DISTOSIA
MAKALAH DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DISTOSIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan distosia?
- Apa saja faktor penyebab distosia pada persalinan?
- Apa saja tanda dan gejala yang biasanya muncul pada ibu yang mengalami distosia?
- Bagaimana cara penanganan distosia pada persalinan?
C. Tujuan dan Manfaat
- Calon ibu yang sedang hamil dan ingin mengetahui tentang persalinan dan kondisi yang mungkin terjadi saat proses persalinan.
- Ibu yang sedang mengalami persalinan dan perlu memahami tentang tanda dan gejala distosia.
- Tenaga medis yang terlibat dalam penanganan persalinan, sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat dan efektif pada pasien yang mengalami distosia.
D. Ruang Lingkup
E. Konsep Definisi
F. Metode Penulisan
G. Sistematika Penulisan
BAB IIPEMBAHASAN
A. Definisi
- Menurut Varney (2014), distosia adalah proses persalinan yang mengalami kesulitan atau tidak dapat berlangsung secara normal karena adanya faktor-faktor patologis.
- Menurut Cunningham et al. (2021), distosia adalah gangguan pada proses persalinan yang ditandai dengan kegagalan pembukaan serviks, kesulitan dalam pengeluaran janin, atau keduanya.
- Menurut Williams Obstetrics (2018), distosia adalah ketidakmampuan uterus untuk melahirkan secara normal, yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor maternal, janin, atau uterus itu sendiri.
B. Etiologi
- Faktor maternal seperti panggul sempit, kelainan serviks, kelelahan, obesitas, riwayat operasi caesar sebelumnya, dan kelainan kontraksi uterus.
- Faktor janin seperti ukuran janin yang besar, presentasi yang salah, kelainan letak janin, dan kelainan bawaan pada janin.
- Faktor uterus seperti hipertonisitas, hipotoni, atau kelainan pada jaringan ikat yang mengelilingi uterus.
C. Jenis-Jenis
- Distosia bahu: terjadi ketika bahu janin terjepit di dalam panggul dan sulit untuk dikeluarkan.
- Distosia pembukaan serviks: terjadi ketika pembukaan serviks terhambat atau tidak berlangsung normal.
- Distosia penurunan kepala: terjadi ketika kepala janin tidak dapat menyesuaikan diri dengan jalan lahir dan sulit untuk dikeluarkan.
- Distosia pengeluaran janin: terjadi ketika janin sulit untuk dikeluarkan karena presentasi yang salah atau ukuran janin yang besar.
D. Manifestasi Klinis
- Pembukaan serviks yang lambat atau terhambat.
- Kontraksi uterus yang tidak teratur atau terlalu kuat.
- Nyeri perut yang hebat dan terus-menerus.
- Penurunan atau tidak adanya kemajuan dalam proses persalinan.
- Detak jantung janin yang tidak stabil atau menurun.
E. Patofisiologi
F. Pencegahan
G. Penatalaksanaan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN DISTOSIA
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN:
1. Riwayat Kesehatan
- Riwayat persalinan sebelumnya
- Riwayat kesehatan ibu selama kehamilan
- Keluhan saat ini (nyeri, pendarahan, dan sebagainya)
2. Pemeriksaan Fisik
- Tekanan darah, nadi, suhu tubuh
- Pemeriksaan panggul dan serviks
- Pemeriksaan janin (detak jantung, gerakan janin)
- Pemeriksaan tanda vital ibu dan bayi
3. Pemeriksaan Laboratorium
- Hitung darah lengkap
- Urinalisis
- Elektrolit darah
B. DIAGNOSA, INTERVENSI DAN EVALUASI KEPERAWATAN:
1. Diagnosa Keperawatan 1: Nyeri akut berhubungan dengan distosia
a. Kriteria Hasil:
- Klien melaporkan penurunan intensitas nyeri setelah intervensi keperawatan
- Klien dapat mengidentifikasi faktor pemicu dan strategi pengelolaan nyeri
b. Intervensi:
- Monitor tanda-tanda vital klien
- Berikan analgesik sesuai resep dokter
- Ajarkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam
- Berikan pijatan atau kompres pada area yang nyeri
c. Evaluasi:
- Klien melaporkan penurunan intensitas nyeri dari 8 menjadi 4 setelah diberikan analgesik dan teknik relaksasi
2. Diagnosa Keperawatan 2: Risiko tinggi perdarahan postpartum berhubungan dengan distosia
a. Kriteria Hasil:
- Klien tidak mengalami perdarahan berlebihan setelah melahirkan
- Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan postpartum dan tindakan yang harus dilakukan
b. Intervensi:
- Monitor tanda-tanda vital klien
- Berikan transfusi darah jika diperlukan
- Ajarkan tanda-tanda perdarahan postpartum dan tindakan yang harus dilakukan
- Pantau perdarahan setiap 15 menit setelah persalinan
c. Evaluasi:
- Tidak ada tanda-tanda perdarahan berlebihan dan klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan postpartum
3. Diagnosa Keperawatan 3: Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan kegelisahan
a. Kriteria Hasil:
- Klien melaporkan tidur yang nyenyak selama 6-8 jam per hari
- Klien dapat melakukan relaksasi sebelum tidur
b. Intervensi:
- Kolaborasi pemberian analgesik sebelum tidur
- Ajarkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau pijatan ringan
- Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk tidur
c. Evaluasi:
- Klien melaporkan tidur yang nyenyak selama 7 jam setelah diberikan analgesik dan teknik relaksasi sebelum tidur.
BAB IV
PENUTUP
Distosia adalah kondisi ketika persalinan tidak berjalan
normal atau mengalami hambatan yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi.
Hal ini memerlukan perhatian medis yang segera dan intervensi yang tepat agar
persalinan dapat berjalan dengan lancar dan mengurangi risiko komplikasi.
Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai pengertian, faktor
risiko, penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganan distosia. Melalui pemahaman
yang baik tentang distosia, perawat dan tenaga medis dapat memberikan pelayanan
yang optimal untuk mengurangi risiko komplikasi dan memperbaiki prognosis
pasien.
Namun, sebagai upaya pencegahan, ibu hamil perlu menjaga
kesehatan selama kehamilan dan melakukan pemeriksaan secara rutin. Ibu hamil
juga perlu memperhatikan pola makan dan olahraga yang sehat, serta melakukan
persiapan fisik dan mental untuk menghadapi persalinan.
Dalam penanganan distosia, peran perawat sangat penting
dalam melakukan pengkajian dan intervensi keperawatan untuk mempercepat proses
persalinan dan mengurangi risiko komplikasi. Oleh karena itu, perawat perlu
terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menangani pasien
dengan distosia.
Akhirnya, diharapkan makalah ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang distosia, serta dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan dan memperhatikan tanda-tanda persalinan yang tidak normal.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Arulkumaran, S., Gibb, D. M., & Prasad, R. N. (2013). Obstetrics
for Anaesthetists. Oxford University Press.
Association of Women's Health, Obstetric and Neonatal Nurses. (2019).
Guidelines for professional registered nurse staffing for perinatal units.
Journal of Obstetric, Gynecologic, and Neonatal Nursing, 48(6), 759-761.
Hidayati, N., & Purwanti, N. (2019). Penatalaksanaan Distosia pada
Persalinan Kala II. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 6(2), 163-169.
Johnson, R. L., & Stone, R. (2018). Guidelines for Perinatal Care.
American Academy of Pediatrics and the American College of Obstetricians and
Gynecologists.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran: Pelayanan Obstetri dan Ginekologi. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
National Institute for Health and Care Excellence. (2019). Intrapartum
care for healthy women and babies. Clinical guideline [CG190]. National
Institute for Health and Care Excellence.
Prawirohardjo, S., & Wiknjosastro, G. H. (2015). Ilmu Kebidanan.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Situmorang, P. N., & Adiningsih, S. R. (2019). Asuhan keperawatan
pada persalinan distosia. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(1), 17-25.
World Health Organization. (2018). WHO recommendations: Intrapartum care for a positive childbirth experience. World Health Organization.

Tidak ada komentar: