SDKI - D.0093 Ketidakmampuan Koping Keluarga
Ketidakmampuan koping keluarga adalah kondisi di mana keluarga tidak dapat mengatasi atau menyelesaikan masalah atau situasi yang sulit atau stresor yang dihadapi oleh salah satu atau beberapa anggota keluarga. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti kurangnya pengetahuan atau dukungan, tekanan ekonomi, masalah kesehatan mental, atau kurangnya keterampilan dalam mengatasi masalah.
Dalam praktik keperawatan, perawat seringkali menghadapi pasien dengan masalah ketidakmampuan koping keluarga. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan anggota keluarga serta mempengaruhi proses penyembuhan pasien.
Untuk mengatasi ketidakmampuan koping keluarga, perawat dapat melakukan beberapa tindakan, antara lain:
Mengidentifikasi penyebab masalah dan memahami situasi keluarga. Perawat perlu berbicara dengan anggota keluarga dan mendengarkan keluhan mereka untuk memahami masalah yang dihadapi keluarga.
Membantu keluarga untuk mengembangkan keterampilan koping yang efektif. Perawat dapat memberikan pelatihan dan dukungan untuk membantu keluarga mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi situasi yang sulit.
Memberikan dukungan emosional. Perawat dapat memberikan dukungan emosional yang diperlukan bagi keluarga yang mengalami ketidakmampuan koping.
Menghubungkan keluarga dengan sumber daya yang tersedia. Perawat dapat membantu keluarga untuk mencari sumber daya yang dapat membantu mereka mengatasi masalah, seperti dukungan dari kelompok atau organisasi kesehatan.
Mendorong komunikasi yang terbuka dan jujur antara anggota keluarga. Perawat dapat membantu keluarga untuk berbicara secara terbuka dan jujur tentang masalah yang dihadapi dan mendukung mereka dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam mengatasi ketidakmampuan koping keluarga, perawat perlu memperhatikan aspek-aspek budaya, kepercayaan, dan nilai-nilai keluarga. Dengan memahami dan menghargai perbedaan budaya, perawat dapat memberikan perawatan yang lebih efektif dan membangun hubungan yang positif dengan keluarga.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien
Penyebab
- Hubungan keluarga ambivalen
- Pola koping yang berbeda diantara klien dan orang terdekat
- Resistensi keluarga terhadap perawatan/ pengobatan yang kompleks
- Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan perasaan
Gejala & Tanda Mayor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala & Tanda Minor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
- Penyakit Alzheimer
- AIDS
- Kelainan yang menyebabkan paralisis permanen
- Kanker
- Penyakit kronis (mis. kanker, arthritis reumatoid)
- Penyalahgunaan zat
- Krisis keluarga
- Konflik keluarga yang belum terselesaikan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Dukungan Keluarga (L.13112)
Dukungan sosial (L.13113)
Fungsi Keluarga (L.13114)
Ketahanan Keluarga (L.09074)
Manajemen Kesehatan Keluarga (L.12105)
Tingkat Ansietas (L.09093)
Tingkat Agitasi (L.09092)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Promosi Koping (I.09312)
Intervensi Pendukung
Dukungan Pengambilan Keputusan (I.09265)
Dukungan Perlindungan Penganiayaan (I.09270)
Dukungan Perlindungan Penganiayaan Lansia (I.09272)
Dukungan Perlindungan Penganiayaan Pasangan (I.09273)
Dukungan Spiritual (I.09276)
Intervensi Krisis (I.09278)
Manajemen Kenyamanan Lingkungan (I.08237)
Manajemen Lingkungan: Persiapan Pulang (I.14516)
Manajemen Pengendalian Marah (I.09290)
Mobilisasi Keluarga (I.13483)
Penentuan Tujuan Bersama (I.12464)
Promosi Keutuhan Keluarga (I.13490)
Reduksi Ansietas (I.09134)
Teknik Menenangkan (I.08248)
Terapi Trauma Anak (I.09331)
Referensi:
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: