SDKI - D.0101 Risiko Harga Diri Rendah Kronis
Harga Diri Rendah Kronis adalah kondisi di mana seseorang mengalami perasaan rendah diri yang terus-menerus dan mempengaruhi kualitas hidup mereka. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dalam perawatan kesehatan, terutama pada mereka yang mengalami penyakit kronis atau kecacatan fisik.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan harga diri rendah kronis pada pasien meliputi:
Penyakit kronis: Pasien dengan penyakit kronis, seperti diabetes, gagal ginjal, atau penyakit jantung, mungkin merasa tidak berharga karena perubahan yang terjadi pada kesehatan dan kualitas hidup mereka.
Keterbatasan fisik: Pasien yang mengalami keterbatasan fisik, seperti kehilangan anggota tubuh atau kecacatan fisik lainnya, mungkin mengalami harga diri rendah karena perasaan tidak mampu melakukan hal-hal yang dilakukan orang lain.
Penyakit mental: Pasien dengan penyakit mental, seperti depresi atau kecemasan, mungkin mengalami harga diri rendah karena perasaan yang terus-menerus negatif tentang diri mereka sendiri.
Stigma sosial: Pasien yang menghadapi stigma sosial, seperti orang yang hidup dengan HIV atau mereka yang mengalami gangguan mental, mungkin mengalami harga diri rendah karena perasaan tidak dihargai oleh masyarakat.
Perawat harus dapat mengenali tanda-tanda harga diri rendah pada pasien dan memberikan perawatan yang sesuai untuk membantu meningkatkan harga diri mereka. Beberapa strategi yang dapat dilakukan perawat untuk membantu pasien dengan harga diri rendah kronis meliputi:
Memberikan dukungan emosional: Perawat harus mendengarkan pasien dengan sabar dan membantu mereka mengungkapkan perasaan mereka.
Menggunakan bahasa yang positif: Perawat harus menggunakan bahasa yang positif dan memperhatikan kata-kata yang digunakan agar tidak memperparah perasaan harga diri rendah pasien.
Meningkatkan keterampilan sosial: Perawat harus membantu pasien meningkatkan keterampilan sosial mereka untuk memperbaiki harga diri, seperti mengajari mereka cara berkomunikasi yang efektif atau cara membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Memberikan dukungan kelompok: Perawat dapat membantu pasien bergabung dengan kelompok dukungan yang dapat membantu mereka merasa lebih dihargai dan merasa seperti bagian dari komunitas.
Membantu pasien menemukan makna hidup: Perawat harus membantu pasien menemukan makna hidup mereka dan memberikan arti pada pengalaman hidup mereka.
Dalam kesimpulannya, harga diri rendah kronis adalah kondisi yang sering terjadi pada pasien dalam perawatan kesehatan. Perawat harus mampu mengenali tanda-tanda harga diri rendah pada pasien dan memberikan perawatan yang sesuai untuk membantu meningkatkan harga diri mereka. Dengan perawatan yang tepat, pasien dapat meningkatkan harga diri dan kualitas hidup mereka.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Berisiko mengalami evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien yang berlangsung dalam waktu lama dan terus menerus.
Faktor Risiko
- Gangguan psikiatrik
- Kegagalan berulang
- Ketidaksesuaian budaya
- Ketidaksesuaian spiritual
- Ketidakefektifan koping terhadap kehilangan
- Kurang mendapat kasih sayang
- Kurang keterlibatan dalam kelompok/ masyarakat
- Kurang penghargaan dari orang lain
- Ketidakmampuan menunjukkan perasaan
- Perasaan kurang didukung orang lain
- Pengalaman traumatik
Kondisi Klinis Terkait
- Penyakit kronis
- Penyakit degeneratif
- Gangguan perilaku
- Gangguan perkembangan
- Gangguan mental
- Penyalahgunaan zat
- Gangguan mood
- Trauma
- Pasca pembedahan
- Kehilangan fungsi tubuh
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Fungsi Keluarga (L.13114)
Identitas Seksual (L.07056)
Kesadaran Diri (L.09072)
Ketahanan Keluarga (L.09074)
Ketahanan Personal (L.09073)
Resolusi Berduka (L.09085)
Tingkat Depresi (L.09097)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Promosi Koping (I.09312)
Promosi Sosialisasi (I.13498)
Intervensi Pendukung
Dukungan Emosional (I.09256)
Dukungan Kelompok (I.09258)
Dukungan Memaafkan (I.09261)
Dukungan Pelaksanaan Ibadah (I.09262)
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan (I.09266)
Dukungan Penampilan Peran (I.13478)
Dukungan Perasaan Bersalah (I.09268)
Dukungan Proses Berduka (I.09274)
Intervensi Krisis (I.09278)
Jurnal (I.09279)
Konseling (I.10334)
Manajemen Mood (I.09289)
Pencegahan Penyalahgunaan Zat (I.09298)
Promosi Harapan (I.09307)
Promosi Kesadaran Diri (I.09311)
Terapi Kelompok (I.13500)
Terapi Musik (I.08250)
Terapi Rekreasi (I.08252)
Terapi Reminisens (I.09327)
Terapi Seni (I.09329)
Terapi Trauma Anak (I.09331)
Referensi:
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: