SDKI - D.0100 Risiko Distres Spiritual
Distres spiritual adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesedihan, kebingungan, atau ketidaknyamanan yang berkaitan dengan kepercayaan, makna hidup, atau eksistensi mereka. Hal ini dapat terjadi pada pasien dalam perawatan kesehatan, terutama pada mereka yang mengalami penyakit kronis atau menghadapi kematian.
Risiko distres spiritual pada pasien dapat berdampak pada kualitas hidup mereka dan mempengaruhi hasil pengobatan. Oleh karena itu, perawat harus dapat mengenali tanda-tanda distres spiritual dan memberikan perawatan yang sesuai.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan distres spiritual pada pasien meliputi:
Penyakit Kronis: Pasien dengan penyakit kronis seperti kanker, gagal ginjal, atau HIV/AIDS, lebih rentan mengalami distres spiritual karena mereka mengalami perubahan drastis dalam kesehatan dan kualitas hidup mereka.
Kehilangan: Kehilangan orang yang dicintai atau situasi yang membuat pasien merasa kehilangan dapat menyebabkan distres spiritual. Contohnya, kehilangan pekerjaan, rumah, atau status sosial.
Ketergantungan: Pasien yang tergantung pada orang lain untuk merawat mereka, seperti pada kasus pasien lansia atau pasien dengan cacat fisik, mungkin mengalami distres spiritual karena merasa kurang berdaya.
Kematian: Pasien yang menghadapi kematian atau perasaan yang kuat akan kematian dapat mengalami distres spiritual.
Perawat dapat membantu pasien mengatasi distres spiritual dengan berbagai cara, termasuk:
Memberikan dukungan emosional: Perawat harus mampu mendengarkan pasien dengan empati dan membantu mereka mengungkapkan perasaan mereka dengan terbuka.
Menyediakan dukungan agama atau spiritual: Perawat harus dapat memfasilitasi pasien untuk mendapatkan dukungan agama atau spiritual jika diperlukan.
Menyediakan sumber daya: Perawat harus dapat memberikan informasi tentang sumber daya yang tersedia untuk pasien, seperti dukungan keluarga atau program konseling.
Menjaga komunikasi yang terbuka: Perawat harus terbuka untuk berkomunikasi dengan pasien tentang masalah spiritual dan memperhatikan perubahan dalam keadaan spiritual pasien.
Membuat rencana perawatan yang holistik: Perawat harus menyertakan perawatan yang holistik dalam rencana perawatan pasien, termasuk perawatan fisik, emosional, dan spiritual.
Dalam kesimpulannya, distres spiritual adalah kondisi yang sering terjadi pada pasien dalam perawatan kesehatan, terutama pada mereka yang mengalami penyakit kronis atau menghadapi kematian. Perawat harus mampu mengenali tanda-tanda distres spiritual dan memberikan perawatan yang holistik dan empatik kepada pasien untuk membantu mereka mengatasi distres spiritual.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Berisiko mengalami gangguan keyakinan atau sistem nilai pada individu atau kelompok berupa kekuatan, harapan dan makna hidup
Faktor Risiko
- Perubahan hidup
- Perubahan lingkungan
- Bencana alam
- Sakit kronis
- Sakit fisik
- Penyalahgunaan zat
- Kecemasan
- Perubahan dalam ritual agama
- Perubahan dalam praktik spiritual
- Konflik spiritual
- Depresi
- Ketidakmampuan memaafkan
- Kehilangan
- Harga diri rendah
- Hubungan buruk
- Konflik rasial
- Berpisah dengan sistem pendukung
- Stres
Kondisi Klinis Terkait
- Penyakit kronis (mis. arthritis rheumatoid, sklerosis multipel)
- Penyakit terminal (mis. kanker)
- Retardasi mental
- Kehilangan ekstermitas
- Sudden infant death syndrome (SIDS)
- Kelahiran mati, kematian janin, keguguran
- Kemandulan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Intervensi Pendukung
Buku Bacaan Terkait:
- PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
- PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
- PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: