status Kognitif (L.09086)
Status Neurologis (L.06053)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Pemantauan Tekanan Intrakranial (I.06198)
Intervensi Pendukung
Edukasi Pencegahan Infeksi (I.12406)
Insersi Intravena (I.02030)
Konsultasi (I.12461)
Manajemen Asam Basa (I.02036)
Manajemen Cairan (I.03098)
Manajemen Elektrolit (I.03102)
Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Manajemen Jalan Napas Buatan (I.01012)
Manajemen Kejang (I.06193)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Manajemen Sensasi Perifer (I.06195)
Pemantauan Cairan (I.03121)
Pemantauan Hasil Laboratorium (I.02057)
Pemantauan Neurologis (I.06197)
Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Pemberian Obat (I.02062)
Pemberian Obat Intradermal (I.14531)
Pemberian Obat Intraspinal (I.06199)
Pemberian Obat Intravena (I.02065)
Pemberian Obat Oral (I.03128)
Pemberian Obat Ventrikular (I.06200)
Pencegahan Infeksi (I.14539)
Pencegahan Perdarahan (I.02067)
Pengaturan Posisi (I.01019)
Pengontrolan Infeksi (I.14451)
Perawatan Selang (I.14568)
Reduksi Ansietas (I.09134)
Surveilans (I.14582)
Terapi Intravena (I.02086)
Bahan Bacaan:
- Armitage, N. E., & Yelland, J. D. (2017). Intracranial pressure: Monitoring, interpretation and management. Australian critical care, 30(1), 37-43. doi: 10.1016/j.aucc.2016.05.003
- Kinoshita, K., & Yokota, H. (2020). Intracranial pressure monitoring and management of increased intracranial pressure. F1000Research, 9.
- PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
- PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
- PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0066 Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial
Reviewed by Nursing University
on
5:54:00 PM
Rating:

Tidak ada komentar: