SDKI - D.0102 Risiko Harga Diri Rendah Situasional

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM

Risiko Harga Diri Rendah Situasional (RHDRS) adalah suatu Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) yang menggambarkan tentang kondisi di mana seseorang merasa rendah diri atau meragukan nilai dirinya karena situasi tertentu. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja dan pada setiap tahap kehidupan. Dalam konteks keperawatan, RHDRS dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan psikologis seseorang, sehingga perawat harus mampu mengenali dan menangani kondisi ini dengan tepat.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan RHDRS antara lain konflik interpersonal, kegagalan dalam pencapaian tujuan, keterbatasan fisik atau mental, perubahan lingkungan, dan situasi yang memicu perasaan takut atau cemas. Risiko Harga Diri Rendah Situasional dapat menimbulkan gejala seperti penurunan kepercayaan diri, perasaan tidak berharga, dan depresi.

Sebagai perawat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu pasien yang mengalami RHDRS. Pertama, perawat harus memahami kondisi pasien dengan mendengarkan dan mengamati gejala yang muncul. Hal ini dapat membantu perawat menilai tingkat keparahan kondisi pasien dan menentukan intervensi yang tepat.

Selanjutnya, perawat dapat memberikan dukungan emosional kepada pasien dengan cara memberikan perhatian dan mendengarkan keluhan atau perasaan pasien. Perawat juga dapat memberikan informasi tentang sumber daya yang tersedia, seperti terapi psikologis atau dukungan kelompok.

Selain itu, perawat juga dapat membantu pasien mengembangkan kemampuan mengatasi stres dan memperbaiki harga diri dengan memberikan panduan dan dukungan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan teknik relaksasi atau memotivasi pasien untuk melakukan aktivitas yang meningkatkan harga diri.

Dalam menangani RHDRS, perawat juga harus memastikan bahwa pasien mendapat perawatan medis yang tepat jika kondisi fisiknya terpengaruh oleh RHDRS. Perawat harus mengamati gejala yang muncul, memberikan dukungan emosional dan informasi, serta membantu pasien mengembangkan kemampuan mengatasi stres dan memperbaiki harga diri.

Dalam kesimpulannya, Risiko Harga Diri Rendah Situasional adalah kondisi di mana seseorang merasa rendah diri atau meragukan nilai dirinya karena situasi tertentu. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan psikologis seseorang, sehingga perawat harus mampu mengenali dan menangani kondisi ini dengan tepat. Perawat dapat memberikan dukungan emosional, informasi, serta membantu pasien mengembangkan kemampuan mengatasi stres dan memperbaiki harga diri.



Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)


Definisi

Berisiko mengalami evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien sebagai respon terhadap situasi saat ini.


Faktor Risiko

  1. Gangguan gambaran diri: Merupakan kondisi di mana seseorang memiliki pandangan yang tidak akurat atau negatif tentang dirinya sendiri.

  2. Gangguan fungsi: Merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari atau aktivitas yang biasanya mudah dilakukan.

  3. Gangguan peran sosial: Merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain atau menjalankan peran sosialnya dengan baik.

  4. Harapan tidak realistis: Merupakan kondisi di mana seseorang memiliki harapan yang tidak realistis atau tidak masuk akal terhadap dirinya sendiri atau situasi tertentu.

  5. Kurang pemahaman terhadap situasi: Merupakan kondisi di mana seseorang kurang memahami situasi yang sedang dihadapi, sehingga dapat membuat keputusan atau tindakan yang tidak tepat.

  6. Penurunan kontrol terhadap lingkungan: Merupakan kondisi di mana seseorang kehilangan kontrol atau kekuasaan atas lingkungannya, yang dapat menyebabkan stres atau ketidaknyamanan.

  7. Penyakit fisik: Merupakan kondisi di mana seseorang mengalami gangguan kesehatan yang mempengaruhi fisik atau kesehatannya.

  8. Perilaku tidak sesuai dengan nilai setempat: Merupakan kondisi di mana seseorang melakukan tindakan atau perilaku yang bertentangan dengan nilai atau norma yang berlaku di lingkungan sekitarnya.

  9. Kegagalan: Merupakan kondisi di mana seseorang gagal dalam mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan sebelumnya.

  10. Perasaan tidak berdaya: Merupakan kondisi di mana seseorang merasa tidak berdaya atau tidak berdaya dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu.

  11. Riwayat kehilangan: Merupakan kondisi di mana seseorang pernah kehilangan orang terdekat atau barang yang berarti dalam hidupnya.

  12. Riwayat pengabaian: Merupakan kondisi di mana seseorang pernah diabaikan oleh orang lain atau kurang mendapatkan perhatian yang cukup.

  13. Riwayat penolakan: Merupakan kondisi di mana seseorang pernah ditolak oleh orang lain, baik secara langsung atau tidak langsung.

  14. Riwayat penganiayaan (mis. fisik, psikologis, seksual): Merupakan kondisi di mana seseorang pernah mengalami penganiayaan atau kekerasan fisik, psikologis, atau seksual dari orang lain.

  15. Transisi perkembangan: Merupakan kondisi di mana seseorang mengalami perubahan atau transisi dalam tahap perkembangan hidupnya, seperti masa remaja, dewasa muda, atau masa tua.


Kondisi Klinis Terkait

  1. Cedera traumatis adalah kerusakan fisik yang disebabkan oleh kecelakaan atau trauma. 
  2. Pembedahan adalah tindakan medis yang melibatkan pengangkatan atau perbaikan jaringan tubuh dengan menggunakan instrumen bedah. 
  3. Kehamilan adalah kondisi di mana seorang wanita memiliki janin yang berkembang dalam rahimnya. 
  4. Kondisi baru terdiagnosis (mis. diabetes melitus) adalah kondisi medis yang baru saja didiagnosis oleh seseorang. 
  5. Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, yang dapat menyebabkan kerusakan otak. 
  6. Penyalahgunaan zat adalah kebiasaan yang tidak sehat dan berpotensi merusak yang melibatkan penggunaan obat-obatan terlarang atau alkohol secara berlebihan. 
  7. Demensia adalah kelainan otak yang menyebabkan gangguan memori, kemampuan berbicara, berpikir, dan melakukan aktivitas sehari-hari.


SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama

Harga Diri (L.09069)

Luaran Tambahan

Citra Tubuh (L.09067)
Identitas Seksual (L.07056)
Kesadaran Diri (L.09072)
Ketahanan Personal (L.09073)
Status Koping (L.09086)
Penampilan Peran (L.13119)
Perilaku Menurunkan Berat Badan (L.03027)
Resolusi Berduka (L.09085)
Tingkat Ansietas (L.09093)

SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama

Dukungan Penampilan Peran (I.13478)
Promosi Harga Diri (I.09308)
Promosi Kesadaran Diri (I.09311)
Promosi Koping (I.09312)

Intervensi Pendukung

Dukungan Emosional (I.09256)
Dukungan Kelompok (I.09258)
Dukungan Memaafkan (I.09261)
Dukungan Pelaksanaan Ibadah (I.09262)
Dukungan Pengambilan Keputusan (I.09265)
Dukungan Pengungkapan Kebutuhan (I.09266)
Dukungan Perasaan Bersalah (I.09268)
Dukungan Perlindungan Penganiayaan (I.09270)
Dukungan Proses Berduka (I.09274)
Dukungan Proses Berduka Kematian Perinatal (I.09275)
Dukungan Sumber Finansial (I.13479)
Dukungan Tanggung Jawab pada Diri Sendiri (I.09277)
Edukasi Seksualitas (I.12447)
Konseling (I.10334)
Latihan Asertif (I.09283)
Manajemen Mood (I.09289)
Pencegahan Penyalahgunaan Zat (I.09298)
Penentuan Tujuan Bersama (I.12464)
Promosi Citra Tubuh (I.09305)
Promosi Perkembangan Anak (I.10340)
Promosi Perkembangan Remaja (I.10341)
Promosi Resiliens (I.13497)
Restrukturisasi Kognitif (I.06207)
Terapi Bantuan Hewan (I.09317)
Terapi Kelompok (I.13500)
Terapi Penyalahgunaan Zat (Detoksifikasi Zat) (I.09325)
Terapi Reminisens (I.09327)
Terapi Seni (I.09329)


Bacaan Terkait:

  1. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  2. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  3. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0102 Risiko Harga Diri Rendah Situasional Reviewed by Nursing University on 7:39:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.