SDKI - D.0105 Waham

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM


Waham adalah salah satu diagnosa keperawatan tentang gejala psikosis yang ditandai dengan adanya keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan dan tidak mampu dibuktikan secara logis. Waham bisa terjadi pada orang yang mengalami gangguan mental, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, atau gangguan delusional. Orang yang mengalami waham akan memegang teguh keyakinan yang salah, walaupun dihadapkan dengan bukti-bukti yang jelas sekalipun.

Waham bisa bervariasi dalam bentuk dan isi. Beberapa contoh jenis waham adalah waham kebesaran, waham pengaruh, waham kejaran, dan waham somatik. Waham kebesaran misalnya, membuat seseorang merasa bahwa ia memiliki kekuatan atau keistimewaan tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Sedangkan, waham pengaruh menyebabkan seseorang merasa bahwa orang lain atau kekuatan supranatural memiliki pengaruh besar pada dirinya.

Waham dapat menyebabkan banyak masalah dan kecemasan pada individu yang mengalaminya. Gejala ini seringkali menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kesulitan dalam menjalin hubungan sosial dan kerja, bahkan dapat menyebabkan tindakan yang berbahaya bagi diri sendiri maupun orang lain.

Perawat memainkan peran penting dalam membantu orang yang mengalami waham. Perawat dapat melakukan evaluasi yang komprehensif untuk memastikan bahwa gejala tersebut tidak disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Selain itu, perawat juga dapat membantu pasien untuk mengatasi gejala yang dialami melalui terapi perilaku kognitif dan obat-obatan. Perawat dapat membantu pasien untuk memahami bahwa gejala yang dialami bukanlah hal yang nyata dan membantu pasien untuk kembali mengalami kehidupan yang normal.


Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)



Definisi

Keyakinan yang keliru tentang isi pikiran yang dipertahankan secara kuat atau terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.


Penyebab

  1. Faktor biologis: Kelainan genetik/ keturunan, kelainan neurologis (mis. gangguan sistem limbik, gangguan ganglia basalis, tumor otak)
  2. Faktor psikodimanik (mis. isolasi sosial, hipersensitif)
  3. Maladaptasi
  4. Stres berlebihan

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif
  1. Mengungkapkan isi waham
  1. Menunjukkan perilaku sesuai isi waham
  2. Isi pikir tidak sesuai realitas
  3. Isi pembicaraan sulit dimengerti

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif
  1. Merasa sulit berkonsentrasi
  2. Merasa khawatir
  1. Curiga berlebihan
  2. Waspada berlebihan
  3. Bicara berlebihan
  4. Sikap menentang atau permusuhan
  5. Wajah tegang
  6. Pola tidur berubah
  7. Tidak mampu mengambil keputusan
  8. Flight of idea
  9. Produktuktifitas kerja menurun
  10. Tidak mampu merawat diri
  11. Menarik diri

Kondisi Klinis Terkait

  1. Skizofrenia: Merupakan gangguan mental kronis yang ditandai dengan gejala psikosis seperti waham, halusinasi, pikiran kacau, dan emosi yang datar. Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, merasakan, dan berperilaku secara normal.
  2. Gangguan sistem limbik: Merupakan kelainan yang terjadi pada sistem saraf yang bertanggung jawab atas pengaturan emosi, motivasi, dan perilaku. Gangguan ini dapat menyebabkan perubahan mood, kecemasan, dan perilaku impulsif.
  3. Gangguan ganglia basalis: Merupakan kelainan yang terjadi pada bagian otak yang mengatur gerakan tubuh dan koordinasi otot. Gangguan ini dapat menyebabkan gejala seperti tremor, kaku otot, dan kesulitan dalam bergerak.
  4. Tumor otak: Merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal yang terjadi di otak dan dapat mempengaruhi fungsi otak seperti kognisi, gerakan, dan emosi. Gejala tumor otak dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan ukuran tumor.
  5. Depresi: Merupakan gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan, hilangnya minat atau kesenangan, kelelahan, perubahan nafsu makan dan tidur, serta pemikiran negatif tentang diri sendiri dan masa depan. Depresi dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang dan membutuhkan perawatan medis dan dukungan sosial.

SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama

Status Orientasi (L.09090)

Luaran Tambahan

Kontrol Pikir (L.09078)
Orientasi Kognitif (L.09081)
Psikospiritual (L.09084)
Status Kognitif (L.09086)
Status Spiritual (L.09091)
Tingkat Agitasi (L.09092)
Tingkat Berduka (L.09094)
Tingkat Depresi (L.09097)

SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama

Manajemen Waham (I.09295)
Orientasi Realita (I.09297)

Intervensi Pendukung

Manajemen Halusinasi (I.09288)
Manajemen Mood (I.09289)
Manajemen Pengendalian Marah (I.09290)
Modifikasi Perilaku Keterampilan Sosial (I.13484)
Pemberian Obat (I.02062)
Pencegahan Waham (I.09299)
Promosi Dukungan Keluarga (I.13488)
Promosi Harga Diri (I.09308)
Promosi Sistem Pendukung (I.09313)

Referensi:

  1. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  2. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  3. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0105 Waham Reviewed by Nursing University on 8:44:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.