SDKI - D.0022 Hipervolemia

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM

Hipervolemia adalah masalah keperawatan yang terkait dengan kelebihan volume cairan dalam tubuh. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, kerusakan hati, atau kondisi medis lainnya yang menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh.


Ketika terjadi hipervolemia, tubuh dapat mengalami ketidakseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan cairan tubuh. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja organ tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan jantung, tekanan darah tinggi, sesak napas, edema (pembengkakan), dan kondisi medis lainnya.


Sebagai seorang perawat, penting untuk mengidentifikasi dan mengelola hipervolemia secara efektif. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola hipervolemia antara lain:


  • Mengidentifikasi tanda-tanda hipervolemia: Perawat harus dapat mengenali tanda-tanda hipervolemia seperti edema, peningkatan berat badan, tekanan darah tinggi, dan perubahan lainnya dalam kondisi kesehatan pasien.
  • Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit: Perawat harus memantau asupan cairan dan diuretik yang diberikan kepada pasien untuk memastikan bahwa cairan dan elektrolit dalam tubuh pasien seimbang.
  • Mengurangi asupan cairan: Dalam kasus hipervolemia, perawat dapat menyarankan pasien untuk mengurangi asupan cairan untuk membantu mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh.
  • Memberikan terapi diuretik: Terapi diuretik dapat membantu mengurangi volume cairan dalam tubuh dan mengurangi beban kerja pada organ-organ vital seperti jantung dan ginjal.
  • Mengelola kondisi medis yang mendasar: Jika hipervolemia disebabkan oleh kondisi medis yang mendasar, perawat harus membantu dalam mengelola kondisi tersebut dan mengurangi risiko hipervolemia.
  • Membantu pasien memahami tindakan pencegahan: Perawat dapat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang cara mencegah hipervolemia, seperti menghindari asupan natrium berlebihan, menghindari minuman berkafein, dan memantau berat badan secara teratur.


Dalam mengelola hipervolemia, perawat harus bekerja sama dengan dokter dan tim medis lainnya untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan yang efektif dan terkoordinasi. Dengan mengelola hipervolemia dengan baik, pasien dapat mengurangi risiko komplikasi dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.

Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)

Luaran dan Intervensi Keperawatan dapat Disesuaikan dengan Kondisi di Lapangan Praktik Keperawatan


Definisi

Peningkatan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan atau intraseluler


Penyebab

  1. Gangguan mekanisme regulasi: Merupakan kondisi di mana mekanisme tubuh yang mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tidak berfungsi dengan baik, sehingga dapat menyebabkan kelebihan cairan dalam tubuh.
  2. Kelebihan asupan cairan: Merupakan kondisi di mana tubuh menerima lebih banyak cairan daripada yang dibutuhkan, sehingga dapat menyebabkan kelebihan volume cairan dalam tubuh.
  3. Kelebihan asupan natrium: Merupakan kondisi di mana tubuh menerima terlalu banyak natrium, mineral yang terkandung dalam garam. Kelebihan asupan natrium dapat menyebabkan peningkatan volume cairan dalam tubuh.
  4. Gangguan aliran balik vena: Merupakan kondisi di mana aliran balik vena dari jantung terganggu, sehingga cairan dapat menumpuk di dalam pembuluh darah dan menyebabkan kelebihan volume cairan dalam tubuh.
  5. Efek agen farmakologis: Beberapa obat dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, seperti kortikosteroid, chlorpropamide, tolbutamide, vincristine, tryptilines, dan carbamazepine. Penggunaan obat-obatan tersebut dapat menyebabkan kelebihan volume cairan dalam tubuh.

Gejala & Tanda Mayor:

Subjektif Objektif
  1. Ortopnea
  2. Dispnea
  3. Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
  1. Edema anasarka dan atau edema perifer
  2. Berat badan meningkat dalam waktu singkat
  3. Jugular venous pressure (JVP) dan atau Cental Venous Pressure (CVP) meningkat
  4. Refleks hepatojugular positif

Gejala & Tanda Minor:

Subjektif Objektif
  • (tidak tersedia)
  1. Distensi vena jugularis
  2. Terdengar suara napas tambahan
  3. Hepatomegali
  4. kadar Hb/Ht menurun
  5. Oliguria
  6. Intake lebih banyak dari output (balance cairan positif)
  7. Kongesti paru

Kondisi Klinis Terkait


  1. Penyakit ginjal: Gagal ginjal akut atau kronis serta sindrom nefrotik merupakan kondisi medis yang dapat menyebabkan hipervolemia. Gagal ginjal dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam mengeluarkan cairan dan elektrolit, sedangkan sindrom nefrotik dapat menyebabkan hilangnya protein dari tubuh melalui urine.
  2. Hipoalbuminemia: Merupakan kondisi di mana kadar albumin dalam darah rendah. Albumin merupakan protein yang membantu mempertahankan volume darah yang tepat dan mencegah kelebihan cairan di luar pembuluh darah. Hipoalbuminemia dapat menyebabkan kelebihan volume cairan dalam tubuh.
  3. Gagal jantung kongestif: Merupakan kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif sehingga cairan dapat menumpuk di dalam paru-paru dan pembuluh darah, menyebabkan kelebihan volume cairan dalam tubuh.
  4. Kelainan hormon: Beberapa kelainan hormon, seperti sindrom cushing atau hipertiroidisme, dapat menyebabkan retensi cairan dan elektrolit dalam tubuh dan menyebabkan hipervolemia.
  5. Penyakit hati: Penyakit hati seperti sirosis, asites, dan kanker hati dapat mengganggu kemampuan hati dalam mengeluarkan cairan dan menyebabkan kelebihan volume cairan dalam tubuh.
  6. Penyakit vena perifer: Beberapa kondisi vena seperti varises vena, trombus vena, dan plebitis dapat mengganggu aliran balik darah dari perifer ke jantung dan menyebabkan kelebihan volume cairan dalam tubuh.
  7. Imobilitas: Imobilitas atau kurangnya gerakan dapat menyebabkan pengumpulan cairan dalam jaringan dan menyebabkan kelebihan volume cairan dalam tubuh.


SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama

Keseimbangan Cairan (L.03020)

Luaran Tambahan

Curah Jantung (L.02008)
Keseimbangan Asam Basa (L.02009)
Keseimbangan Elektrolit (L.03021)
Manajemen Kesehatan (L.12104)
Perfusi Renal (L.02013)
Status Cairan (L.03208)
Tingkat Kepatuhan (L.12110)

SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama

Manajemen Hipervolemia (I.03114)
Pemantauan Cairan (I.03121)

Intervensi Pendukung

Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan (I.12361)
Edukasi Dialisis Peritoneal (I.12368)
Edukasi Hemodialisis (I.12373)
Edukasi Nutrisi Parenteral (I.12398)
Edukasi Pemberian Makanan Parenteral (I.12404)
Insersi Intravena (I.02030)
Insersi Selang Nasogastrik (I.03092)
Kateterisasi Urine (I.04147)
Konsultasi (I.12461)
Manajemen Asam Basa (I.02036)
Manajemen Cairan (I.03098)
Manajemen Dialisis Peritoneal (I.03100)
Manajemen Elektrolit (I.03102)
Manajemen Elektrolit: Hiperkalemia (I.03103)
Manajemen Elektrolit: Hiperkalsemia (I.03104)
Manajemen Elektrolit: Hipermagnesemia (I.03105)
Manajemen Elektrolit: Hipernatremia (I.03106)
Manajemen Elektrolit: Hipokalemia (I.03107)
Manajemen Elektrolit: Hipokalsemia (I.03108)
Manajemen Elektrolit: Hipomagnesemia (I.03109)
Manajemen Elektrolit: Hiponatremia (I.03110)
Manajemen Hemodialisis (I.03112)
Manajemen Medikasi (I.14517)
Manajemen Nutrisi (I.03119)
Manajemen Nutrisi Parenteral (I.03120)
Manajemen Spesimen Darah (I.02047)
Pemantauan Elektrolit (I.03122)
Pemantauan Hemodinamik Invasif (I.02058)
Pemantauan Neurologis (I.06197)
Pemantauan Tanda Vital (I.02060)
Pemberian Makanan (I.03125)
Pemberian Makanan Parenteral (I.03127)
Pemberian Obat (I.02062)
Pemberian Obat Intravena (I.02065)
Pengambilan Sampel Darah Arteri (I.02069)
Pengambilan Sampel Darah Vena (I.02070)
Pengaturan Posisi (I.01019)
Perawatan Dialisis (I.03131)
Perawatan Kateter Sentral Perifer (I.02078)
Perawatan Kateter Urine (I.04164)
Perawatan Luka (I.14564)
Promosi Berat Badan (I.03136)
Terapi Intravena (I.02086)

Referensi:
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0022 Hipervolemia Reviewed by Nursing University on 10:22:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.