SDKI - D.0029 Menyusui Tidak Efektif
DAFTAR ISI:
PENGETAHUAN UMUM
Menyusui adalah salah satu cara memberikan nutrisi dan kehangatan pada bayi, yang menjadi suatu momen yang sangat penting bagi ibu dan bayi. Namun, tidak semua ibu dapat menyusui dengan lancar. Menyusui tidak efektif adalah kondisi di mana bayi tidak mendapatkan asupan susu yang cukup melalui pemberian ASI (Air Susu Ibu) sehingga berisiko mengalami kekurangan gizi dan dehidrasi.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan menyusui tidak efektif meliputi:
- Kelainan pada ibu seperti gangguan hormonal, masalah kesehatan, atau kondisi psikologis seperti depresi postpartum
- Kelainan pada bayi seperti bibir sumbing atau celah langit-langit, gangguan pernapasan, atau masalah kesehatan lainnya
- Masalah teknis seperti posisi dan pengaitan yang salah saat menyusui, atau produksi ASI yang tidak mencukupi.
Untuk menangani masalah menyusui tidak efektif, perlu dilakukan intervensi yang tepat dan efektif. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
- Mencari bantuan dari tenaga medis seperti dokter atau konselor laktasi
- Menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan bayi
- Memberikan ASI sesuai dengan jadwal dan posisi yang tepat
- Menghindari penggunaan dot atau bahan-bahan makanan atau minuman yang dapat mengganggu produksi ASI.
Dalam hal ini, peran perawat sangat penting dalam memberikan edukasi dan dukungan pada ibu dalam proses menyusui. Perawat dapat memberikan pengetahuan tentang teknik menyusui yang benar, memberikan dukungan emosional, serta mengatasi masalah teknis yang mungkin terjadi saat menyusui.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Baca Juga Tentang Hasil Penelitian ASI Eksklusif dan ASI Non Eksklusif ;)
Definisi
Kondisi dimana ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan atau kesukaran pada proses menyusui
Penyebab
Fisiologis
Ketidakadekuatan suplai ASI adalah kondisi di mana produksi ASI oleh ibu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bayi. - Hambatan pada neonatus (mis. prematuritas, sumbing) adalah kondisi-kondisi yang dapat menghambat bayi dalam proses menyusui, seperti bayi yang lahir prematur atau bayi dengan kelainan seperti bibir sumbing.
- Anomaly payudara (mis. puting yang masuk kedalam) adalah kondisi ketidaknormalan pada payudara atau puting, seperti puting yang masuk ke dalam, sehingga dapat menghambat proses menyusui.
- Ketidakadekuatan refleks oksitosin adalah kondisi di mana ibu mengalami kesulitan dalam melepaskan oksitosin yang dapat memudahkan keluarnya ASI dari payudara.
- Ketidakadekuatan refleks menghisap bayi adalah kondisi di mana bayi mengalami kesulitan dalam menghisap ASI dari puting ibu.
- Payudara bengkak adalah kondisi di mana payudara ibu mengalami pembengkakan yang dapat menghambat proses menyusui.
- Riwayat operasi payudara adalah kondisi di mana ibu pernah menjalani operasi pada payudara, seperti operasi pengangkatan kista atau tumor, sehingga dapat menghambat proses menyusui.
- Kelahiran kembar adalah kondisi di mana ibu melahirkan dua bayi sekaligus, sehingga dapat mengakibatkan ketidakadekuatan suplai ASI dan kesulitan dalam menyusui kedua bayi secara bersamaan.
Situasional
- Tidak rawat gabung
- Kurang terpapar informasi tentang pentingnya menyusui dan/atau metode menyusui
- Kurangnya dukungan keluarga
- Faktor budaya
Gejala & Tanda Mayor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Gejala & Tanda Minor:
| Subjektif | Objektif |
|
|
Kondisi Klinis Terkait
Abses payudara adalah kondisi infeksi pada payudara yang menyebabkan terbentuknya kantung nanah pada jaringan payudara, sehingga menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, dan kemerahan pada payudara. Abses payudara dapat mempengaruhi produksi ASI dan menyebabkan kesulitan dalam menyusui. Mastitis adalah kondisi peradangan pada jaringan payudara yang disebabkan oleh infeksi bakteri, sehingga menyebabkan rasa sakit, demam, dan kemerahan pada payudara. Mastitis dapat mempengaruhi produksi ASI dan menyebabkan kesulitan dalam menyusui. Carpal tunnel syndrome adalah kondisi yang terjadi ketika saraf yang melintasi pergelangan tangan terjepit atau tertekan, sehingga menyebabkan rasa sakit, kesemutan, dan kelemahan pada tangan. Carpal tunnel syndrome dapat terjadi pada ibu yang sering mengangkat atau menggendong bayi, dan dapat mempengaruhi kemampuan ibu untuk menyusui dengan nyaman.*
Keterangan
*) Carpal tunnel syndrome merupakan salah satu masalah dalam menyusui dimana tangan ibu terasa nyeri dan tidak nyaman. Ibu mengalami kesulitan dalam memposisikan bayinya untuk menyusui
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran Utama
Luaran Tambahan
Dukungan sosial (L.13113)
Kinerja Pengasuhan (L.13117)
Perletakan (L.13122)
Status Koping (L.09086)
Status Menelan (L.06052)
Status Nutrisi Bayi (L.03031)
Tingkat Nyeri (L.08066)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi Utama
Konseling Laktasi (I.03093)
Intervensi Pendukung
Dukungan Kelompok (I.09258)
Dukungan Tidur (I.09265)
Edukasi Nutrisi Bayi (I.12397)
Edukasi Orang Tua: Fase Bayi (I.12400)
Konseling Nutrisi (I.03094)
Manajemen Nutrisi (I.03119)
Manajemen Nyeri (I.08238)
Pemberian Kesempatan Menghisap pada Bayi (I.03124)
Pemberian Makanan (I.03125)
Pemeriksaan Payudara (I.07224)
Pendampingan Proses Menyusui (I.03130)
Perawatan Kanguru (I.14559)
Perawatan Luka (I.14564)
Perencanaan Pulang (I.12465)
Promosi Berat Badan (I.03136)
Promosi Citra Tubuh (I.09305)
Promosi Koping (I.09312)
Promosi Perletakan (I.10342)
Reduksi Ansietas (I.09134)
Terapi Relaksasi (I.09326)
Referensi:
- Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee. (2017). ABM Clinical Protocol #14: Breastfeeding-friendly physician's office: optimizing care for infants and children, revised 2018. Breastfeeding Medicine, 13(8), 556-573.
- Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Breastfeeding.
Riordan, J., & Wambach, K. (Eds.). (2020). Breastfeeding and Human Lactation (Fifth Edition). Jones & Bartlett Learning. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. - World Health Organization. (2017). Breastfeeding.
SDKI - D.0029 Menyusui Tidak Efektif
Reviewed by Nursing University
on
8:10:00 AM
Rating:

Tidak ada komentar: