SDKI - D.0138 Risiko Cedera Pada Janin
DAFTAR ISI:
PENGETAHUAN UMUM
Risiko cedera pada janin adalah masalah keperawatan yang dapat terjadi selama kehamilan dan persalinan yang dapat mengancam keselamatan janin. Cedera pada janin dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi medis ibu, lingkungan, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kesehatan janin.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan cedera pada janin termasuk:
Kondisi medis ibu: Beberapa kondisi medis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit autoimun dapat meningkatkan risiko cedera pada janin. Ibu yang menderita kondisi medis ini harus memperhatikan perawatan khusus dan mengikuti pengobatan yang tepat.
Perilaku ibu: Merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang selama kehamilan dapat menyebabkan cedera pada janin. Ibu harus menghindari perilaku-perilaku yang berisiko selama kehamilan untuk menjaga kesehatan janin.
Infeksi: Infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan cedera pada janin. Ibu harus memperhatikan kebersihan dan menghindari kontak dengan orang yang sakit selama kehamilan.
Kekurangan gizi: Kurangnya asupan gizi selama kehamilan dapat menyebabkan cedera pada janin. Ibu harus mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang selama kehamilan.
Kelainan janin: Beberapa kelainan janin dapat meningkatkan risiko cedera selama persalinan. Kelainan seperti posisi janin yang tidak tepat atau kelainan kromosom dapat memengaruhi kemampuan janin untuk melewati jalan lahir secara aman.
Persalinan sulit: Persalinan yang sulit dapat meningkatkan risiko cedera pada janin. Hal ini bisa terjadi jika janin terlalu besar atau jika ibu mengalami masalah selama persalinan.
Perawat perinatal harus memantau kondisi ibu dan janin secara teratur selama kehamilan dan persalinan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan cedera pada janin. Jika terdapat faktor risiko, perawat perinatal dapat memberikan perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan ibu dan janin serta mencegah cedera yang mungkin terjadi. Selain itu, perawat perinatal dapat memberikan edukasi kepada ibu tentang cara menjaga kesehatan selama kehamilan dan menjelaskan tanda-tanda peringatan jika terjadi masalah selama kehamilan dan persalinan.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Definisi
Beriko mengatami bahaya atau kerusakan fisik pada janin selama proses kehamilan dan persalinan
Faktor Risiko
- Besarnya ukuran janin
- Malposisi janin
- Induksi persalinan
- Persalinan lama kala l, II dan Ill
- Disfungsi uterus
- Kecemasan yang berlebihan tentang proses persalinan
- Riwayat persalinan sebelumnya
- Usia ibu (<15 tahun atau >35 tahun)
- Paritas banyak
- Efek metode/intervensi bedah selama persalinan
- Nyeri pada abdomen
- Nyeri pada jalan lahir
- Penggunaan alat bantu persalinan
- Kelelahan
- Merokok
- Efek agen farmakologis
- Pengaruh budaya
- Pola makan yang tidak sehat
- Faktor ekonomi
- Konsumsi alkohol
- Terpapar agen teratogen
Kondisi Klinis Terkait
- Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW)
- Infeksi
- Penyakit penyerta: Asma, hipertensi, penyakit menular seksual, AIDS
- Masalah kontraksi
- Efek pengobatan pada ibu
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Tingkat Infeksi (L.14137)
Tingkat Pengetahuan (L.12111)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Pencegahan Cedera (I.14537)
Pengukuran Gerakan Janin (I.14554)
Intervensi Pendukung
Konseling Seksualitas (I.07214)
Manajemen Nutrisi (I.03119)
Manajemen Perdarahan Pervaginam (I.02044)
Manajemen Propalsus Uteri (I.07219)
Manajemen Stres (I.09293)
Pemantauan Elektronik Fetal (I.14527)
Pencegahan Jatuh (I.14540)
Perawatan Kenyamanan (I.08245)
Perawatan Persalinan Risiko Tinggi (I.07228)
Persiapan Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) (I.14574)
Promosi ASI Eksklusif (I.03135)
Promosi Dukungan Keluarga (I.13488)
Promosi Dukungan Spiritual (I.09306)
Promosi Komunikasi Efektif (I.13491)
Promosi Proses Efektif Keluarga (I.13496)
Resusitasi Janin (I.02082)
Skrining Penyalahgunaan Zat (I.09316)
Teknik Distraksi (I.08247)
Teknik Menenangkan (I.08248)
Referensi:
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: