SDKI - D.0097 Penurunan Koping Keluarga
Penurunan Koping Keluarga adalah kondisi dimana keluarga mengalami kesulitan dalam mengatasi stres atau tekanan yang disebabkan oleh suatu peristiwa atau kondisi tertentu. Kondisi ini sering terjadi pada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi medis atau psikologis yang memerlukan perawatan intensif, seperti penyakit kronis atau cacat.
Penurunan koping keluarga dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental keluarga. Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi antara lain:
Kesehatan mental yang buruk: Keluarga yang mengalami penurunan koping sering merasa stres, gelisah, dan cemas. Mereka juga dapat mengalami depresi dan kecemasan yang lebih tinggi daripada keluarga yang tidak mengalami penurunan koping.
Konflik keluarga: Kondisi ini juga dapat menyebabkan konflik antar anggota keluarga, karena mereka merasa tidak mampu mengatasi situasi yang sulit dan merasa terbebani dengan tanggung jawab yang harus dipikul.
Dampak pada kesehatan fisik: Keluarga yang mengalami penurunan koping juga dapat mengalami gangguan fisik seperti sakit kepala, sakit perut, insomnia, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Dalam mengatasi penurunan koping keluarga, perawat memiliki peran penting dalam memberikan dukungan dan edukasi pada keluarga. Beberapa strategi yang dapat dilakukan perawat antara lain:
Mendukung keluarga: Perawat dapat memberikan dukungan emosional pada keluarga dengan mengakui perasaan dan kesulitan yang mereka alami. Perawat juga dapat memberikan dorongan dan penghargaan atas upaya yang telah dilakukan keluarga.
Menyediakan edukasi: Perawat dapat memberikan informasi yang relevan tentang kondisi medis atau psikologis anggota keluarga yang memerlukan perawatan intensif. Perawat juga dapat memberikan informasi tentang cara mengatasi stres dan cara merawat anggota keluarga yang memerlukan perawatan.
Mengajarkan teknik koping: Perawat dapat mengajarkan teknik koping kepada keluarga, seperti teknik relaksasi dan meditasi, agar mereka dapat mengurangi stres dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi situasi yang sulit.
Menjalin kolaborasi dengan tim perawatan: Perawat juga dapat menjalin kolaborasi dengan tim perawatan lainnya, seperti dokter, psikolog, dan terapis fisik, untuk memberikan perawatan yang terintegrasi dan terkoordinasi pada anggota keluarga yang memerlukan perawatan intensif.
Dengan dukungan dan edukasi yang tepat dari perawat, keluarga yang mengalami penurunan koping dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi situasi yang sulit dan mengurangi dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Ketidakadekuatan atau ketidakefektifan dukungan,rasa nyaman, bantuan dan motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang dibutuhkan klien untuk mengelola atau mengatasi masalah kesehatannya
Penyebab
- Situasi penyerta yang mempengaruhi orang terdekat
- Krisis perkembangan yang dihadapi orang terdekat
- Kelelahan orang terdekat dalam memberikan dukungan
- Disorganisasi keluarga
- Perubahan peran keluarga
- Tidak tersedianya informasi bagi orang terdekat
- Kurangnya saling mendukung
- Tidak cukupnya dukungan yang diberikan klien pada orang terdekat
- Orang terdekat kurang terpapar informasi
- Salahnya/ tidak pahamnya informasi yang didapatkan orang terdekat
- Orang terdekat terlalu fokus pada kondisi di luar keluarga
- Penyakit kronis yang menghabiskan kemampuan dukungan orang terdekat
- Krisis situasional yang dialami orang terdekat
Gejala & Tanda Mayor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala & Tanda Minor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
- Penyakit Alzheimer
- AIDS
- Kelainan yang menyebabkan paralisis permanen
- Kanker
- Penyakit kronis (mis. Kanker, arthritis reumatoid)
- Penyalahgunaan zat
- Krisis keluarga
- Konflik keluarga yang belum terselesaikan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Ketahanan Keluarga (L.09074)
Kinerja Pengasuhan (L.13117)
Perletakan (L.13122)
Resolusi Berduka (L.09085)
Tingkat Ansietas (L.09093)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi UtamaDukungan Koping Keluarga (I.09260)
Promosi Koping (I.09312)
Intervensi Pendukung
Bimbingan Sistem Kesehatan (I.12360)
Dukungan Pengambilan Keputusan (I.09265)
Dukungan Penampilan Peran (I.13478)
Dukungan Spiritual (I.09276)
Edukasi Komunikasi Efektif (I.12387)
Intervensi Krisis (I.09278)
Manajemen Energi (I.05178)
Manajemen Kenyamanan Lingkungan (I.08237)
Manajemen Lingkungan: Persiapan Pulang (I.14516)
Manajemen Pengendalian Marah (I.09290)
Mobilisasi Keluarga (I.13483)
Penentuan Tujuan Bersama (I.12464)
Promosi Keutuhan Keluarga (I.13490)
Promosi Komunikasi Efektif (I.13491)
Reduksi Ansietas (I.09134)
Teknik Menenangkan (I.08248)
Terapi Aktivitas (I.05186)
Referensi:
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: