SDKI - D.0076 Nausea

DAFTAR ISI:


PENGETAHUAN UMUM

Nausea adalah Diagnosa Keperawatan yang menggambarkan kondisi tidak nyaman di perut yang menyebabkan sensasi ingin muntah atau mual. Nausea dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk infeksi, efek samping obat, stres, makanan yang tidak sehat, atau penyakit seperti gastroenteritis. Nausea dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan dapat menjadi masalah yang serius jika tidak diobati dengan benar.

Perawatan dan manajemen nausea melibatkan pengenalan penyebab dasarnya, meminimalkan faktor pemicu, dan pengobatan gejala. Berikut ini adalah beberapa strategi perawatan yang dapat membantu mengatasi nausea:

  1. Identifikasi dan menghindari faktor pemicu. Hal ini dapat mencakup menghindari makanan atau minuman yang dapat memicu nausea, menghindari situasi stres atau cemas, atau menghindari bau-bauan tertentu.

  2. Makan makanan yang ringan dan mudah dicerna. Makan makanan dalam porsi kecil dan sering dapat membantu mengurangi rasa mual dan mencegah muntah. Hindari makanan yang berlemak, berminyak, atau berat.

  3. Minum cukup banyak air. Hal ini dapat membantu menghindari dehidrasi dan dapat membantu mencegah mual.

  4. Konsumsi obat-obatan. Beberapa obat yang dapat membantu mengurangi nausea termasuk antasida, obat anti-mual, dan obat-obatan untuk mengatasi gangguan pencernaan.

  5. Menggunakan teknik relaksasi. Teknik seperti yoga, meditasi, dan teknik pernapasan dapat membantu meredakan stres dan cemas, yang dapat menyebabkan nausea.

  6. Menjaga kebersihan diri. Mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dengan orang yang sakit dapat membantu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan nausea.

  7. Mendapatkan istirahat yang cukup. Kehilangan tidur dapat memperburuk nausea, jadi pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam.

Perawat memainkan peran penting dalam perawatan dan manajemen nausea. Mereka dapat membantu pasien mengidentifikasi faktor pemicu, memberikan saran tentang nutrisi dan hidrasi, serta memberikan dukungan emosional dan fisik. Perawat juga dapat membantu mengelola efek samping obat dan memberikan perawatan yang tepat dan aman untuk pasien yang mengalami nausea.

Dalam kasus yang lebih serius, seperti jika nausea disebabkan oleh infeksi atau penyakit yang lebih serius, perawat mungkin perlu bekerja dengan dokter untuk mengembangkan rencana perawatan yang lebih lengkap dan efektif. Namun, dengan pengobatan dan manajemen yang tepat, kebanyakan kasus nausea dapat diatasi dengan sukses dan pasien dapat kembali merasa sehat dan nyaman.



Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)

"Menjadi perawat berarti memilih untuk merawat orang lain dengan kasih sayang dan keberanian, bahkan ketika hal itu tidak mudah." - Dana Scarton


Definisi

Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat mengakibatkan muntah


Penyebab

  1. Gangguan biokimiawi (mis. uremia, ketoasidosis diabetik): Nausea dapat terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan kimia dalam tubuh seperti kadar asam yang meningkat pada ketoasidosis diabetik atau kadar urea yang tinggi pada gagal ginjal.
  2. Gangguan pada esofagus: Gangguan pada fungsi esofagus seperti GERD, esofagitis, dan hernia hiatal dapat menyebabkan mual.
  3. Distensi lambung: Perut yang terlalu penuh atau distensi lambung dapat menekan diafragma dan menyebabkan rasa mual.
  4. Iritasi lambung: Peningkatan asam lambung dapat menyebabkan iritasi dan mual.
  5. Gangguan pankreas: Pankreatitis atau kanker pankreas dapat menyebabkan mual sebagai gejala.
  6. Peregangan kapsul limpa: Peregangan kapsul limpa dapat terjadi akibat adanya infeksi atau penyakit limfoproliferatif yang dapat menyebabkan rasa mual.
  7. Tumor terlokalisasi (mis. neuroma akustik, tumor otak primer atau sekunder, metastasis tulang di dasar tengkorak): Tumor dapat menekan area di sekitarnya dan menyebabkan rasa mual.
  8. Peningkatan tekanan intrabdominal (mis. keganasan intraabdomen): Keganasan atau pembesaran organ intraabdomen seperti tumor atau kista dapat memberikan tekanan pada organ sekitarnya dan menyebabkan rasa mual.
  9. Peningkatan tekanan intrakranial: Peningkatan tekanan di dalam kepala akibat tumor otak atau trauma kepala dapat menyebabkan mual.
  10. Peningkatan tekanan intraorbital (mis. glaukoma): Tekanan dalam mata yang tinggi seperti pada kasus glaukoma dapat menyebabkan rasa mual.
  11. Mabuk perjalanan: Pergerakan saat bepergian dengan mobil, pesawat atau kapal dapat memicu rasa mual.
  12. Kehamilan: Mual adalah gejala yang umum terjadi pada wanita hamil, terutama pada trimester pertama.
  13. Aroma tidak sedap, rasa makanan/ minuman yang tidak enak, dan stimulus penglihatan tidak menyenangkan: Stimulus yang tidak sedap atau tidak enak dapat memicu rasa mual.
  14. Faktor psikologis (mis. kecemasan, ketakutan, stres): Stres dan kecemasan dapat memicu mual karena adanya reaksi fisiologis di dalam tubuh.
  15. Efek agen farmakologis: Beberapa obat-obatan dapat memicu mual sebagai efek samping.
  16. Efek toksin: Toksin yang masuk ke dalam tubuh dapat merangsang mual, seperti dalam kasus keracunan makanan.

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif
  1. Mengeluh mual
  2. Merasa ingin muntah
  3. Tidak berminat makan
  • (tidak tersedia)

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif
  1. Merasa asam di mulut
  2. Sesasi panas/ dingin
  3. Sering menelan
  1. Saliva meningkat
  2. Pucat
  3. Diaphoresis
  4. Takikardia
  5. Pupil dilatasi

Kondisi Klinis Terkait

  1. Meningitis: suatu kondisi inflamasi pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
  2. Labirinitis: suatu kondisi inflamasi pada labirin, yaitu organ di dalam telinga yang bertanggung jawab atas keseimbangan dan pendengaran.
  3. Uremia: suatu kondisi medis yang disebabkan oleh penumpukan sisa metabolisme nitrogen dalam darah karena gangguan fungsi ginjal.
  4. Ketoasidosis diabetik: suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi dan mulai menggunakan lemak, menyebabkan penumpukan asam keton dalam darah.
  5. Ulkus peptikum: luka terbuka pada lapisan dalam lambung atau usus halus yang disebabkan oleh asam lambung dan faktor lainnya.
  6. Penyakit esofagus: kondisi medis yang melibatkan esofagus, yaitu saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
  7. Tumor intraabdomen: suatu pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam rongga perut.
  8. Penyakit Meniere: suatu kondisi di mana terdapat peningkatan cairan dalam telinga bagian dalam yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, tinnitus, dan vertigo.
  9. Neuroma akustik: suatu kondisi medis yang melibatkan tumor jinak pada saraf pendengaran.
  10. Tumor otak: suatu kondisi di mana terdapat pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam otak.
  11. Kanker: suatu kondisi di mana terdapat pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
  12. Glaukoma: kondisi medis yang ditandai dengan kerusakan saraf optik yang diakibatkan oleh peningkatan tekanan dalam bola mata.

SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

Luaran Utama

Tingkat Nausea (L.08065)

Luaran Tambahan

Fungsi Gastrointestinal (L.03019)
Keseimbangan Cairan (L.03020)
Keseimbangan Elektrolit (L.03021)
Kontrol Mual atau Muntah (L.10099)
Nafsu Makan (L.09080)
Status Kenyamanan (L.08064)
Status Menelan (L.06052)
Status Nutrisi (L.03030)
Tingkat Ansietas (L.09093)

SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)

Intervensi Utama

Manajemen Mual (I.03117)
Manajemen Muntah (I.03118)

Intervensi Pendukung

Dukungan Hipnosis Diri (I.09257)
Edukasi Efek Samping Obat (I.12371)
Edukasi Kemoterapi (I. 12382)
Edukasi Manajemen Nyeri (I.12391)
Edukasi Perawatan Kehamilan (I.12425)
Edukasi Teknik Napas (I.12452)
Manajemen Efek Samping Obat (I.14505)
Manajemen Kemoterapi (I.14511)
Manajemen Nyeri (I.08238)
Manajemen Stres (I.09293)
Pemberian Obat (I.02062)
Pemberian Obat Intravena (I.02065)
Pemberian Obat Oral (I.03128)
Terapi Akupresur (I.06209)
Terapi Akupuntur (I.06210)
Terapi Relaksasi (I.09326)


Daftar Rekomendasi Bacaan tentang Diagnosa Keperawatan Nausea:

  1. Heckroth, M., Luckett, R. T., Moser, C., Parajuli, D., & Abell, T. L. (2021). Nausea and Vomiting in 2021: A Comprehensive Update. Journal of clinical gastroenterology, 55(4), 279–299.
  2. GMK.MY.ID (2023). Glaukoma.
  3. PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
  4. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
  5. PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
SDKI - D.0076 Nausea Reviewed by Nursing University on 10:03:00 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by GMK.MY.ID © 2023
Powered By Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.