SDKI - D.0067 Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer

Pengetahuan Umum

Disfungsi Neurovaskuler Perifer adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi yang terjadi ketika terjadi gangguan pada sistem saraf dan pembuluh darah yang memasok darah dan oksigen ke lengan, kaki, atau area tubuh lainnya. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri, kebas, mati rasa, kram otot, atau bahkan kelemahan otot. Faktor risiko yang dapat memperburuk kondisi ini meliputi gaya hidup yang tidak sehat, riwayat penyakit tertentu, dan faktor genetik.

Sebagai seorang perawat, Anda memiliki peran penting dalam mengidentifikasi dan mencegah risiko disfungsi neurovaskuler perifer. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan risiko tersebut:

  1. Melakukan pemeriksaan fisik dan klinis secara teratur untuk mengidentifikasi adanya gejala atau tanda-tanda disfungsi neurovaskuler perifer.

  2. Memberikan edukasi kepada pasien tentang faktor risiko dan cara mencegahnya, seperti menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok.

  3. Mendorong pasien untuk menjalani pola makan yang sehat dan seimbang, yang dapat membantu mencegah risiko disfungsi neurovaskuler perifer.

  4. Mengelola faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dan hiperkolesterolemia dengan mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol dalam darah.

  5. Mendorong pasien untuk menghindari paparan dingin yang berlebihan, terutama pada area tubuh yang rentan terhadap disfungsi neurovaskuler perifer, seperti tangan dan kaki.

  6. Memberikan dukungan emosional kepada pasien, yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup.

Dalam mengelola pasien dengan disfungsi neurovaskuler perifer, perawat juga harus memahami bahwa tindakan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi individu pasien. Tindakan yang tepat dan efektif akan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan gejala dan faktor risiko yang ada. Oleh karena itu, seorang perawat harus memahami kondisi pasien secara menyeluruh dan bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien.

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)


""


Definisi

Berisiko mengalami gangguan sirkulasi, sensasi, dan pergerakan pada ekstremitas


Faktor Risiko

  1. Hiperglikemia: kondisi di mana kadar glukosa darah melebihi batas normal.

  2. Obstruksi vaskuler: penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah yang dapat mengganggu aliran darah ke organ atau jaringan yang terkena.

  3. Fraktur: kerusakan atau patah pada tulang akibat trauma atau tekanan mekanis.

  4. Imobilisasi: proses atau keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak atau dibatasi gerakannya untuk mempercepat penyembuhan atau mencegah cedera yang lebih parah.

  5. Penekanan mekanis: tekanan yang diberikan pada suatu bagian tubuh oleh benda mekanis seperti torniket, gips, balutan, atau restraint.

  6. Pembedahan ortopedi: prosedur bedah yang dilakukan untuk memperbaiki masalah pada sistem muskuloskeletal seperti tulang, sendi, atau otot.

  7. Trauma: kerusakan atau cedera yang terjadi pada tubuh akibat kecelakaan, jatuh, atau benturan.

  8. Luka bakar: kerusakan pada jaringan tubuh yang disebabkan oleh paparan panas, bahan kimia, radiasi, atau listrik.


Kondisi Klinis Terkait

  1. Diabetes melitus: penyakit yang terjadi akibat gangguan pada sistem metabolisme tubuh yang menyebabkan kadar glukosa darah tinggi.

  2. Obstruksi vaskuler: penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah yang dapat mengganggu aliran darah ke organ atau jaringan yang terkena.

  3. Fraktur: kerusakan atau patah pada tulang akibat trauma atau tekanan mekanis.

  4. Pembedahan ortopedi: prosedur bedah yang dilakukan untuk memperbaiki masalah pada sistem muskuloskeletal seperti tulang, sendi, atau otot.

  5. Trauma: kerusakan atau cedera yang terjadi pada tubuh akibat kecelakaan, jatuh, atau benturan.

  6. Luka bakar: kerusakan pada jaringan tubuh yang disebabkan oleh paparan panas, bahan kimia, radiasi, atau listrik.



Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)

Luaran Utama

Neurovaskuler Perifer (L.06051)

Luaran Tambahan

Mobilitas Fisik (L.05042)
Penyembuhan Luka (L.14130)
Perfusi Perifer (L.02011)
Status Neurologis (L.06053)
Status Sirkulasi (L.02016)

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)

Intervensi Utama

Manajemen Sensasi Perifer (I.06195)
Pengaturan Posisi (I.01019)

Intervensi Pendukung

Kompres Panas (I.08235)
Manajemen Cairan (I.03098)
Manajemen Elektroensefalografi (I.06191)
Manajemen Nyeri (I.08238)
Pemantauan Neurologis (I.06197)
Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Pencegahan Luka Tekan (I.14543)
Pencegahan Perdarahan (I.02067)
Pencegahan Risiko Lingkungan (I.14545)
Pengekangan Fisik (I.09300)
Perawatan: Emboli Perifer (I.02074)
Perawatan Jantung (I.02075)
Perawatan Luka Bakar (I.14565)
Perawatan Sirkulasi (I.14570)
Perawatan Tirah Baring (I.14572)
Perawatan Traksi (I.05182)
Terapi Aktivitas (I.05186)
Terapi Bekam (I.02085)
Terapi Pneumatik (I.02088)


Daftar Bacaan Terkait:

  1. Chaturvedi S, Caplan LR. Disorders of peripheral nerves. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Goldman-Cecil Medicine. 25th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2016: chap 422.
  2. Smith AG, Singleton JR. The Diabetic Neuropathies. Continuum (Minneap Minn). 2012 Aug;18(4):627-39. doi: 10.1212/01.CON.0000411562.62083.b2. PMID: 22868695.
  3. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  4. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  5. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0067 Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer Reviewed by Nursing University on 7:49:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.