SDKI - D.0080 Ansietas

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM

Ansietas adalah emosi manusia yang normal dan diperlukan. Hal ini menjadi respons alami terhadap stres dan membantu mempersiapkan kita menghadapi bahaya atau situasi yang menantang. Namun, jika ansietas menjadi berlebihan atau tidak sebanding dengan situasi, dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan. Artikel ini akan menjelaskan apa itu ansietas, berbagai jenis gangguan ansietas, dan cara mengelola dan mengobati ansietas.

Apa itu Ansietas?
Ansietas adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan keadaan emosi yang kompleks yang ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, dan tidak enak. Ini adalah respons alami terhadap stres dan dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk merespons ancaman yang dirasakan. Ansietas dapat dirasakan dengan berbagai cara, termasuk sebagai sensasi fisik, seperti berkeringat, gemetar, atau detak jantung yang cepat, serta melalui gejala psikologis, seperti pemikiran berulang, kekhawatiran, dan ketakutan.

Berbagai Jenis Gangguan Ansietas
Ada beberapa jenis gangguan ansietas yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik dan gejala yang unik. Beberapa jenis gangguan ansietas antara lain:

  1. Gangguan Ansietas Generalisasi (GAD): GAD ditandai dengan kekhawatiran berlebihan dan persisten tentang peristiwa dan aktivitas sehari-hari, sering disertai dengan gejala fisik, seperti tegang otot, kelelahan, dan insomnia.

  2. Gangguan Panik: Gangguan panik ditandai dengan serangan takut atau panik tiba-tiba dan intens, sering disertai dengan gejala fisik, seperti detak jantung yang cepat, nyeri dada, dan sesak napas.

  3. Gangguan Kecemasan Sosial: Gangguan kecemasan sosial ditandai dengan rasa takut dan kesadaran diri yang berlebihan dalam situasi sosial, sering menyebabkan penghindaran dari situasi tersebut.

  4. Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD): OCD ditandai dengan pemikiran yang meresahkan dan perilaku berulang yang bertujuan mengurangi ansietas.

  5. Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD): PTSD ditandai dengan pemikiran dan kenangan yang persisten dan meresahkan dari peristiwa traumatis, sering disertai dengan penghindaran pemicu dan hiperautonomik.

Mengelola dan Mengobati Ansietas
Ada beberapa cara efektif untuk mengelola dan mengobati ansietas, termasuk:

  1. Terapi Kognitif-Behavioral (CBT): CBT adalah jenis terapi yang fokus pada perubahan pola pikir negatif dan perilaku yang berkontribusi pada ansietas.

  2. Obat-obatan: Antidepresan, obat anti-ansietas, dan beta-blocker dapat digunakan untuk mengelola gejala ansietas.


Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)


"Ketika Anda menjadi perawat, Anda mengambil tugas yang melampaui tugas biasa. Anda adalah harapan bagi mereka yang merasa tidak berdaya dan jembatan yang menghubungkan dunia yang sakit dan dunia yang sehat."


Definisi

Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menhadapi ancaman


Penyebab

  1. Krisis situasional: Krisis yang terjadi akibat situasi atau peristiwa yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau bencana alam.

  2. Kebutuhan tidak terpenuhi: Ketidakpuasan kebutuhan dasar seperti makanan, air, atau tempat tinggal, yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan.

  3. Krisis maturasional: Krisis yang terjadi pada saat transisi penting dalam kehidupan seseorang, seperti pernikahan, kelahiran anak, atau pensiun.

  4. Ancaman terhadap konsep diri: Ketidakpastian dan kebingungan yang terkait dengan identitas seseorang atau peran yang dimilikinya dalam kehidupan.

  5. Ancaman terhadap kematian: Rasa takut dan kecemasan yang berkaitan dengan kematian, baik kematian diri sendiri maupun orang yang dicintai.

  6. Kekhawatiran mengalami kegagalan: Kecemasan yang berhubungan dengan kekhawatiran akan kegagalan dalam tugas atau pencapaian tujuan.

  7. Disfungsi sistem keluarga: Krisis yang terjadi akibat ketidakseimbangan atau ketidakharmonisan dalam keluarga.

  8. Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan: Hubungan yang buruk antara orang tua dan anak, yang dapat menyebabkan ketidakstabilan emosional pada anak.

  9. Faktor keturunan: Kondisi medis atau genetik yang dapat menyebabkan gangguan mental atau emosional.

  10. Penyalahgunaan zat: Penyalahgunaan narkoba atau alkohol yang dapat menyebabkan ketidakstabilan emosional dan krisis.

  11. Terpapar bahaya lingkungan: Paparan terhadap bahaya lingkungan seperti polutan, toksin, atau radiasi.

  12. Kurang terpapar informasi: Kurangnya informasi atau pengetahuan tentang cara mengatasi situasi yang sulit atau cara mengelola emosi, yang dapat menyebabkan kecemasan dan ketidakstabilan emosional.


Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif
  1. Merasa bingung
  2. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
  3. Sulit berkonsentrasi
  1. Tampak gelisah
  2. Tampak tegang
  3. Sulit tidur

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif
  1. Mengeluh pusing
  2. Anoreksia
  3. Palpitasi
  4. Merasa tidak berdaya
  1. Frekuensi napas meningkat
  2. Frekuensi nadi meningkat
  3. Tekanan darah meningkat
  4. Diaforesis
  5. Tremor
  6. Muka tampak pucat
  7. Suara bergetar
  8. Kontak mata buruk
  9. Sering berkemih
  10. Berorientasi pada masa lalu

Kondisi Klinis Terkait

  1. Penyakit kronis progresif: Kondisi kesehatan yang memburuk secara perlahan selama jangka waktu tertentu, seperti kanker atau penyakit autoimun.

  2. Penyakit akut: Kondisi kesehatan yang muncul tiba-tiba dan memerlukan perawatan segera, seperti serangan jantung atau stroke.

  3. Hospitalisasi: Proses dimana seseorang dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang intensif.

  4. Rencana operasi: Rencana untuk melakukan operasi pada pasien sebagai bagian dari pengobatan mereka.

  5. Kondisi diagnosis penyakit belum jelas: Kondisi kesehatan yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan diagnosis yang tepat, seperti penyakit langka atau jarang terjadi.

  6. Penyakit neurologis: Kondisi kesehatan yang mempengaruhi sistem saraf, seperti stroke, epilepsi, atau penyakit Parkinson.

  7. Tahap tumbuh kembang: Tahap perkembangan fisik dan psikologis seseorang dari bayi hingga dewasa, yang berbeda-beda pada setiap orang dan memerlukan perhatian khusus dari para profesional kesehatan.



SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama

Tingkat Ansietas (L.09093)

Luaran Tambahan

Dukungan sosial (L.13113)
Harga Diri (L.09069)
Kesadaran Diri (L.09072)
Kontrol Diri (L.09076)
Proses Informasi (L.10100)
Status Kognitif (L.09086)
Tingkat Agitasi (L.09092)
Tingkat Pengetahuan (L.12111)

SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama

Reduksi Ansietas (I.09134)
Terapi Relaksasi (I.09326)

Intervensi Pendukung

Biblioterapi (I.09254)
Dukungan Emosional (I.09256)
Dukungan Hipnosis Diri (I.09257)
Dukungan Kelompok (I.09258)
Dukungan Keyakinan (I.09259)
Dukungan Memaafkan (I.09261)
Dukungan Pelaksanaan Ibadah (I.09262)
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan (I.09266)
Dukungan Proses Berduka (I.09274)
Intervensi Krisis (I.09278)
Konseling (I.10334)
Manajemen Dimensia (I.09286)
Persiapan Pembedahan (I.14573)
Teknik Distraksi (I.08247)
Terapi Hipnosis (I.09320)
Teknik Imajinasi Terbimbing (I.08247)
Teknik Menenangkan (I.08248)
Terapi Biofeedback (I.09318)
Terapi Diversional (I.09319)
Terapi Musik (I.08250)
Terapi Penyalahgunaan Zat (Detoksifikasi Zat) (I.09325)
Terapi Relaksasi Otot Progresif (I.05187)
Terapi Reminisens (I.09327)
Terapi Seni (I.09329)
Terapi Validasi (I.09332)


Referensi:

  1. American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Washington, DC: Author.
  2. National Institute of Mental Health. (2021). Anxiety disorders.
  3. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  4. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  5. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0080 Ansietas Reviewed by Nursing University on 9:00:00 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.