SDKI - D.0082 Distres Spiritual
DAFTAR ISI:
PENGETAHUAN UMUM
Distres spiritual adalah diagnosa keperawatan tentang kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang. Distres spiritual dapat terjadi pada semua orang, tidak tergantung pada agama atau keyakinan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang distres spiritual, termasuk definisi, gejala, penyebab, dan bagaimana perawat dapat membantu pasien yang mengalami distres spiritual.
Definisi
Distres spiritual adalah ketidaknyamanan yang dialami seseorang yang terkait dengan isu-isu spiritual, seperti tujuan hidup, arti kehidupan, makna keberadaan, dan koneksi dengan sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri. Distres spiritual dapat terjadi ketika seseorang mengalami perubahan hidup yang signifikan, seperti diagnosis penyakit serius, kehilangan orang yang dicintai, atau situasi kehidupan yang sulit.
Gejala
Gejala distres spiritual dapat meliputi perasaan kesepian, kekosongan, kecemasan, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, kegelisahan, dan perasaan putus asa. Seseorang yang mengalami distres spiritual mungkin juga mengalami perubahan perilaku, seperti menghindari aktivitas sosial atau aktivitas yang sebelumnya dinikmati. Beberapa orang juga dapat mengalami masalah fisik, seperti sakit kepala, mual, dan sakit perut.
Penyebab
Penyebab distres spiritual dapat berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan distres spiritual antara lain:
Perubahan hidup signifikan, seperti diagnosis penyakit serius atau kehilangan orang yang dicintai.
Konflik nilai, di mana keyakinan dan nilai seseorang bertentangan dengan nilai atau keyakinan orang lain atau dengan norma sosial.
Kesulitan dalam mencari arti dan tujuan hidup.
Masalah dalam koneksi dengan diri sendiri, orang lain, atau sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri.
Peran Perawat dalam Membantu Pasien yang Mengalami Distres Spiritual
Perawat memainkan peran yang penting dalam membantu pasien yang mengalami distres spiritual. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien antara lain:
Mendengarkan - Perawat dapat membantu pasien dengan mendengarkan cerita mereka tentang isu-isu spiritual dan memberikan dukungan emosional.
Memberikan Dukungan - Perawat dapat membantu pasien dengan memberikan dukungan pada saat-saat sulit dan memberikan dorongan untuk mencari solusi.
Membantu Pasien Menemukan Makna - Perawat dapat membantu pasien dalam menemukan makna dari isu-isu spiritual yang dihadapi.
Mengarahkan Pasien pada Sumber Daya Spiritual - Perawat dapat mengarahkan pasien pada sumber daya spiritual yang dapat membantu mereka dalam mengatasi distres spiritual.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Gangguan pada keyakinan atau sistem nilai berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup melalui hubungan dengan diri, orang lain, ingkungan atau tuhan
Penyebab
Menjelang ajal: Merujuk pada masa sebelum seseorang meninggal dunia. Kondisi penyakit kronis: Merujuk pada kondisi kesehatan yang ditandai dengan kehadiran penyakit jangka panjang atau berulang. Kematian orang terdekat: Merujuk pada kehilangan seseorang yang sangat dekat dalam hidup seseorang, seperti pasangan, anggota keluarga atau teman baik. Perubahan pola hidup: Merujuk pada perubahan dalam pola hidup seseorang yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental mereka. Kesepian: Merujuk pada perasaan sendirian atau terisolasi secara emosional yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental seseorang. Pengasingan diri: Merujuk pada tindakan seseorang yang secara sukarela membatasi interaksi dengan orang lain dan memilih hidup sendirian. Pengasingan sosial: Merujuk pada keadaan di mana seseorang diasingkan dari lingkungan sosialnya karena berbagai alasan seperti stigma, diskriminasi atau kekerasan. Gangguan sosio-kultural: Merujuk pada perubahan yang signifikan dalam lingkungan sosial, budaya atau politik seseorang yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental mereka. Peningkatan ketergantungan pada orang lain: Merujuk pada keadaan di mana seseorang menjadi lebih bergantung pada orang lain dalam kegiatan sehari-hari karena berbagai alasan, seperti keterbatasan fisik atau kesehatan. Kejadian hidup yang tidak diharapkan: Merujuk pada keadaan di mana seseorang mengalami peristiwa yang tidak diinginkan, seperti bencana alam, kecelakaan atau peristiwa lain yang dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental mereka.
Gejala dan Tanda Mayor
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala dan Tanda Minor
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
Penyakit kronis (mis. arthritis rheumatoid, sklerosis multipel): Penyakit jangka panjang atau berulang yang dapat mempengaruhi fungsi tubuh dan memerlukan pengobatan dan perawatan jangka panjang. Penyakit terminal (mis. kanker): Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan kemungkinan besar akan menyebabkan kematian dalam waktu yang relatif singkat. Retardasi mental: Keterbelakangan mental atau kekurangan kecerdasan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk beradaptasi dan belajar secara efektif. Kehilangan bagian tubuh: Kondisi di mana seseorang kehilangan bagian tubuh, seperti amputasi, yang dapat mempengaruhi fungsi tubuh dan kesehatan mental mereka. Sudden infant death syndrome (SIDS): Kematian tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan pada bayi yang sehat secara fisik dalam usia yang relatif muda. Kelahiran mati, kematian janin, keguguran: Kehilangan janin atau bayi yang dikandung yang dapat terjadi selama kehamilan atau persalinan. Kemandulan: Kondisi di mana pasangan tidak dapat memiliki anak karena berbagai alasan, seperti masalah kesehatan atau ketidaksuburan. Gangguan psikiatrik: Gangguan mental atau emosional yang mempengaruhi kesehatan mental seseorang, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Kesadaran Diri (L.09072)
Psikospiritual (L.09084)
Resolusi Berduka (L.09085)
Status Kenyamanan (L.08064)
Status Koping (L.09086)
Tingkat Depresi (L.09097)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Promosi Koping (I.09312)
Intervensi Pendukung
Dukungan Keyakinan (I.09259)
Dukungan Memaafkan (I.09261)
Dukungan Pengambilan Keputusan (I.09265)
Dukungan Pelaksanaan Ibadah (I.09262)
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan (I.09266)
Dukungan Pengungkapan Perasaan (I.09267)
Dukungan Perasaan Bersalah (I.09268)
Dukungan Perkembangan Spiritual (I.09269)
Dukungan Perlindungan Penganiayaan Lansia (I.09272)
Dukungan Proses Berduka (I.09274)
Konseling (I.10334)
Manajemen Stres (I.09293)
Mediasi Konflik (I.09296)
Pelibatan Keluarga (I.14525)
Promosi Harapan (I.09307)
Promosi Dukungan Spiritual (I.09306)
Promosi Sistem Pendukung (I.09313)
Teknik Imajinasi Terbimbing (I.08247)
Teknik Menenangkan (I.08248)
Terapi Reminisens (I.09327)
Referensi:
- PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Puchalski, C. M., Ferrell, B., Virani, R., Otis-Green, S., Baird, P., Bull, J., ... & Sulmasy, D. P. (2009). Improving the quality of spiritual care.

Tidak ada komentar: