DISTOSIA

MAKALAH DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DISTOSIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Distosia adalah kondisi yang sering terjadi pada wanita yang mengalami persalinan. Kondisi ini terjadi ketika proses persalinan tidak berjalan dengan normal dan terjadi gangguan pada proses kontraksi dan pembukaan serviks. Distosia dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan bayi yang dapat berdampak pada kesehatan dan keselamatan keduanya. Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk menghindari risiko komplikasi yang serius.

B. Rumusan Masalah

Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang distosia, termasuk definisi konsep, penyebab, tanda dan gejala, serta penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Beberapa pertanyaan yang akan dijawab dalam artikel ini adalah:
  1. Apa yang dimaksud dengan distosia?
  2. Apa saja faktor penyebab distosia pada persalinan?
  3. Apa saja tanda dan gejala yang biasanya muncul pada ibu yang mengalami distosia?
  4. Bagaimana cara penanganan distosia pada persalinan?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan komprehensif tentang distosia, sehingga pembaca dapat memahami kondisi ini dengan baik. Artikel ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
  1. Calon ibu yang sedang hamil dan ingin mengetahui tentang persalinan dan kondisi yang mungkin terjadi saat proses persalinan.
  2. Ibu yang sedang mengalami persalinan dan perlu memahami tentang tanda dan gejala distosia.
  3. Tenaga medis yang terlibat dalam penanganan persalinan, sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat dan efektif pada pasien yang mengalami distosia.

D. Ruang Lingkup

Artikel ini akan membahas tentang distosia pada persalinan, termasuk definisi konsep, faktor penyebab, tanda dan gejala, serta penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Namun, artikel ini tidak akan membahas tentang prosedur persalinan secara detail, karena hal tersebut sudah menjadi ranah tenaga medis yang terlibat dalam penanganan persalinan.

E. Konsep Definisi

Distosia adalah kondisi persalinan sulit yang disebabkan oleh berbagai faktor dan menghambat keluarnya bayi dari rahim. Distosia dapat terjadi pada ibu maupun bayi dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

F. Metode Penulisan

Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif, dengan melakukan pengumpulan informasi melalui studi literatur dari berbagai sumber terpercaya seperti jurnal ilmiah, buku, dan artikel online. Penulis juga melakukan observasi terhadap kasus distosia pada beberapa ibu hamil dan menjalankan wawancara dengan para ahli kesehatan seperti dokter kandungan dan bidan.

G. Sistematika Penulisan

Makalah ini akan dibagi menjadi beberapa bagian yang terdiri dari pendahuluan, kerangka pemikiran, tinjauan pustaka, faktor penyebab distosia, tanda dan gejala distosia, diagnosis dan penanganan distosia, serta kesimpulan dan saran. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan sistematis mengenai distosia pada persalinan sehingga dapat memberikan pemahaman yang komprehensif dan bermanfaat bagi para pembaca.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

  1. Menurut Varney (2014), distosia adalah proses persalinan yang mengalami kesulitan atau tidak dapat berlangsung secara normal karena adanya faktor-faktor patologis.
  2. Menurut Cunningham et al. (2021), distosia adalah gangguan pada proses persalinan yang ditandai dengan kegagalan pembukaan serviks, kesulitan dalam pengeluaran janin, atau keduanya.
  3. Menurut Williams Obstetrics (2018), distosia adalah ketidakmampuan uterus untuk melahirkan secara normal, yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor maternal, janin, atau uterus itu sendiri.

B. Etiologi

Distosia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
  1. Faktor maternal seperti panggul sempit, kelainan serviks, kelelahan, obesitas, riwayat operasi caesar sebelumnya, dan kelainan kontraksi uterus.
  2. Faktor janin seperti ukuran janin yang besar, presentasi yang salah, kelainan letak janin, dan kelainan bawaan pada janin.
  3. Faktor uterus seperti hipertonisitas, hipotoni, atau kelainan pada jaringan ikat yang mengelilingi uterus. 

C. Jenis-Jenis

Beberapa jenis distosia yang sering terjadi antara lain:
  1. Distosia bahu: terjadi ketika bahu janin terjepit di dalam panggul dan sulit untuk dikeluarkan.
  2. Distosia pembukaan serviks: terjadi ketika pembukaan serviks terhambat atau tidak berlangsung normal.
  3. Distosia penurunan kepala: terjadi ketika kepala janin tidak dapat menyesuaikan diri dengan jalan lahir dan sulit untuk dikeluarkan.
  4. Distosia pengeluaran janin: terjadi ketika janin sulit untuk dikeluarkan karena presentasi yang salah atau ukuran janin yang besar. 

D. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis distosia dapat berupa:
  1. Pembukaan serviks yang lambat atau terhambat.
  2. Kontraksi uterus yang tidak teratur atau terlalu kuat.
  3. Nyeri perut yang hebat dan terus-menerus. 
  4. Penurunan atau tidak adanya kemajuan dalam proses persalinan. 
  5. Detak jantung janin yang tidak stabil atau menurun. 

E. Patofisiologi

Distosia terjadi ketika proses persalinan tidak dapat berjalan secara normal. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi kontraksi uterus, pembukaan serviks, dan penurunan kepala janin. Akibatnya, proses persalinan dapat menjadi terhambat atau bahkan berhenti sama sekali.

F. Pencegahan

Pencegahan distosia dapat dilakukan dengan mengoptimalkan kesehatan ibu hamil, melalui pemeriksaan antenatal yang rutin dan teratur, serta penanganan kondisi medis yang mendasar seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung. Selain itu, persiapan yang baik sebelum persalinan seperti latihan pernapasan dan teknik relaksasi juga dapat membantu mencegah terjadinya distosia. 

G. Penatalaksanaan 

Penatalaksanaan distosia meliputi evaluasi terhadap kondisi ibu dan janin, pemantauan ketat selama persalinan, serta intervensi yang tepat jika diperlukan seperti menggunakan obat untuk mempercepat persalinan atau melakukan operasi sesar jika diperlukan. Selain itu, dukungan emosional dan psikologis juga sangat penting bagi ibu yang mengalami distosia.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN DISTOSIA

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN:

1. Riwayat Kesehatan

    • Riwayat persalinan sebelumnya
    • Riwayat kesehatan ibu selama kehamilan
    • Keluhan saat ini (nyeri, pendarahan, dan sebagainya)

2. Pemeriksaan Fisik

    • Tekanan darah, nadi, suhu tubuh
    • Pemeriksaan panggul dan serviks
    • Pemeriksaan janin (detak jantung, gerakan janin)
    • Pemeriksaan tanda vital ibu dan bayi

3. Pemeriksaan Laboratorium

    • Hitung darah lengkap
    • Urinalisis
    • Elektrolit darah

B. DIAGNOSA, INTERVENSI DAN EVALUASI KEPERAWATAN:

1. Diagnosa Keperawatan 1: Nyeri akut berhubungan dengan distosia

a. Kriteria Hasil:

      • Klien melaporkan penurunan intensitas nyeri setelah intervensi keperawatan
      • Klien dapat mengidentifikasi faktor pemicu dan strategi pengelolaan nyeri

b. Intervensi:

      • Monitor tanda-tanda vital klien
      • Berikan analgesik sesuai resep dokter
      • Ajarkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam
      • Berikan pijatan atau kompres pada area yang nyeri

c. Evaluasi:

      • Klien melaporkan penurunan intensitas nyeri dari 8 menjadi 4 setelah diberikan analgesik dan teknik relaksasi

2. Diagnosa Keperawatan 2: Risiko tinggi perdarahan postpartum berhubungan dengan distosia

a. Kriteria Hasil:

      • Klien tidak mengalami perdarahan berlebihan setelah melahirkan
      • Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan postpartum dan tindakan yang harus dilakukan

b. Intervensi:

      • Monitor tanda-tanda vital klien
      • Berikan transfusi darah jika diperlukan
      • Ajarkan tanda-tanda perdarahan postpartum dan tindakan yang harus dilakukan
      • Pantau perdarahan setiap 15 menit setelah persalinan

c. Evaluasi:

      • Tidak ada tanda-tanda perdarahan berlebihan dan klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan postpartum

3. Diagnosa Keperawatan 3: Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan kegelisahan

a. Kriteria Hasil:

      • Klien melaporkan tidur yang nyenyak selama 6-8 jam per hari
      • Klien dapat melakukan relaksasi sebelum tidur

b. Intervensi:

      • Kolaborasi pemberian analgesik sebelum tidur
      • Ajarkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau pijatan ringan
      • Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk tidur

c. Evaluasi:

      • Klien melaporkan tidur yang nyenyak selama 7 jam setelah diberikan analgesik dan teknik relaksasi sebelum tidur.

BAB IV
PENUTUP

Distosia adalah kondisi ketika persalinan tidak berjalan normal atau mengalami hambatan yang dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi. Hal ini memerlukan perhatian medis yang segera dan intervensi yang tepat agar persalinan dapat berjalan dengan lancar dan mengurangi risiko komplikasi.

Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai pengertian, faktor risiko, penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganan distosia. Melalui pemahaman yang baik tentang distosia, perawat dan tenaga medis dapat memberikan pelayanan yang optimal untuk mengurangi risiko komplikasi dan memperbaiki prognosis pasien.

Namun, sebagai upaya pencegahan, ibu hamil perlu menjaga kesehatan selama kehamilan dan melakukan pemeriksaan secara rutin. Ibu hamil juga perlu memperhatikan pola makan dan olahraga yang sehat, serta melakukan persiapan fisik dan mental untuk menghadapi persalinan.

Dalam penanganan distosia, peran perawat sangat penting dalam melakukan pengkajian dan intervensi keperawatan untuk mempercepat proses persalinan dan mengurangi risiko komplikasi. Oleh karena itu, perawat perlu terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menangani pasien dengan distosia.

Akhirnya, diharapkan makalah ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang distosia, serta dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan dan memperhatikan tanda-tanda persalinan yang tidak normal.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

American College of Obstetricians and Gynecologists. (2018). Dystocia and Augmentation of Labor. Practice Bulletin No. 49.

Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Spong, C. Y., Dashe, J. S., Hoffman, B. L., ... & Casey, B. M. (2018). Williams Obstetrics, 25th Edition. McGraw-Hill Education.

Sholihah, L., & Muflihah, I. (2018). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Distosia pada Ibu Bersalin Normal. Jurnal Keperawatan, 10(1), 17-23. doi: 10.24252/jk.2018v10n1a3

Arulkumaran, S., Gibb, D. M., & Prasad, R. N. (2013). Obstetrics for Anaesthetists. Oxford University Press.

Association of Women's Health, Obstetric and Neonatal Nurses. (2019). Guidelines for professional registered nurse staffing for perinatal units. Journal of Obstetric, Gynecologic, and Neonatal Nursing, 48(6), 759-761.

Hidayati, N., & Purwanti, N. (2019). Penatalaksanaan Distosia pada Persalinan Kala II. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 6(2), 163-169.

Johnson, R. L., & Stone, R. (2018). Guidelines for Perinatal Care. American Academy of Pediatrics and the American College of Obstetricians and Gynecologists.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Pelayanan Obstetri dan Ginekologi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

National Institute for Health and Care Excellence. (2019). Intrapartum care for healthy women and babies. Clinical guideline [CG190]. National Institute for Health and Care Excellence.

Prawirohardjo, S., & Wiknjosastro, G. H. (2015). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Situmorang, P. N., & Adiningsih, S. R. (2019). Asuhan keperawatan pada persalinan distosia. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(1), 17-25.

World Health Organization. (2018). WHO recommendations: Intrapartum care for a positive childbirth experience. World Health Organization.

DISTOSIA Reviewed by Nursing University on 7:34:00 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.