SDKI - D.0094 Koping Defensif

Koping defensif adalah cara seseorang mengatasi masalah atau stresor dengan cara yang tidak sehat dan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Koping defensif dapat terjadi ketika seseorang tidak dapat mengatasi stresor dengan cara yang efektif dan mencari jalan keluar dengan menggunakan strategi defensif yang berbahaya atau merugikan.

Dalam praktik keperawatan, perawat seringkali menghadapi pasien dengan masalah koping defensif. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan pasien serta mempengaruhi proses penyembuhan.

Untuk mengatasi koping defensif, perawat dapat melakukan beberapa tindakan, antara lain:

  1. Mengidentifikasi faktor pemicu koping defensif. Perawat perlu berbicara dengan pasien dan mencoba memahami faktor-faktor yang menyebabkan pasien menggunakan koping defensif.

  2. Memberikan edukasi mengenai koping yang efektif. Perawat dapat memberikan edukasi kepada pasien mengenai koping yang efektif dan cara-cara untuk mengatasi masalah atau stresor.

  3. Memberikan dukungan emosional. Perawat dapat memberikan dukungan emosional yang diperlukan bagi pasien yang mengalami koping defensif.

  4. Mendorong pasien untuk mencari bantuan dari sumber daya yang tersedia. Perawat dapat membantu pasien untuk mencari sumber daya yang dapat membantu mereka mengatasi masalah, seperti terapi atau konseling.

  5. Mendorong pasien untuk mengembangkan keterampilan koping yang sehat. Perawat dapat membantu pasien untuk mengembangkan keterampilan koping yang sehat, seperti olahraga, meditasi, atau kegiatan yang menenangkan.

Dalam mengatasi koping defensif, perawat perlu memperhatikan aspek-aspek budaya, kepercayaan, dan nilai-nilai pasien. Dengan memahami dan menghargai perbedaan budaya, perawat dapat memberikan perawatan yang lebih efektif dan membangun hubungan yang positif dengan pasien.

Dalam beberapa kasus, pasien mungkin memerlukan perawatan medis darurat atau intervensi psikiatri untuk mengatasi koping defensif. Perawat perlu bekerja sama dengan dokter dan tim medis lainnya untuk memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien.


Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)




Definisi

Proyeksi evaluasi diri untuk melindungi diri dari ancaman terhadap harga diri


Penyebab

  1. Konflik antara persepsi diri dan sistem nilai
  2. Takut mengalami kegagalan
  3. Takut mengalami penghinaan
  4. Takut terhadap dampak situasi yang dihadapi
  5. Kurangnya rasa percaya terhadap orang lain
  6. Kurangnya kepercayaan diri
  7. Kurangnya dukungan sistem pendukung (support system)
  8. Harapan yang tidak realistis

Gejala & Tanda Mayor:

Subjektif Objektif
  1. Menyalahkan orang lain
  2. Menyangkal adanya masalah
  3. Menyangkal kelemahan diri
  4. Merasionalisasi kegagalan
  1. Hipersensitif terhadap kritik

Gejala & Tanda Minor:

Subjektif Objektif
  1. Meremehkan orang lain
  1. Melemparkan tanggung jawab
  2. Tawa permusuhan
  3. Sikap superior terhadap orang lain
  4. Tidak dapat membedakan realitas
  5. Kurang minat mengikuti perawatan/ pengobatan
  6. Sulit membangun atau mempertahankan hubungan

Kondisi Klinis Terkait

  1. Penyakit kronis
  2. Penyalahgunaan zat
  3. Attention deficit/ hyperactivity disorder (ADHD)
  4. Gangguan perilaku
  5. Oppositional Defiant Disorder
  6. Delirium
  7. Demensia
  8. Gangguan amnestik

SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama

Status Koping (L.09086)

Luaran Tambahan

Dukungan sosial (L.13113)
Harga Diri (L.09069)
Kesadaran Diri (L.09072)
Ketahanan Personal (L.09073)
Motivasi (L.09080)
Penampilan Peran (L.13119)
Penerimaan (L.09082)
Resolusi Berduka (L.09085)
Tingkat Ansietas (L.09093)
Tingkat Kepatuhan (L.12110)

SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama

Promosi Harga Diri (I.09308)
Promosi Kesadaran Diri (I.09311)
Promosi Koping (I.09312)

Intervensi Pendukung

Dukungan Emosional (I.09256)
Dukungan Keyakinan (I.09259)
Dukungan Memaafkan (I.09261)
Dukungan Pelaksanaan Ibadah (I.09262)
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan (I.09266)
Dukungan Perasaan Bersalah (I.09268)
Konseling (I.10334)
Kontrol Perilaku Positif (I.09282)
Manajemen Lingkungan (I.14514)
Modifikasi Perilaku Keterampilan Sosial (I.13484)
Promosi Citra Tubuh (I.09305)
Promosi Resiliens (I.13497)
Promosi Sistem Pendukung (I.09313)
Promosi Sosialisasi (I.13498)
Restrukturisasi Kognitif (I.06207)
Terapi Kelompok (I.13500)
Terapi Reminisens (I.09327)


Referensi:

  1. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  2. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  3. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0094 Koping Defensif Reviewed by Nursing University on 9:51:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.