SLKI - L.04035 Kontinensia Fekal
Kontinensia fekal atau kemampuan untuk mengendalikan buang air besar adalah aspek penting dari kesehatan usus dan kualitas hidup. Masalah kontinensia fekal dapat mempengaruhi orang dari segala usia dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk gangguan fungsi usus, penyakit neurologis, trauma, atau pembedahan.
Perawat memiliki peran penting dalam membantu pasien dengan masalah kontinensia fekal. Pada pasien dengan masalah kontinensia fekal, perawat dapat melakukan evaluasi awal yang mencakup wawancara dengan pasien dan pemeriksaan fisik untuk menentukan penyebab dan tingkat keparahan masalah tersebut.
Setelah evaluasi awal, perawat dapat membantu pasien dengan kontinensia fekal melalui beberapa cara seperti:
Memberikan edukasi tentang makanan dan minuman yang dapat membantu meningkatkan kesehatan usus dan meminimalkan konstipasi.
Memberikan edukasi tentang teknik pengosongan usus yang efektif, seperti teknik Valsalva, teknik digital, atau menggunakan enema.
Memberikan dukungan psikologis untuk mengatasi masalah emosional yang mungkin timbul akibat masalah kontinensia fekal.
Mengajarkan teknik relaksasi untuk membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kontrol atas buang air besar.
Menyediakan alat bantu seperti stoma atau diaper dewasa untuk membantu pasien mengendalikan buang air besar.
Selain membantu pasien dengan masalah kontinensia fekal, perawat juga dapat membantu mencegah masalah ini dengan mengedukasi pasien tentang pentingnya menjaga kesehatan usus dan menerapkan gaya hidup yang sehat, termasuk olahraga dan diet yang seimbang.
Dalam melakukan perawatan pasien dengan masalah kontinensia fekal, perawat perlu memperhatikan prinsip-prinsip etika dan profesionalisme. Perawat harus menghormati privasi pasien dan menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh pasien. Perawat juga harus menghindari tindakan yang merugikan pasien dan melakukan tindakan yang konsisten dengan standar keperawatan yang berlaku.
Secara keseluruhan, perawat memiliki peran penting dalam membantu pasien dengan masalah kontinensia fekal, baik dalam memberikan perawatan langsung maupun dalam mencegah masalah ini terjadi. Melalui kerja sama antara perawat dan pasien, masalah kontinensia fekal dapat diatasi dengan lebih efektif dan pasien dapat memperoleh kualitas hidup yang lebih baik.
Definisi
Pola normal kebiasaan buang air besar
Ekspektasi
Membaik
Kriteria Hasil
Skor : Menurun 1, Cukup Menurun 2, Sedang 3, Cukup Meningkat 4, Meningkat 5- Pengontrolan pengeluaran feses (........)
| No. | Kriteria Hasil | Memburuk | Cukup Memburuk | Sedang | Cukup Membaik | Membaik |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 | Defekasi | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
| 2 | Frekuensi buang air besar | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
| 3 | Kondisi kulit perianal | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
Referensi dan Sumber Bacaan:
- PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

Tidak ada komentar: