SDKI - D.0083 Gangguan Citra Tubuh
DAFTAR ISI:
PENGETAHUAN UMUM
- Tekanan sosial: Adanya tekanan sosial untuk memiliki tubuh yang ideal atau standar kecantikan yang dianggap masyarakat dapat menyebabkan gangguan citra tubuh pada seseorang.
- Pengalaman masa lalu: Trauma atau pengalaman negatif pada masa lalu seperti bullying, diskriminasi, atau pelecehan seksual dapat memicu gangguan citra tubuh pada seseorang.
- Gangguan mental: Kondisi mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia dapat menyebabkan gangguan citra tubuh.
- Kondisi fisik: Kondisi fisik seperti cacat atau kekurangan anggota badan dapat menyebabkan gangguan citra tubuh pada seseorang.
- Konseling: Konseling dapat membantu seseorang mengatasi kecemasan, depresi, atau stres yang dapat memicu gangguan citra tubuh. Konseling juga dapat membantu seseorang memahami dan menerima tubuhnya dengan lebih baik.
- Terapi perilaku kognitif: Terapi ini dapat membantu seseorang mengidentifikasi pola pikir negatif yang berkaitan dengan citra tubuhnya dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih positif dan sehat.
- Terapi aktivitas fisik: Terapi ini dapat membantu seseorang membangun kepercayaan diri dan memperbaiki citra tubuhnya melalui aktivitas fisik yang sehat.
- Terapi kelompok: Terapi ini dapat membantu seseorang berinteraksi dengan orang lain yang mengalami gangguan citra tubuh dan mendapatkan dukungan dari mereka.
- Perubahan gaya hidup: Perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat dan olahraga teratur dapat membantu seseorang memperbaiki citra tubuhnya dan meningkatkan kesehatannya secara keseluruhan.
- Memberikan edukasi tentang citra tubuh yang positif: Perawat dapat memberikan edukasi tentang bagaimana memiliki citra tubuh yang positif dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Perawat dapat memberikan informasi tentang praktik-praktik kesehatan yang membantu meningkatkan citra tubuh, seperti melakukan olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang sehat, dan menjaga kebersihan diri.
- Menggunakan teknik terapi perilaku kognitif: Teknik terapi perilaku kognitif dapat membantu pasien mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif mereka tentang citra tubuh. Perawat dapat membantu pasien untuk menemukan pikiran dan keyakinan yang merugikan dan mengajarkan teknik untuk mengubahnya menjadi pikiran yang lebih positif dan membantu.
- Mendorong partisipasi dalam kegiatan yang meningkatkan citra tubuh: Perawat dapat mendorong pasien untuk terlibat dalam kegiatan yang meningkatkan citra tubuh mereka, seperti seni, yoga, atau meditasi. Kegiatan-kegiatan ini dapat membantu pasien untuk merasa lebih santai dan mengurangi tingkat stres, yang dapat membantu meningkatkan citra tubuh mereka.
- Memberikan dukungan dalam penggunaan pakaian dan aksesori: Perawat dapat membantu pasien untuk memilih pakaian dan aksesori yang membuat mereka merasa nyaman dan percaya diri. Hal ini dapat membantu meningkatkan citra tubuh mereka dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
- Menjaga privasi dan keamanan pasien: Perawat dapat memastikan bahwa privasi dan keamanan pasien terjaga selama perawatan medis. Hal ini dapat membantu pasien merasa lebih nyaman dan percaya diri, serta membantu meningkatkan citra tubuh mereka.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Perubahan persepsi tentang penampilan, struktur, dan fungsi fisik individu
Penyebab
Perubahan struktur/bentuk tubuh: Merupakan perubahan pada bentuk tubuh seseorang yang dapat disebabkan oleh amputasi, trauma, luka bakar, obesitas, jerawat, atau faktor lainnya.
Perubahan fungsi tubuh: Merupakan perubahan pada fungsi tubuh seseorang yang dapat disebabkan oleh proses penyakit, kehamilan, kelumpuhan, atau faktor lainnya.
Perubahan fungsi kognitif: Merupakan perubahan pada kemampuan kognitif seseorang, seperti kemampuan berpikir, mengingat, atau berbicara. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penuaan atau gangguan kognitif.
Ketidaksesuaian budaya, keyakinan, atau sistem nilai: Merupakan ketidakcocokan antara budaya, keyakinan, atau sistem nilai seseorang dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini dapat mempengaruhi citra tubuh seseorang.
Transisi perkembangan: Merupakan perubahan pada tahap perkembangan seseorang, seperti masa pubertas, menopause, atau masa pensiun. Hal ini dapat mempengaruhi citra tubuh seseorang.
Gangguan psikososial: Merupakan gangguan yang mempengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan makan. Hal ini dapat mempengaruhi citra tubuh seseorang.
Efek tindakan/pengobatan: Merupakan efek dari tindakan atau pengobatan medis, seperti pembedahan, kemoterapi, atau terapi radiasi. Hal ini dapat mempengaruhi citra tubuh seseorang.
Gejala dan Tanda Mayor
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala dan Tanda Minor
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
Mastektomi adalah operasi pengangkatan seluruh atau sebagian payudara untuk mengobati atau mencegah kanker payudara. Amputasi adalah pengangkatan sebagian atau seluruh anggota tubuh, seperti jari, tangan, kaki atau lengan, yang dilakukan untuk mengobati atau mencegah penyebaran penyakit atau cedera. Jerawat adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya lepuh merah kecil di permukaan kulit yang disebabkan oleh penyumbatan pori-pori oleh minyak dan sel-sel kulit mati. Parut atau luka bakar yang terlihat adalah bekas luka yang terbentuk setelah kulit terbakar atau terluka yang dapat menimbulkan rasa sakit atau gatal dan dapat memengaruhi citra tubuh seseorang. Obesitas adalah kondisi ketika seseorang memiliki berat badan berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan dan kualitas hidup. Hiperpigmentasi pada kehamilan adalah kondisi ketika terjadi peningkatan produksi melanin pada kulit selama kehamilan, yang menyebabkan daerah kulit yang lebih gelap pada wajah, leher, lengan dan perut. Gangguan psikiatrik adalah berbagai kondisi kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar, yang dapat memengaruhi citra tubuh seseorang. Program terapi neoplasma adalah serangkaian perawatan medis, seperti kemoterapi, terapi radiasi, atau operasi, untuk mengobati kanker atau neoplasma. Alopecia chemically induced adalah kondisi kebotakan yang disebabkan oleh produk kimia, seperti bahan kimia pewarna rambut atau produk kimia untuk meluruskan rambut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Harga Diri (L.09069)
Identitas Diri (L.09070)
Identitas Seksual (L.07056)
Kesadaran Diri (L.09072)
Status Koping (L.09086)
Tingkat Agitasi (L.09092)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Promosi Koping (I.09312)
Intervensi Pendukung
Dukungan Pengambilan Keputusan (I.09265)
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan (I.09266)
Dukungan Pengungkapan Perasaan ( I.09267)
Dukungan Tanggung Jawab pada Diri Sendiri (I.09277)
Edukasi Perawatan Diri (I.12420)
Edukasi Teknik Adaptasi (I.12449)
Kontrol Perilaku Positif (I.09282)
Manajemen Gangguan Makan (I.03111)
Manajemen Stres (I.09293)
Modifikasi Perilaku Keterampilan Sosial (I.13484)
Promosi Harapan (I.09307)
Promosi Kepercayaan Diri (I.09310)
Restrukturisasi Kognitif (I.06207)
Teknik Distraksi (I.08247)
Teknik Imajinasi Terbimbing (I.08247)
Terapi Diversional (I.09319)
Terapi Kognitif Perilaku (I.09323)
Referensi:
- Cash, T. F., & Pruzinsky, T. (Eds.). (1990). Body images: Development, deviance, and change. Guilford Press.
- Grogan, S. (2008). Body image: Understanding body dissatisfaction in men, women, and children. Routledge.
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: