SDKI - D.0081 Berduka
DAFTAR ISI:
PENGETAHUAN UMUM
Berduka adalah pengalaman yang umum dalam kehidupan manusia. Semua orang mengalami perasaan kesedihan atau kehilangan pada suatu waktu dalam hidupnya. Berduka adalah reaksi normal terhadap kehilangan, dan dapat terjadi karena banyak hal, seperti kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, atau bahkan kehilangan kesehatan. Namun, berduka tidaklah mudah dan dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang berduka, termasuk tanda-tanda berduka, tahap-tahap berduka, dan bagaimana perawat dapat membantu pasien yang sedang berduka.
Tanda-tanda Berduka
Berduka dapat menyebabkan perubahan fisik, emosional, dan perilaku pada seseorang. Tanda-tanda fisik berduka dapat meliputi kelelahan, gangguan tidur, kurang nafsu makan, dan sakit kepala. Sementara itu, tanda-tanda emosional berduka dapat meliputi perasaan sedih, kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya dinikmati, perasaan cemas atau khawatir, dan perasaan bersalah. Tanda-tanda perilaku berduka dapat meliputi menghindari orang lain, menghabiskan waktu lebih banyak di rumah, dan menghindari kegiatan yang biasanya dinikmati.
Tahap-tahap Berduka
Tahap-tahap berduka adalah pola reaksi emosional dan perilaku yang umum terjadi pada seseorang ketika mengalami kehilangan. Tahap-tahap berduka ini dijelaskan oleh Elisabeth Kubler-Ross dan meliputi:
Tahap Penyangkalan - Pada tahap ini, seseorang mungkin merasa tidak percaya atau sulit menerima kenyataan bahwa seseorang atau sesuatu yang penting dalam hidupnya telah hilang.
Tahap Kemarahan - Pada tahap ini, seseorang mungkin merasa marah, frustasi, atau bersalah atas kehilangan yang dialami.
Tahap Penawaran - Pada tahap ini, seseorang mungkin mencoba untuk melakukan tawar-menawar dengan dirinya sendiri atau Tuhan untuk menghindari atau memperpanjang kenyataan kehilangan.
Tahap Depresi - Pada tahap ini, seseorang mungkin merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya dinikmati.
Tahap Penerimaan - Pada tahap ini, seseorang mulai menerima kenyataan bahwa kehilangan telah terjadi dan mencari cara untuk berdamai dengan kehilangan tersebut.
Peran Perawat dalam Membantu Pasien yang Berduka
Perawat memainkan peran yang penting dalam membantu pasien yang sedang berduka. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien yang sedang berduka antara lain:
Mendengarkan - Perawat dapat membantu pasien dengan mendengarkan cerita mereka tentang kehilangan dan memberikan dukungan emosional.
Membantu mengidentifikasi tanda-tanda dan tahap-tahap berduka - Perawat dapat membantu pasien dalam mengenali tanda-tanda dan tahap-tahap berduka yang dialaminya, serta memberikan informasi tentang reaksi emosional dan perilaku yang normal dalam proses berduka.
Memberikan dukungan praktis - Selain memberikan dukungan emosional, perawat juga dapat memberikan dukungan praktis seperti membantu pasien dalam mencari sumber dukungan, memberikan informasi tentang program konseling atau kelompok dukungan, dan membantu pasien dalam mengatasi masalah praktis yang terkait dengan kehilangan.
Menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman - Perawat dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien yang sedang berduka, seperti memberikan waktu dan ruang yang cukup bagi pasien untuk berbicara atau merenung.
Menyediakan perawatan paliatif - Jika pasien sedang berduka karena kematian atau penyakit terminal, perawat dapat memberikan perawatan paliatif untuk membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pasien.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Respon psikososial yang ditunjukan oleh klien akibat kehilangan (orang, objek, fungsi, status, bagian tubuh atau hubungan)
Penyebab
- Kematian keluarga atau orang yang berarti
- Antisipasi kematian keluarga atau orang yang berarti
- Kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial)
- Antisipasi kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh, hubungan sosial)
Gejala dan Tanda Mayor
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala dan Tanda Minor
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
- Kematian anggota keluarga atau orang terdekat
- Amputasi
- Cedera medula spinalis
- Kondisi kehilangan perinatal
- Penyakit terminal (mis. kanker)
- Putus hubungan kerja
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Harapan (L.09068)
Ketahanan Personal (L.09073)
Resolusi Berduka (L.09085)
Status Koping (L.09086)
Status Spiritual (L.09091)
Tingkat Depresi (L.09097)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Dukungan Emosional (I.09256)
Intervensi Pendukung
Promosi Dukungan Keluarga (I.13488)
Dukungan Keyakinan (I.09259)
Dukungan Memaafkan (I.09261)
Dukungan Pelaksanaan Ibadah (I.09262)
Dukungan Perasaan Bersalah (I.09268)
Dukungan Spiritual (I.09276)
Jurnal (I.09279)
Dukungan Proses Berduka Kematian Perinatal (I.09275)
Konseling (I.10334)
Manajemen Mood (I.09289)
Manajemen Pengendalian Marah (I.09290)
Pencegahan Penyalahgunaan Zat (I.09298)
Promosi Koping (I.09312)
Terapi Keluarga (I.09322)
Terapi Reminisens (I.09327)
Terapi Sentuhan (I.09330)
Referensi:
- American Psychological Association. (2020). Grieving the Loss of a Loved One.
- National Hospice and Palliative Care Organization. (2020). Understanding Grief.
- PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
- PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
- PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: