SDKI - D.0144 Risiko Luka Tekan

Luka tekan adalah luka yang terjadi pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat tekanan yang berulang atau terus menerus pada satu area tubuh tertentu. Luka tekan sering terjadi pada pasien yang harus menghabiskan waktu yang lama di tempat tidur atau kursi roda, dan merupakan masalah serius dalam perawatan kesehatan.

Risiko terjadinya luka tekan dapat dilihat dari beberapa faktor. Faktor risiko yang umum termasuk usia, kondisi kesehatan umum, masalah kulit, dan mobilitas. Pasien yang lebih tua dan mereka yang memiliki penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti diabetes atau kanker, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami luka tekan.

Selain itu, pasien yang tidak dapat bergerak atau berpindah posisi sendiri, seperti orang yang terbaring di tempat tidur atau yang menggunakan kursi roda, juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami luka tekan. Hal ini karena tekanan yang terus menerus pada satu area tubuh dapat menghambat sirkulasi darah dan menyebabkan kerusakan pada jaringan.

Terkait dengan perawatan keperawatan, risiko luka tekan dapat dikelola dengan beberapa tindakan pencegahan. Perawat harus memeriksa pasien secara rutin untuk melihat apakah ada tanda-tanda luka tekan yang sedang berkembang. Perawat juga harus membantu pasien untuk berganti posisi secara teratur, serta memberikan bantuan untuk mengatur posisi tidur atau duduk agar tekanan pada kulit dan jaringan di bawahnya dapat dikurangi.

Selain itu, perawat juga harus memperhatikan kondisi kulit pasien dan memberikan perawatan kulit yang tepat untuk mencegah terjadinya luka tekan. Hal ini termasuk menghindari penggunaan sabun yang keras atau produk perawatan kulit lain yang dapat mengiritasi kulit, serta menjaga kebersihan kulit dan mengaplikasikan lotion atau krim pelembap yang tepat.


Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)




Definisi

Berisiko menagalami cedera lokal pada kulit dan/ atau jaringan, biasanya pada tonjolan tulang akibat tekanan dan/ atau gesekan


Faktor Risiko

  1. Skor skala Braden Q ≤16 (anak) atau Skor skala Braden < 18 (dewasa)
  2. Perubahan fungsi kognitif
  3. Perubahan sensasi
  4. Skor ASA (American in Sensation Anethesiologist) ≥2
  5. Anemia
  6. Penurunan mobilisasi
  7. Penurunan kadar albumin
  8. Penurunan oksigenasi jaringan
  9. Penurunan perfusi jaringan
  10. Dehidrasi
  11. Kulit kering
  12. Edema
  13. Peningkatan suhu kulit 1 – 2 derajat Celcius
  14. Periode imobilisasi yang lama diatas permukaan yang keras (mis. prosedur operasi ≥2 jam)
  15. Usia ≥65 tahun
  16. Berat badan lebih
  17. Fraktur tungkai
  18. Riwayat stroke
  19. Riwayat Iuka tekan
  20. Riwayat trauma
  21. Hipertermi
  22. Inkontinensia
  23. Ketidakadekuatan nutrisi
  24. Skor RAPS (Risk Assesment Pressure Score) rendah
  25. Klasifikasi fungsional NYHA (New York Head Association) ≥2
  26. Efek agen farmakologis (mis. anatesi umum, vasopressor, antidepresan, norepinefrin)
  27. Imobilisasi fisik
  28. Penekanan di atas tonjolan tulang
  29. Penurunaan tebal lipatan kulit trisep
  30. Kulit bersisik
  31. Gesekan permukaan kulit

Kondisi Klinis Terkait

  1. Anemia
  2. Gagal jantung kongestif
  3. Trauma
  4. Stroke
  5. Malnutrisi
  6. Obesitas
  7. Fraktur tungkai
  8. Cedera medula spinalis dan/ atau kepala
  9. Imobilisasi


Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)

Luaran Utama

Integritas Kulit dan Jaringan (L.14125)

Luaran Tambahan

Fungsi Sensori (L.06048)
Mobilitas Fisik (L.05042)
Penyembuhan Luka (L.14130)
Status Nutrisi (L.03030)
Status Sirkulasi (L.02016)
Tingkat Infeksi (L.14137)

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)

Intervensi Utama

Manajemen Sensasi Perifer (I.06195)
Pencegahan Luka Tekan (I.14543)
Intervensi Pendukung
Dukungan Ambulasi (I.06171)
Dukungan Mobilisasi (I.05173)
Dukungan Perawatan Diri (I.11348)
Edukasi Edema (I.12370)
Edukasi Pencegahan Luka Tekan (I.12408)
Edukasi Perawatan Kulit (I.12426)
Manajemen Berat Badan (I.03097)
Manajemen Cairan (I.03098)
Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)
Manajemen Nutrisi (I.03119)
Manajemen Pruritus (I.14519)
Pemberian Obat Kulit (I.14532)
Pemberian Obat Topikal (I.14533)
Perawatan Inkontinensia Fekal (I.04162)
Perawatan Inkontinensia Urine (I.04163)
Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
Perawatan Gips (I.05181)
Perawatan Tirah Baring (I.14572)

Referensi:

PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0144 Risiko Luka Tekan Reviewed by Nursing University on 7:45:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.