SDKI - D.0133 Perlambatan Pemulihan Pascabedah
DAFTAR ISI:
PENGETAHUAN UMUM
Perlambatan Pemulihan Pascabedah adalah suatu kondisi atau masalah keperawatan dimana pasien mengalami kesulitan dalam pemulihan setelah menjalani operasi. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk komplikasi medis, infeksi, kekurangan nutrisi, dan kurangnya aktivitas fisik.
Sebagai seorang perawat, sangat penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala yang menunjukkan bahwa pasien mengalami perlambatan dalam pemulihan pascabedah. Beberapa tanda dan gejala yang harus diperhatikan antara lain:
- Penurunan nafsu makan
- Kelelahan yang berlebihan
- Nyeri yang tidak terkendali
- Demam atau suhu tubuh yang tidak normal
- Perubahan dalam tingkat kesadaran
- Pembengkakan atau kemerahan di sekitar luka operasi
- Kesulitan bernapas atau batuk
Jika Anda mengamati pasien Anda mengalami tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter dan tim perawatan untuk menentukan tindakan yang tepat. Beberapa langkah yang dapat membantu mempercepat pemulihan pasien pascabedah antara lain:
- Memberikan dukungan nutrisi yang adekuat. Pasien harus diberikan makanan yang cukup gizi dan cairan yang cukup untuk membantu tubuh memulihkan diri setelah operasi.
- Mendorong pasien untuk bergerak dan beraktivitas fisik ringan. Ini membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah terjadinya komplikasi seperti trombosis vena dalam.
- Memberikan obat penghilang nyeri dan antiinflamasi seperti acetaminophen atau ibuprofen, yang dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan setelah operasi.
- Melakukan perawatan luka operasi yang tepat, termasuk mengganti perban dan membersihkan luka dengan cara yang benar.
- Mendorong pasien untuk mengikuti rencana perawatan pascaoperasi yang telah ditentukan oleh dokter dan tim perawatan.
Sebagai seorang perawat, Anda juga harus selalu memantau kondisi pasien dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan selama masa pemulihan. Dengan bekerja sama dengan dokter dan tim perawatan, Anda dapat membantu mempercepat pemulihan pasien pascabedah dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan terbaik yang tersedia.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Pemanjangan jumlah hari pascabedah untuk memulai dan melakukan aktivitas sehari-hari
Penyebab
Skor klasifikasi status fisik American Society of Anesthesiologists (ASA) ≥3: Ini mengacu pada skor yang digunakan untuk mengevaluasi status fisik pasien sebelum tindakan anestesi, di mana skor ≥3 menunjukkan adanya penyakit sistemik yang signifikan atau kondisi yang mengancam jiwa. - Hiperglikemia: Ini adalah kondisi di mana kadar gula darah meningkat di atas level normal.
- Edema pada lokasi pembedahan: Ini adalah pembengkakan pada jaringan di lokasi pembedahan.
- Prosedur pembedahan ekstensif (luas): Ini merujuk pada prosedur pembedahan yang melibatkan pemotongan atau manipulasi jaringan yang luas atau kompleks.
- Usia ekstrem: Ini merujuk pada usia pasien yang sangat muda atau sangat tua.
- Riwayat perlambatan penyembuhan Iuka: Ini merujuk pada pasien yang memiliki riwayat kesulitan dalam proses penyembuhan luka pada pembedahan sebelumnya.
- Gangguan mobilitas: Ini merujuk pada pasien yang memiliki masalah dengan mobilitas atau gerakan tubuh.
- Malnutrisi: Ini merujuk pada pasien yang memiliki asupan nutrisi yang tidak memadai atau kekurangan nutrisi tertentu.
- Obesitas: Ini merujuk pada pasien yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas 30.
- Infeksi Iuka perioperatif: Ini adalah infeksi yang terjadi di sekitar lokasi pembedahan.
- Mual/muntah persisten: Ini merujuk pada mual atau muntah yang berlangsung lama setelah tindakan pembedahan.
- Respon emosional pascaoperasi: Ini merujuk pada respons emosional yang terjadi setelah tindakan pembedahan, seperti kecemasan atau depresi.
- Pemanjangan proses operasi: Ini merujuk pada situasi di mana prosedur pembedahan mengalami penundaan atau pemanjangan waktu.
- Gangguan psikologis pascaoperasi: Ini merujuk pada gangguan psikologis yang terjadi setelah tindakan pembedahan, seperti stres pasca-trauma atau gangguan stres pasca-trauma.
- Kontaminasi bedah: Ini merujuk pada kontaminasi atau infeksi yang terjadi selama tindakan pembedahan.
- Trauma pada Iuka operasi: Ini adalah trauma atau cedera yang terjadi pada jaringan di sekitar lokasi pembedahan.
- Efek agen farmakologis: Ini merujuk pada efek samping dari obat-obatan yang digunakan selama tindakan pembedahan, seperti efek samping dari anestesi atau antibiotik.
Gejala dan Tanda Mayor
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala dan Tanda Minor
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
- Tindakan operasi besar
- Trauma yang memerlukan intervensi bedah
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Mobilitas Fisik (L.05042)
Penyembuhan Luka (L.14130)
Tingkat Infeksi (L.14137)
Tingkat Nyeri (L.08066)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Manajemen Nutrisi (I.03119)
Manajemen Nyeri (I.08238)
Perawatan Luka (I.14564)
Intervensi Pendukung
Dukungan Mobilisasi (I.05173)
Dukungan Spiritual (I.09276)
Edukasi Analgesia Terkontrol (I.12364)
Edukasi Edema (I.12370)
Edukasi Pencegahan Infeksi (I.12406)
Edukasi Mobilisasi (I.12394)
Konferensi Multidisiplin (I.13481)
Latihan Batuk Efektif (I.01006)
Latihan Pernapasan (I.01007)
Latihan Rentang Gerak (I.05177)
Manajemen Akses Vena Sentral (I.02031)
Manajemen Cairan (I.03098)
Manajemen Demam (I.03099)
Manajemen Depresi Pascapersalinan (I.09287)
Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Manajemen Mual (I.03117)
Manajemen Stres (I.09293)
Pemantauan Nyeri (I.08242)
Pemantauan Respirasi (I.01014)
Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Pemberian Analgesik (I.08243)
Pemberian Makanan Enteral (I.03126)
Pemberian Makanan Parenteral (I.03127)
Pemberian Obat (I.02062)
Pemberian Obat Intravena (I.02065)
Pemberian Obat Oral (I.03128)
Pemberian Obat Topikal (I.14533)
Pencegahan Emboli (I.02066)
Pencegahan Luka Tekan (I.14543)
Pencegahan Perdarahan (I.02067)
Pengaturan Posisi (I.01019)
Perawatan Emboli Paru (I.02074)
Perawatan Emboli Perifer (I.02074)
Perawatan Luka Tekan (I.14566)
Perawatan Mulut (I.11356)
Perawatan Pascaanestesi (I.06205)
Perawatan Selang (I.14568)
Perawatan Selang Dada (I.01022)
Perawatan Selang Gastrointestinal (I.03133)
Perawatan Tirah Baring (I.14572)
Referensi:
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: